Kamis, 11 September 2025

Bank Indonesia Luncurkan Buku Kajian Stabilitas Keuangan KSK 44: Memperkuat Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi

Bank Indonesia Luncurkan Buku Kajian Stabilitas Keuangan KSK 44: Memperkuat Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi
Bank Indonesia Luncurkan Buku Kajian Stabilitas Keuangan KSK 44: Memperkuat Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan meluncurkan buku "Kajian Stabilitas Keuangan No. 44" (KSK 44). Peluncuran ini menyoroti pentingnya kebijakan makroprudensial yang longgar serta sinergi kebijakan nasional untuk mengatasi dampak rambatan global terhadap perekonomian Indonesia.

Buku KSK 44, yang dipublikasikan pada Februari 2025, mengambil tema "Memperkuat Stabilitas dan Menjaga Pertumbuhan dari Dampak Rambatan Global". Tema ini mencerminkan fokus BI dalam menjaga kestabilan sistem keuangan Indonesia di tengah tantangan global yang kian meningkat. Stabilitas tersebut didukung oleh tingkat inflasi yang terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1% dan nilai tukar Rupiah yang stabil sepanjang tahun 2024.

Intermediasi Perbankan Tumbuh Positif

Intermediasi perbankan menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Faktor penawaran, seperti minat penyaluran kredit dan kapasitas pembiayaan oleh bank dan lembaga keuangan non-bank, memberikan dorongan signifikan bagi sektor ini.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, menyampaikan, "Bank Indonesia berkomitmen untuk tetap fokus pada upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Kebijakan makroprudensial kami akan terus diarahkan untuk pro-growth dan longgar demi mendukung pertumbuhan intermediasi yang sejalan dengan siklus keuangan."

Penguatan Kebijakan Likuiditas Makroprudensial

Dalam langkah yang menegaskan komitmen tersebut, Bank Indonesia mengumumkan penguatan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). Dimulai pada 1 April 2025, KLM akan ditingkatkan dari 4% menjadi 5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK). Dengan langkah ini, potensi tambahan likuiditas mencapai lebih dari Rp80 triliun, meningkatkan total likuiditas menjadi Rp375 triliun. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong kredit perbankan ke sektor riil, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung program Asta Cita Pemerintah.

"Penguatan KLM ini dirancang untuk mendorong sektor-sektor yang memiliki daya ungkit tinggi dalam penciptaan lapangan kerja," tambah Juda Agung, menegaskan peran kebijakan ini dalam mendukung agenda nasional.

Sinergi dengan Kebijakan Nasional

Bank Indonesia juga menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan makroprudensial dengan kebijakan Kementerian dan Lembaga terkait, terutama yang berkaitan dengan sektor perumahan dan pertanian. Fokus utama mencakup upaya hilirisasi dan penguatan ketahanan pangan untuk menghadapi tantangan ekonomi eksternal.

Memahami Stabilitas Keuangan Secara Komprehensif

Peluncuran buku KSK ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari sektor keuangan dan industri terkait. Buku ini diharapkan menjadi referensi strategis dalam memahami kondisi terkini stabilitas sistem keuangan Indonesia, serta menyusun langkah-langkah mitigasi yang tepat. Ini juga menjadi wujud transparansi dan akuntabilitas Bank Indonesia sebagai otoritas makroprudensial.

Adri Istambul Lingga Gayo, Ketua Badan Advokasi dan Perlindungan Anggota DPP Real Estate Indonesia, yang menjadi salah satu pembicara, menambahkan, "Dengan adanya buku KSK ini, pelaku sektor keuangan dapat lebih percaya diri dalam menyusun strategi ke depan, serta memahami risiko dan peluang yang ada."

Seminar Kebijakan Makroprudensial yang Mendukung Pertumbuhan

Mengakhiri acara peluncuran KSK 44, digelar seminar bertajuk "Peran Pembiayaan Sektor Prioritas Untuk Mendukung Terwujudnya Asta Cita". Seminar ini mengulas berbagai topik penting seperti arah kebijakan makroprudensial yang selaras dengan Asta Cita, strategi perbankan untuk mendorong intermediasi yang sehat, dan dukungan pembiayaan perbankan pada sektor perumahan.

Solikin M. Juhro, Asisten Gubernur Bank Indonesia, Hirwandi Gafar, Direktur Consumer PT Bank Tabungan Nasional (Persero) Tbk, dan Adri Istambul Lingga Gayo turut menjadi narasumber dalam diskusi ini. Mereka bersama-sama membahas langkah-langkah strategis yang bisa diambil untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Mengakses Buku KSK 44

Buku Kajian Stabilitas Keuangan No. 44 dapat diunduh dalam format digital melalui website resmi Bank Indonesia. Ini memberikan akses mudah bagi publik dan para pelaku industri untuk memanfaatkan informasi penting ini dalam merumuskan strategi bisnis dan kebijakan yang mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.

Dengan berbagai langkah strategis ini, Bank Indonesia semakin menunjukkan perannya sebagai lembaga yang tidak hanya mengawasi dan mengatur, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan kondisi global.

Wahyu

Wahyu

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BCA 2025 Permudah Modal UMKM Indonesia

KUR BCA 2025 Permudah Modal UMKM Indonesia

KUR BNI 2025 Bantu UMKM Tumbuh Dengan Mudah

KUR BNI 2025 Bantu UMKM Tumbuh Dengan Mudah

KUR Mandiri 2025 Mudahkan UMKM Kembangkan Usaha

KUR Mandiri 2025 Mudahkan UMKM Kembangkan Usaha

Tabungan Emas Pegadaian Kini Mudah Dan Bebas Pajak

Tabungan Emas Pegadaian Kini Mudah Dan Bebas Pajak

Kenali 4 Manfaat Asuransi Untuk Hidup Lebih Tenang

Kenali 4 Manfaat Asuransi Untuk Hidup Lebih Tenang