Realisasi Investasi Kalimantan Timur 2024 Capai Rp76,3 Triliun, Pertambangan dan Dana Asing Dominasi Arus Modal

Kamis, 13 Maret 2025 | 21:10:59 WIB
Realisasi Investasi Kalimantan Timur 2024 Capai Rp76,3 Triliun, Pertambangan dan Dana Asing Dominasi Arus Modal

JAKARTA - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatatkan prestasi gemilang dengan realisasi investasi sebesar Rp76,33 triliun sepanjang tahun 2024. Capaian ini melebihi target yang ditetapkan pemerintah dan mencatatkan angka sebesar 100,41% dari target yang sebelumnya dipatok. Tidak hanya itu, hasil investasi ini juga menunjukkan bahwa Kaltim semakin menjadi destinasi utama bagi investasi di Indonesia, dengan sektor pertambangan dan arus modal asing dari negara-negara seperti Singapura dan Malaysia mendominasi.

Kaltim Mendominasi Realisasi Investasi Nasional

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur, Fahmi Prima Laksana, menjelaskan bahwa jumlah proyek yang terealisasi sepanjang 2024 terbilang signifikan, mencapai 24.743 proyek. Dengan hasil ini, Kaltim menempati posisi yang cukup baik di tingkat nasional dalam hal realisasi investasi. “Kaltim menunjukkan kemajuan yang pesat. Dengan total nilai investasi mencapai Rp76,33 triliun, kami berhasil melampaui target yang ditetapkan. Ini menunjukkan bahwa Kalimantan Timur adalah destinasi investasi yang semakin atraktif di tingkat nasional,” kata Fahmi dalam keterangannya pada Kamis (13/3/2025).

Lebih lanjut, Fahmi mengungkapkan bahwa Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mendominasi investasi yang terealisasi di Kaltim, dengan total nilai Rp55,07 triliun dari 15.390 proyek yang tersebar di berbagai sektor. Ini menempatkan Kaltim pada posisi ke-5 secara nasional untuk realisasi investasi PMDN. Sedangkan untuk Penanaman Modal Asing (PMA), Kaltim mencatatkan investasi sebesar USD 1.417 miliar (sekitar Rp 22,2 triliun) dari 1.727 proyek yang tercatat, menempatkannya pada posisi ke-14 di Indonesia dalam hal realisasi investasi asing.

Sektor Pertambangan Masih Mendominasi Investasi

Sektor yang paling banyak menyumbang bagi investasi PMDN di Kaltim adalah sektor pertambangan, yang mencapai nilai realisasi sebesar Rp20,98 triliun. Sektor ini masih menjadi unggulan karena Kalimantan Timur memiliki cadangan batubara dan sumber daya alam lainnya yang melimpah, yang menarik minat investor untuk menanamkan modal di wilayah ini.

Selain pertambangan, beberapa sektor lain juga mencatatkan angka investasi yang signifikan. Industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi tercatat menginvestasikan Rp8,50 triliun, sementara industri logam dasar dan barang logam bukan mesin serta peralatan tercatat mencapai Rp6,96 triliun. Sektor lainnya seperti tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan juga mendapat perhatian dengan investasi Rp3,81 triliun, diikuti oleh industri makanan dengan investasi sebesar Rp3,57 triliun.

Distribusi Investasi PMDN di Kaltim

Terkait distribusi investasi PMDN, beberapa wilayah di Kaltim menjadi lokasi utama untuk penanaman modal. Kota Balikpapan tercatat sebagai kota dengan nilai investasi terbesar, yakni Rp21,30 triliun dari 7.575 proyek, menjadikannya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di provinsi ini. Diikuti oleh Kabupaten Kutai Kartanegara yang tercatat menerima investasi sebesar Rp8,34 triliun dari 3.563 proyek, dan Kutai Barat yang meraih investasi sebesar Rp6,85 triliun dari 1.168 proyek. Sementara itu, Kutai Timur dan Kota Samarinda masing-masing mendapatkan investasi Rp5,16 triliun dan Rp3,04 triliun dari proyek-proyek yang terealisasi.

Untuk PMA, Kutai Kartanegara kembali menduduki posisi teratas dengan investasi sebesar USD 537,93 juta (Rp8,5 triliun) dari 305 proyek, disusul oleh Balikpapan dengan investasi USD 293,57 juta (Rp4,5 triliun) dari 1.265 proyek. Kutai Timur juga mencatatkan investasi signifikan sebesar USD 285,53 juta (Rp4,5 triliun) dari 272 proyek.

Singapura dan Malaysia Dominasi Arus Modal Asing

Dalam hal sumber negara investasi asing, Singapura menjadi pemain dominan, mencatatkan investasi sebesar USD 275,12 juta (sekitar Rp4,12 triliun) dari 831 proyek, menguasai 19,41% dari total investasi PMA di Kaltim. Malaysia juga menunjukkan angka yang signifikan dengan investasi sebesar USD 266,76 juta (sekitar Rp4,00 triliun) dari 437 proyek, yang menguasai 18,82% pangsa pasar. Selain Singapura dan Malaysia, negara-negara lain seperti China, Spanyol, dan Korea Selatan juga turut berkontribusi dalam investasi asing di Kaltim.

Dampak Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja

Investasi yang mengalir ke Kaltim tidak hanya membawa dampak positif bagi sektor ekonomi, tetapi juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja. Total investasi yang berhasil masuk, baik PMDN maupun PMA, berhasil menyerap 70.419 tenaga kerja. Dari jumlah tersebut, sekitar 57.002 tenaga kerja berasal dari proyek PMDN, sementara 13.417 tenaga kerja lainnya terserap dari proyek PMA.

Fahmi Prima Laksana menambahkan, "Investasi yang masuk ke Kaltim tentu memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, baik dalam hal peningkatan lapangan pekerjaan maupun dalam pengembangan infrastruktur dan sektor-sektor lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi."

Peran Pemerintah dalam Menarik Investasi

Keberhasilan Kaltim dalam menarik investasi besar ini tidak lepas dari peran serta pemerintah daerah yang terus berupaya memperbaiki iklim investasi di wilayah tersebut. Fahmi menjelaskan bahwa DPMPTSP terus melakukan berbagai inovasi untuk mempermudah proses perizinan dan pelayanan kepada investor. "Kami memastikan bahwa setiap investor mendapatkan kemudahan dalam proses perizinan dan semua regulasi yang mendukung pengembangan investasi berjalan lancar," ujarnya.

Pemerintah daerah juga melakukan penguatan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa investasi yang masuk ke Kaltim dapat menciptakan manfaat yang maksimal bagi masyarakat, baik dalam hal penciptaan lapangan kerja maupun pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dengan capaian investasi yang berhasil melampaui target, Kalimantan Timur semakin menunjukkan potensinya sebagai pusat investasi yang menarik di Indonesia. Dominasi sektor pertambangan, didukung oleh arus modal asing dari Singapura dan Malaysia, menjadi faktor utama yang menggerakkan perekonomian di Kaltim. Ke depan, Kaltim diharapkan dapat terus mempertahankan tren positif ini dan menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan terus memfasilitasi kemudahan bagi para investor dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.

Terkini

Literasi Bencana Kunci Jepang Minimkan Korban Tsunami

Senin, 08 September 2025 | 13:54:20 WIB

Kemendag Evaluasi Kebijakan Impor Demi Daya Saing

Senin, 08 September 2025 | 13:54:15 WIB

Kementan Dorong Swasembada Gula Lewat Dukungan Petani

Senin, 08 September 2025 | 13:54:09 WIB

SIM Keliling Jakarta Permudah Warga Perpanjangan Hari Ini

Senin, 08 September 2025 | 13:54:00 WIB

Kemenag Tingkatkan Akses KIP Kuliah 2025

Senin, 08 September 2025 | 13:53:50 WIB