
JAKARTA - Dompet Dhuafa, berkolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia (IDX), mengadakan "Waqf Talk: Wakaf Saham Mengalirkan Kebermanfaatan Tanpa Batas" di Auditorium Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Talkshow yang mengangkat tema wakaf saham ini dihadiri oleh berbagai narasumber yang ahli di bidang filantropi, pasar modal syariah, akademisi, dan industri keuangan.
Diskusi ini menyoroti pentingnya wakaf saham dalam mendukung pembangunan ekonomi umat secara berkelanjutan. Wakaf saham dianggap sebagai terobosan baru dalam filantropi Islam dan menawarkan cara bagi umat Muslim untuk berkontribusi dalam amal jariah melalui kepemilikan saham yang digunakan untuk kepentingan sosial.
Menurut data Badan Wakaf Indonesia (BWI), potensi wakaf di Indonesia sangat besar, mencapai Rp2.000 triliun, dengan tanah wakaf seluas 420 ribu hektare dan wakaf uang sebesar Rp188 triliun. Wakaf saham hadir sebagai bentuk inovasi dalam menyinergikan keuangan modern dan prinsip filantropi tradisional, menjadikannya instrumen yang relevan dengan perkembangan zaman.
Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Ahmad Juwaini, dalam sambutannya menyatakan bahwa wakaf saham tidak hanya sebatas instrumen investasi, tetapi juga bagian dari amal jariah yang manfaatnya akan terus mengalir. "Wakaf saham memberikan opsi baru bagi umat Muslim dalam berwakaf. Kolaborasi antara lembaga filantropi, pasar modal syariah, dan para investor diharapkan dapat membuka peluang lebih luas dalam pemberdayaan ekonomi berbasis wakaf," ujarnya.
Sebagai langkah edukasi dan literasi kepada masyarakat, acara ini menghadirkan pembicara seperti Ketua Lembaga Pengembangan Investasi Wakaf Dompet Dhuafa, Prima Hadi Putra; Ketua Lembaga Kenaziran BWI, Ali Yusuf; Ketua Forum Wakaf Produktif, Rayan A. Luminaries; dan Sharia Product Development PT Panin Sekuritas, Nurhayati Mahdian.
Regulasi dan Tata Kelola Wakaf Saham
Ali Yusuf menyoroti pentingnya peran BWI dalam menetapkan standar dan tata kelola wakaf saham yang profesional. "BWI berupaya mengoptimalkan potensi aset wakaf di Indonesia. Dengan regulasi yang tepat dan tata kelola transparan, wakaf saham bisa menjadi pilar utama pembangunan sosial dan ekonomi," jelas Ali.
Mengomentari hal ini, Prof. Waryono Abdul Ghafur dari Direktorat Zakat dan Wakaf Kemenag RI juga memberikan arahan strategis dalam pengembangan gerakan wakaf di Indonesia. Beliau berharap berbagai strategi yang diterapkan dapat memperkuat pondasi wakaf saham sebagai instrumen pembangunan bangsa.
Membangun Ekosistem Wakaf Saham
Rayan A. Luminaries menekankan pentingnya membangun ekosistem yang sinergis antara pelaku wakaf tradisional dan institusi keuangan modern. "Wakaf saham adalah inovasi yang memerlukan dukungan infrastruktur kuat dan kesadaran yang lebih luas di masyarakat. Media sosial dan teknologi digital sangat penting dalam mengedukasi generasi muda untuk terlibat," paparnya.
Hal senada disampaikan oleh Nurhayati Mahdian dari PT Panin Sekuritas Tbk. Ia memaparkan mekanisme wakaf saham dan peluang pengembangan produk investasi syariah. "Dengan berbagai instrumen pasar modal syariah, investor bisa berkontribusi dalam wakaf saham. Panin Sekuritas menyediakan kemudahan bagi masyarakat yang ingin berwakaf melalui saham," ujarnya.
Ali Bastoni dari Dompet Dhuafa menambahkan bahwa acara Waqf Talk adalah langkah awal dalam edukasi publik tentang wakaf saham. "Kami mengedukasi publik terkait wakaf saham dengan melibatkan BWI, Forum Wakaf Produktif, dan Panin Sekuritas untuk memberikan pemahaman awal," ungkap Ali. Dompet Dhuafa juga menyiapkan fase edukasi lanjutan berupa kelas-kelas mendalam.
Peran Mahasiswa dalam Literasi Wakaf Saham
Ali Bastoni juga menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam menyebarluaskan literasi wakaf saham. "Anak muda sebagai 'amplifier' dapat membantu penyebaran informasi lebih luas dan sesuai dengan bahasa mereka," tambahnya. Masyarakat yang tertarik berwakaf saham bisa memulainya dengan membuka akun sekuritas, yang difasilitasi oleh Philips dan Panin Sekuritas.
Arah Baru Wakaf Saham untuk Generasi Muda
Prima Hadi Putra dari Dompet Dhuafa menunjukkan potensi besar generasi muda dalam mengembangkan wakaf saham. "Wakaf saham bukan hanya tentang transaksi di pasar modal, tapi juga tentang masa depan filantropi. Generasi Z diharapkan melihat wakaf saham tidak hanya untuk capital gain, tetapi juga untuk mendapatkan pahala abadi," ujarnya.
Manfaat bagi anak muda juga ditegaskan oleh Prima, bahwa wakaf saham memungkinkan mereka berinvestasi sekaligus berkontribusi dalam dari sosial. "Biasanya, investasi hanya untuk keuntungan finansial. Namun dengan wakaf saham, ini jadi kontribusi berkelanjutan," tutupnya.
Acara yang berlangsung dari 09.00 hingga 12.00 WIB ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari berbagai kalangan. Antusiasme terlihat dari sesi tanya jawab yang interaktif, menandakan peningkatan minat dan partisipasi terhadap literasi wakaf saham.
Dengan digelarnya "Waqf Talk", diharapkan literasi dan partisipasi masyarakat dalam wakaf saham semakin meningkat. Dompet Dhuafa dan IDX berkomitmen terus mengedukasi serta menjalin kolaborasi untuk mendukung pertumbuhan wakaf saham, sebagai bagian dari ekonomi berbasis syariah yang berkelanjutan di Indonesia.

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih
- 10 September 2025
2.
Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat
- 10 September 2025
3.
Daftar Harga BBM Pertamina Seluruh Indonesia Hari Ini
- 10 September 2025
4.
PLN Pastikan Tarif Listrik September 2025Tetap Stabil
- 10 September 2025
5.
Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan
- 10 September 2025