Kamis, 11 September 2025

Pasar Saham Eropa Ditutup Stabil: Pemotongan Suku Bunga ECB Menyeimbangkan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi

Pasar Saham Eropa Ditutup Stabil: Pemotongan Suku Bunga ECB Menyeimbangkan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi
Pasar Saham Eropa Ditutup Stabil: Pemotongan Suku Bunga ECB Menyeimbangkan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi

JAKARTA - Pasar saham Eropa menunjukkan kemampuan adaptasinya dengan berakhir stabil pada perdagangan hari Kamis (6 Maret 2025), setelah melewati hari yang tidak menentu. Intervensi dari Bank Sentral Eropa (ECB) melalui pemotongan suku bunga berhasil mendongkrak saham perbankan, yang berfungsi sebagai penyeimbang terhadap dampak kenaikan imbal hasil obligasi jangka panjang. Berdasarkan laporan Reuters pada Jumat (7 Maret 2025), indeks saham pan-Eropa, Stoxx 600, berhasil pulih dari posisi terendah setelah sempat melemah 0,9% dan mengakhiri sesi di level awal.

Pemotongan suku bunga oleh ECB ke level 2,5% sudah diantisipasi oleh pasar, namun lembaga tersebut juga memberikan sinyal kemungkinan pemotongan lebih lanjut. Langkah ini diambil dalam upaya mengatasi inflasi yang terus melambat. Namun, keputusan ini datang di tengah ketidakpastian yang besar, termasuk ancaman perang dagang dengan Amerika Serikat dan peningkatan belanja pertahanan, yang menandakan adanya perubahan signifikan dalam kebijakan ekonomi Eropa.

Maximilian Kunkel, Chief Investment Officer UBS Jerman, memberikan pandangannya mengenai langkah ECB. "ECB tetap menjaga fleksibilitas maksimum di tengah ketidakpastian global yang tinggi. Kebijakan dari pemerintahan AS masih menjadi faktor yang tidak pasti," ungkap Kunkel, mengisyaratkan bahwa pasar terus memperhatikan gerak-gerik kebijakan transatlantik.

Industri perbankan Eropa mendapatkan dorongan positif dari kebijakan moneter ini. Saham perbankan dilaporkan melonjak 0,8% menuju rekor tertinggi, meskipun dorongan ini sedikit terhambat oleh penurunan signifikan pada saham perbankan Inggris. Jika disisihkan Inggris, indeks perbankan Eropa mencatat peningkatan 2,6%, sementara perbankan London justru mengalami penurunan 2,7%.

Selain itu, sektor konstruksi dan material menjadi pemenang terbesar dalam sesi perdagangan terbaru dengan lonjakan sebesar 2,2%, diikuti oleh sektor barang industri yang juga mencatat kenaikan 0,9%. Menurut Kunkel, "Kombinasi kebijakan fiskal yang lebih pro-pertumbuhan dan kebijakan moneter yang mendukung terus mengangkat sektor-sektor yang diuntungkan, seperti perbankan."

Mengamati kebijakan fiskal, Jerman dan mitra koalisinya telah bersepakat untuk mendirikan dana infrastruktur dengan nilai sebesar 500 miliar euro dan merevisi aturan pinjaman. Langkah-langkah ini dijuluki sebagai "bazooka" fiskal, menunjukkan komitmen untuk menopang ekonomi yang sedang melemah.

Namun, di tengah kabar baik ini, pasar tetap menghadapi tantangan dari kenaikan imbal hasil obligasi. Obligasi Jerman bertenor 10 tahun mencatatkan kenaikan imbal hasil ke 2,835%, level tertinggi sejak Oktober 2023, disebabkan oleh ekspektasi peningkatan pasokan obligasi di pasar. Kondisi ini menekan sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga, termasuk properti yang turun 2,7% dan sektor kesehatan yang melemah 1,2%, menjadikannya sektor berkinerja terburuk hari ini.

Di sisi lain, pasar otomotif mendapatkan sentimen positif setelah adanya harapan bahwa Amerika Serikat mungkin memberikan lebih banyak pengecualian dari tarif impor 25% yang diusulkan oleh Presiden Trump terhadap mobil dan produk Eropa lainnya. Indeks otomotif melonjak 2,1%, dengan saham-saham terkemuka menunjukkan kinerja mengesankan. Saham Volkswagen naik 3,9%, sementara BMW melonjak 4,3%, dan Stellantis menguat 2,1%.

Dengan segala perkembangan ini, bursa Eropa berhasil menunjukkan stabilitas meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan makroekonomi. Kombinasi kebijakan moneter dan fiskal yang mendukung, serta langkah-langkah diplomasi dagang, menjadi fokus utama dalam menjaga keseimbangan di pasar saham. Para pelaku pasar kini akan memantau langkah ECB berikutnya dan perkembangan di seputar kebijakan perdagangan internasional sebagai indikator penting bagi arah pasar selanjutnya.

Secara keseluruhan, upaya pembuatan strategi yang adaptif dan multifaset menjadi kunci dalam menghadapi ketidakpastian global yang semakin kompleks. Para investor diharapkan terus memantau perkembangan kebijakan dari kedua sisi Atlantik untuk merespons tantangan dan peluang yang akan datang dengan tepat dan bijaksana.

Wahyu

Wahyu

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BCA 2025 Permudah Modal UMKM Indonesia

KUR BCA 2025 Permudah Modal UMKM Indonesia

KUR BNI 2025 Bantu UMKM Tumbuh Dengan Mudah

KUR BNI 2025 Bantu UMKM Tumbuh Dengan Mudah

KUR Mandiri 2025 Mudahkan UMKM Kembangkan Usaha

KUR Mandiri 2025 Mudahkan UMKM Kembangkan Usaha

Tabungan Emas Pegadaian Kini Mudah Dan Bebas Pajak

Tabungan Emas Pegadaian Kini Mudah Dan Bebas Pajak

Kenali 4 Manfaat Asuransi Untuk Hidup Lebih Tenang

Kenali 4 Manfaat Asuransi Untuk Hidup Lebih Tenang