Rabu, 10 September 2025

Tujuan Investasi Publik Indonesia Dinilai Belum Tepat, Ahli Keuangan Soroti Perlunya Penyesuaian

Tujuan Investasi Publik Indonesia Dinilai Belum Tepat, Ahli Keuangan Soroti Perlunya Penyesuaian
Tujuan Investasi Publik Indonesia Dinilai Belum Tepat, Ahli Keuangan Soroti Perlunya Penyesuaian

JAKARTA - Perencanaan keuangan adalah elemen vital dalam mencapai kebebasan finansial jangka panjang. Dalam proses ini, manajemen keuangan yang cermat menjadi kunci, terutama dalam memastikan keamanan finansial di masa depan. Terutama di tengah masyarakat yang semakin tertarik dengan investasi digital, pemahaman tentang tujuan investasi yang tepat menjadi semakin penting. Namun, sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Populix pada Juni 2024 menunjukkan bahwa masih banyak warga Indonesia yang belum sepenuhnya menyelaraskan tujuan investasi mereka dengan strategi perencanaan keuangan yang disarankan.

Survei tersebut menyoroti minat masyarakat terhadap investasi digital. Hasil survei memperlihatkan bahwa kemudahan transaksi menjadi alasan utama di balik ketertarikan ini. Responden tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, terdiri dari 62% pekerja, 19% pengusaha, 10% pelajar, 6% ibu rumah tangga, dan 3% lainnya.

Investasi Digital: Daya Tarik dan Persepsi Masyarakat

Investasi digital telah mendapatkan tempat spesial di hati para investor Indonesia. Dengan 47% responden percaya bahwa investasi digital lebih menguntungkan dibandingkan dengan investasi konvensional, aliran dana menuju platform digital kini semakin kuat. Keuntungan yang lebih tinggi dan potensi diversifikasi yang ditawarkan oleh platform digital dianggap menjadi daya tarik utama. Dengan platform ini, para investor memiliki akses ke instrumen keuangan yang lebih variatif dibandingkan dengan investasi konvensional, seperti tabungan di bank.

Namun, yang menjadi sorotan adalah tujuan utama dari investasi tersebut. Sebanyak 68% responden diakui menyimpan dana darurat dalam bentuk investasi digital, dan 61% menggunakannya untuk menambah pendapatan. Sisanya yang di bawah 50% mengarahkan investasi untuk pembelian aset, dana pensiun, dan dana pendidikan.

Mengapa Dana Darurat Tidak Disarankan untuk Diinvestasikan?

Meski investasi digital menjanjikan keuntungan, penggunaan dana darurat untuk investasi bukanlah langkah bijak menurut para ahli keuangan. Dana darurat dan investasi, meskipun sama-sama bagian dari perencanaan keuangan, berfungsi untuk tujuan yang berbeda. Dana darurat idealnya disimpan dalam bentuk yang mudah dicairkan, seperti tabungan, bukan dalam instrumen investasi yang mungkin terikat dalam waktu yang panjang atau memiliki volatilitas tinggi.

Analis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Maman Firmansyah, menegaskan pentingnya memisahkan konsep antara investasi dengan dana darurat. Dalam wawancaranya dengan Tempo pada 12 Juli 2024, Maman menyatakan, "Kalau kami di OJK, rekomendasi dana darurat adalah dalam bentuk tabungan, bukan deposito yang ada jangka waktunya." Pernyataan tersebut memperkuat pandangan bahwa dalam perencanaan keuangan, likuiditas dana darurat harus menjadi prioritas utama, dan bukan ditempatkan dalam investasi yang beresiko atau terikat waktu tertentu.

Pentingnya Edukasi Keuangan bagi Masyarakat

Dengan temuan survei yang menunjukkan bahwa banyak orang masih memandang dana darurat sebagai bagian dari investasi, edukasi keuangan menjadi sangat penting. Para ahli yakin bahwa meningkatkan literasi keuangan dapat membantu masyarakat dalam merancang strategi investasi yang lebih efektif dan aman.

Pembuat kebijakan dan lembaga keuangan harus berperan aktif dalam memberikan edukasi dan informasi yang tepat tentang strategi pengelolaan keuangan yang benar. Fokusnya bukan hanya pada promosi produk keuangan, tetapi memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana alat keuangan tersebut berfungsi dan bagaimana seharusnya mereka digunakan. Hal ini termasuk membedakan mana yang seharusnya menjadi tujuan investasi dan mana yang sebaiknya menjadi alokasi dana darurat.


Investasi adalah salah satu cara untuk mempersiapkan masa depan keuangan yang lebih aman dan sejahtera. Namun, penting untuk memastikan bahwa strategi investasi yang kita lakukan benar-benar sesuai dengan tujuan keuangan yang direncanakan. Menggunakan dana darurat untuk tujuan investasi bisa menjadi keputusan yang berisiko dan bertentangan dengan prinsip dasar perencanaan keuangan.

Survei Populix memberikan gambaran yang jelas bahwa ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan literasi dan strategi pengelolaan keuangan di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan setiap individu dapat mengambil keputusan keuangan yang lebih bijaksana dan sesuai dengan kebutuhan serta tujuan jangka panjang mereka. Langkah ini diyakini bisa membawa masyarakat Indonesia lebih dekat menuju kebebasan finansial yang diidam-idamkan.

Wahyu

Wahyu

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BCA 2025 Permudah Modal UMKM Indonesia

KUR BCA 2025 Permudah Modal UMKM Indonesia

KUR BNI 2025 Bantu UMKM Tumbuh Dengan Mudah

KUR BNI 2025 Bantu UMKM Tumbuh Dengan Mudah

KUR Mandiri 2025 Mudahkan UMKM Kembangkan Usaha

KUR Mandiri 2025 Mudahkan UMKM Kembangkan Usaha

Tabungan Emas Pegadaian Kini Mudah Dan Bebas Pajak

Tabungan Emas Pegadaian Kini Mudah Dan Bebas Pajak

Kenali 4 Manfaat Asuransi Untuk Hidup Lebih Tenang

Kenali 4 Manfaat Asuransi Untuk Hidup Lebih Tenang