Kamis, 11 September 2025

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Siapkan 50 ATM Emas untuk Perluas Ekosistem Emas di 2025

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Siapkan 50 ATM Emas untuk Perluas Ekosistem Emas di 2025
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Siapkan 50 ATM Emas untuk Perluas Ekosistem Emas di 2025

JAKARTA - Dalam langkah strategis untuk memperluas ekosistem layanan keuangan syariah dan mendukung komoditi emas sebagai penggerak baru industri perbankan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) telah mengumumkan rencana pemasangan 50 ATM emas di berbagai daerah di Indonesia. Kebijakan ini sejalan dengan penunjukan resmi BSI sebagai salah satu pengelola bisnis bank emas atau bulion bank pertama di tanah air pada 26 Februari 2025.

Inovasi Digital dalam Investasi Emas

Herry Gunardi, Direktur Utama BSI, menjelaskan bahwa masyarakat kini dapat membeli emas lewat layanan digital BSI Emas dan mengakses emas fisik di mesin ATM khusus yang akan dipasang. "Kami berkomitmen menyediakan akses yang lebih mudah dan aman bagi masyarakat untuk berinvestasi emas, serta memperluas inklusi keuangan syariah di seluruh Indonesia," ujar Herry dalam keterangan resmi kepada media.

Melalui ATM tersebut, pengguna dapat melakukan transaksi pembelian emas secara digital dan kemudian mengklaim emas fisik dalam bentuk batangan di lokasi yang tersedia. Layanan ini menjanjikan kenyamanan dan keamanan baru bagi masyarakat yang tertarik melakukan investasi emas dalam kerangka syariah.

Potensi Pasar Emas di Indonesia

Anton Sukarna, Direktur Sales & Distribution BSI, menyoroti pentingnya komoditi emas sebagai new game changer dalam industri perbankan syariah. "Melihat potensi dan peluang bisnis, emas adalah alternatif yang sangat menjanjikan karena memberikan nilai investasi signifikan bagi masyarakat," katanya.

Menurut data McKinsey, permintaan emas per kapita Indonesia berada pada level terendah di Asia Tenggara, sebesar hanya 0,16 gram per orang. Namun, emas yang beredar di masyarakat Indonesia diperkirakan mencapai 1.800 ton, dan dari jumlah tersebut, 321 ton berbentuk emas batangan siap dimonetisasi. Dengan cadangan emas Indonesia berada di peringkat enam terbesar dunia, sekitar 2.600 ton, Indonesia juga termasuk dalam jajaran 10 besar negara produsen emas global, dengan produksi mencapai 100 ton emas pada 2020.

Strategi BSI dalam Bisnis Bank Emas

Melalui pembentukan bank emas, BSI bermaksud untuk menangkap nilai ekonomi di seluruh rantai pasok emas serta memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam investasi syariah. Inisiatif ini juga sejalan dengan misi BSI untuk membantu pemerintah sebagai lokomotif ekonomi syariah nasional, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan mencapai delapan persen pada 2029.

"Salah satu kekuatan utama bank emas adalah kemampuan untuk memonetisasi aset emas yang kurang produktif dan menggali potensi ekonomi dari sektor hulu hingga hilir," ungkap Anton. Usaha bulion ini diharapkan menjadi daya tarik bagi pelaku industri dari hulu ke hilir, menawarkan nilai tambah yang signifikan pada rantai produksi. Sebagai contoh, hilirisasi logam mulia dapat meningkatkan nilai tambah bijih emas hingga sepuluh kali lipat.

Kinerja Positif dan Rencana Ke Depan

Bisnis emas BSI telah menunjukkan lonjakan pertumbuhan yang signifikan, terutama dari produk Gadai Emas, Cicil Emas, BSI Emas Digital, dan BSI Gold. Pada tahun 2024, total emas yang dikelola BSI mencapai 17,5 ton dengan volume transaksi mencapai 29,7 ton. Data ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap produk investasi emas dalam kerangka syariah.

Menuju 2025, BSI berencana untuk fokus pada dua lini bisnis utama dalam bank emas, yaitu penitipan emas dan perdagangan emas. "Optimalisasi ekosistem bank emas akan menjadi fokus kami ke depan untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas dan memberikan layanan syariah yang lebih baik," jelas Anton.

Dengan langkah-langkah strategis ini, BSI tidak hanya berfokus pada inovasi dan pengembangan produk baru tetapi juga mendukung visi pemerintah dalam mengembangkan ekonomi berbasis syariah yang inklusif dan berdaya saing global. Pemasangan 50 ATM emas di berbagai titik strategis Indonesia menjadi simbol komitmen BSI dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah sekaligus menawarkan solusi investasi yang mudah diakses masyarakat.


Kehadiran BSI sebagai bank emas atau bulion bank pertama di Indonesia bukan hanya langkah penting bagi BSI tetapi juga bagi lanskap ekonomi syariah nasional. Dengan dukungan fasilitas seperti ATM emas dan layanan digital, BSI berupaya memperkuat jangkauan serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di berbagai kalangan. Ini diharapkan tidak hanya memberi manfaat ekonomi langsung bagi para nasabah tetapi juga mendukung pergerakan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

Wahyu

Wahyu

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BCA 2025 Permudah Modal UMKM Indonesia

KUR BCA 2025 Permudah Modal UMKM Indonesia

KUR BNI 2025 Bantu UMKM Tumbuh Dengan Mudah

KUR BNI 2025 Bantu UMKM Tumbuh Dengan Mudah

KUR Mandiri 2025 Mudahkan UMKM Kembangkan Usaha

KUR Mandiri 2025 Mudahkan UMKM Kembangkan Usaha

Tabungan Emas Pegadaian Kini Mudah Dan Bebas Pajak

Tabungan Emas Pegadaian Kini Mudah Dan Bebas Pajak

Kenali 4 Manfaat Asuransi Untuk Hidup Lebih Tenang

Kenali 4 Manfaat Asuransi Untuk Hidup Lebih Tenang