PLTP Ulumbu Unit 5 6 Dorong Kemandirian Energi di NTT
JAKARTA – Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok menjadi sorotan utama dalam upaya pemerintah mewujudkan kemandirian energi nasional melalui pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), Gigih Udi Atmo, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara (UIP Nusra) untuk kelancaran proyek strategis ini.
Dalam kunjungannya ke Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) PLTP Ulumbu, Gigih menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Pemerintah Daerah Manggarai yang dinilai konsisten dan berkomitmen mendukung pengembangan panas bumi sebagai sumber energi andal dan ramah lingkungan.
“Kami mengapresiasi Bapak Bupati Manggarai beserta jajaran serta Forkopimda atas komitmennya dalam mendukung pengembangan panas bumi yang saat ini tengah berjalan,” ujar Gigih.
Baca Juga
Visi Nasional Energi Terbarukan dan Peran PLTP Ulumbu
Menurut Gigih, pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 sangat krusial untuk mendukung visi nasional yang menargetkan optimalisasi pemanfaatan energi baru terbarukan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan sumber energi panas bumi yang melimpah di wilayah ini, PLTP Ulumbu diharapkan dapat menjadi tulang punggung penyediaan listrik yang stabil dan berkelanjutan.
“Perluasan PLTP Ulumbu unit 5-6 sangat diperlukan. Selain untuk penambahan daya, juga untuk mendukung pemulihan uap (steam recovery) pada unit eksisting PLTP Ulumbu,” jelasnya.
Saat ini, PLTP Ulumbu eksisting dengan kapasitas 10 MW belum mampu memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat di masyarakat. Oleh sebab itu, pengembangan unit baru ini menggunakan teknologi terkini yang lebih efisien untuk menghasilkan energi listrik dengan biaya produksi yang rendah.
Keunggulan Pembangkit Geothermal dalam Sistem Kelistrikan
Gigih juga menyoroti posisi strategis pembangkit geothermal dalam sistem kelistrikan nasional. Karena biaya produksinya yang rendah dan kemampuannya untuk menghasilkan listrik secara konstan sepanjang waktu, pembangkit geothermal menempati posisi teratas dalam merit order pembangkit listrik. Hal ini menjadikannya lebih efisien dibandingkan pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
“Dalam sistem kelistrikan, pembangkit geothermal menempati posisi teratas dalam merit order karena biaya produksinya yang rendah dan kemampuannya menghasilkan listrik secara stabil sepanjang waktu. Hal ini menjadikannya ideal sebagai pembangkit beban dasar, bahkan lebih efisien dibandingkan pembangkit berbasis bahan bakar fosil seperti PLTU,” terang Gigih.
Strategi Nasional untuk Kemandirian Energi di Pulau Flores
Peningkatan kapasitas listrik dan ekspansi energi terbarukan melalui PLTP Ulumbu unit 5-6 merupakan bagian dari strategi nasional untuk mengurangi ketergantungan pada energi konvensional. Pulau Flores, sebagai wilayah strategis di NTT, membutuhkan sistem kelistrikan yang handal dan berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Keberadaan PLTP Ulumbu sangat penting untuk menunjang sistem kelistrikan Flores dalam rangka mewujudkan kemandirian energi,” ungkap Gigih.
Peran PT PLN (Persero) dalam Mendukung Energi Berkelanjutan
Di kesempatan berbeda, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara (UIP Nusra), Yasir, menyatakan bahwa pemerintah terus mendorong efisiensi energi dan pengembangan energi terbarukan yang berkelanjutan sebagai bagian dari komitmen memenuhi target bauran EBT nasional.
Melalui pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6, Yasir optimistis kapasitas listrik di wilayah tersebut akan meningkat secara signifikan. Selain itu, ekspansi energi terbarukan akan berjalan lebih cepat, memperkuat kemandirian energi daerah dan nasional.
“Dukungan Pemerintah Daerah Manggarai dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, menjadi kunci utama kesuksesan pengembangan PLTP Ulumbu,” tegas Yasir.
Dampak Positif bagi Masyarakat dan Lingkungan
Pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 bukan hanya soal peningkatan kapasitas listrik, tetapi juga berdampak positif terhadap perekonomian dan lingkungan setempat. Pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi terbarukan mengurangi emisi karbon, sehingga berkontribusi pada pengurangan jejak karbon nasional.
Selain itu, proyek ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah panas bumi. Sinergi antara pemerintah daerah, PLN, dan masyarakat menjadi faktor utama keberhasilan proyek strategis nasional ini.
Dengan semakin berkembangnya PLTP Ulumbu unit 5-6, Indonesia semakin memperkuat fondasi kemandirian energi yang berkelanjutan, terutama di wilayah Nusa Tenggara Timur. Pengembangan energi panas bumi menjadi bukti nyata bahwa pemanfaatan sumber daya alam secara bijak dan teknologi mutakhir mampu membawa manfaat ekonomi dan lingkungan secara seimbang.
Proyek pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 di Manggarai menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia menuju kemandirian energi nasional. Dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Manggarai, PT PLN, serta seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci utama keberhasilan proyek ini, yang diharapkan tidak hanya menambah kapasitas listrik tetapi juga mendorong transisi energi bersih di Flores dan sekitarnya.
Apakah Anda ingin saya bantu membuat artikel ini dalam format lain, seperti infografis atau versi ringkas?
Rekomendasi
.jpg)
