PGAS Targetkan 200.000 Sambungan Rumah Pipa Gas untuk Memperkuat Ketahanan Energi Nasional
- Jumat, 07 Maret 2025

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bergerak dengan agresif dalam upaya memperkuat infrastruktur gas bumi nasional. Sejalan dengan agenda pemerintah untuk meningkatkan hilirisasi migas dan ketahanan energi, PGAS menargetkan pembangunan 200.000 sambungan rumah (SR) pipa gas pada tahun ini. Langkah ini sekaligus bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor energi dan mengoptimalkan nilai tambah dalam perekonomian domestik.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, menggarisbawahi peran strategis gas bumi dalam proses hilirisasi. "Gas bumi adalah komponen vital dalam strategi hilirisasi energi kita, di mana pengurangan impor dan peningkatan kapasitas domestik menjadi prioritas," ujar Todotua. Saat ini, PGAS sedang menambah panjang pipa transmisi dan distribusi untuk memperluas akses energi di berbagai wilayah di Indonesia, terutama bagian Tengah dan Timur yang menunjukkan permintaan tinggi, termasuk dari sektor smelter.
Menurut Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGAS, Rosa Permata Sari, dilansir dari keterangan resminya pada Kamis (6/3), PGAS sedang giat mengembangkan infrastruktur yang mencakup terminal penerima LNG dan LNG Hub. "Kami juga mengembangkan infrastruktur beyond pipeline seperti terminal penerima LNG dan LNG Hub untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan dan suplai LNG dari lapangan gas baru di wilayah timur Indonesia," tuturnya. Dengan infrastruktur ini, kapasitas penyimpanan dan suplai LNG dari sumber baru di Timur Indonesia diperkirakan akan meningkat secara signifikan.
Tidak hanya memperluas jangkauan jaringan pipa, PGAS juga menjalin kerjasama strategis dengan kawasan industri untuk mendapatkan solusi energi yang lebih efisien. Kerjasama ini meliputi penggunaan energi gas bumi sebagai bahan bakar utama yang bisa menggantikan penggunaan bahan bakar fosil lainnya yang lebih mahal dan kurang ramah lingkungan. Selain itu, Rosa menambahkan bahwa PGAS fokus pada pengurangan impor LPG melalui pembangunan jaringan gas rumah tangga. Target kali ini adalah menyambungkan 200.000 SR yang berpotensi mengurangi impor LPG hingga 100.000 metrik ton dan menghemat subsidi energi sekitar Rp672 miliar per 1 juta sambungan.
Dalam inovasi energi terbarukan, PGAS juga mengembangkan teknologi pengolahan limbah kelapa sawit (POME) menjadi biomethane di Sumatera. Biomethane ini memiliki kualitas setara dengan gas bumi dan akan diinjeksikan ke jaringan pipa eksisting. "Ini adalah langkah konkret kami dalam mengembangkan energi hijau yang lebih berkelanjutan," jelas Rosa. Proyek ini tidak hanya akan memanfaatkan limbah industri menjadi sumber energi yang bersih tetapi juga menjadi salah satu solusi dalam menghadapi tantangan lingkungan di masa depan.
Pergerakan PGAS ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah yang melihat gas bumi sebagai solusi utama menuju ketahanan dan kemandirian energi. Pemerintah juga mendorong penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan. Persepsi positif ini memungkinkan PGAS untuk melanjutkan rencana ekspansinya dengan lebih percaya diri dan terus beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang dinamis.
Meskipun ambisius, langkah PGAS ini dianggap sebagai strategi jitu dalam mengurangi ketergantungan terhadap energi berbasis impor. Selain itu, ini juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai ekonomi domestik melalui optimalisasi sumber daya energi yang tersedia. Dengan memperluas infrastruktur gas bumi, diharapkan dapat mendorong penggunaan energi yang lebih efisien dan terjangkau bagi masyarakat dan industri.
Di tengah persaingan global, PGAS bertekad untuk menjadi pemain utama dalam sektor energi Indonesia yang berkelanjutan. Melalui investasi di infrastruktur gas dan pengembangan proyek energi hijau, perusahaan bertekad untuk mewujudkan kemandirian energi yang sangat dibutuhkan oleh negara. Komitmen ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memastikan bahwa sektor energi dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dalam konteks iklim investasi, PGAS memberikan harapan besar bagi para investor yang menginginkan pertumbuhan jangka panjang. Dengan landasan strategi yang kuat dan dukungan eksekusi yang tepat, saham PGAS terus dimonitor oleh para pelaku pasar sebagai salah satu entitas yang menjanjikan dalam portofolio investasi mereka.
Dengan semua upaya tersebut, PGAS tidak hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan energi, tetapi juga berkontribusi dalam perwujudan ketahanan energi nasional yang lebih kuat untuk masa depan. Ini adalah penyediaan solusi energi berbasis gas yang lebih terjangkau dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia. Serta langkah ke depan dalam menghadapi tantangan lingkungan global yang semakin nyata.

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih
- 10 September 2025
2.
Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat
- 10 September 2025
3.
Daftar Harga BBM Pertamina Seluruh Indonesia Hari Ini
- 10 September 2025
4.
PLN Pastikan Tarif Listrik September 2025Tetap Stabil
- 10 September 2025
5.
Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan
- 10 September 2025