Rabu, 10 September 2025

Indonesia Komitmen Percepat Transisi Energi Baru Terbarukan Bersama Asia Zero Emission Community

Indonesia Komitmen Percepat Transisi Energi Baru Terbarukan Bersama Asia Zero Emission Community
Indonesia Komitmen Percepat Transisi Energi Baru Terbarukan Bersama Asia Zero Emission Community

JAKARTA - Dalam upaya mengatasi tantangan perubahan iklim dan merespon kebutuhan energi masa depan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmennya dalam mempercepat transisi menuju penggunaan energi baru terbarukan. Komitmen ini diwujudkan melalui kerja sama strategis dengan Asia Zero Emission Community (AZEC), sebagai bagian dari agenda nasional untuk memajukan ekonomi hijau dan mencapai pembangunan berkelanjutan.

Pada Januari 2025 lalu, dalam sebuah pertemuan diplomatik yang berlangsung antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Jepang, Ishiba Shigeru, telah disepakati sejumlah inisiatif kunci di bawah kerangka kerja AZEC. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, menyampaikan bahwa kesepakatan ini menandai langkah maju dalam hubungan bilateral melalui kolaborasi di sektor energi bersih. "Kita perlu segera merealisasikan komitmen kedua kepala negara terkait pengembangan dan implementasi proyek unggulan dalam kerangka AZEC, khususnya PLTP Muara Laboh," tegas Airlangga dalam sebuah pernyataan pers, Minggu (23/2).

Proyek-Proyek Utama dan Implementasi

Komitmen ini bukan hanya bersifat simbolis, tetapi juga melibatkan implementasi proyek konkret di Indonesia. Salah satu proyek prioritas yang diusulkan adalah pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh. Proyek ini diharapkan dapat mempercepat transisi menuju energi terbarukan, sekaligus mendukung pencapaian target emisi nol bersih.

Selain itu, Menteri Airlangga Hartanto juga mengungkapkan dorongan untuk mempercepat implementasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Riau, dan pengembangan transmisi ASEAN Power Grid. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan integrasi energi di kawasan ASEAN dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Dalam konteks inovasi, Airlangga juga menyoroti potensi pengembangan energi berbasis kelapa sawit sebagai bahan bakar penerbangan. "Indonesia berharap untuk terus ada peningkatan dan pengembangan dalam proyek-proyek AZEC, salah satunya proyek PLTSa Legok Nangka yang dapat dijadikan sebagai proyek percontohan," ucapnya.

Dukungan dari Jepang dan Potensi Kerja Sama

Di sisi lain, Jepang melalui Japan Bank for International Cooperation (JBIC) menunjukkan dukungannya terhadap inisiatif ini. Chairman JBIC, Tadashi Maeda, menekankan pentingnya strategi baru energi terbarukan Jepang, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi bersih hingga tahun 2040. "Jepang mengharapkan dukungan Indonesia untuk implementasi rencana strategis tersebut dan lebih luas untuk pemenuhan kebutuhan energi baru terbarukan bagi kedua negara," ujar Maeda.

Kerja sama ini memberikan potensi besar bagi kedua negara untuk berbagi teknologi, pengetahuan, serta investasi dalam proyek-proyek energi terbarukan. Dengan Jepang sebagai mitra strategis, Indonesia dapat mempercepat inovasi dan integrasi teknologi canggih dalam pengembangan energi terbarukan.

Ekonomi Hijau sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan

Transisi menuju ekonomi hijau menjadi pilar penting dalam kebijakan pembangunan nasional. Pemerintah Indonesia terus mendorong investasi dalam infrastruktur hijau, guna memastikan masa depan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Melalui kerja sama internasional seperti dengan AZEC, Indonesia berkomitmen untuk memainkan peran aktif dalam pencapaian target global, termasuk dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Implementasi proyek energi terbarukan diharapkan tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada ekonomi nasional. Investasi dalam sektor ini diproyeksikan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah-daerah terpencil yang menjadi lokasi proyek.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski demikian, perjalanan menuju transisi energi ini tidak lepas dari berbagai tantangan, termasuk dalam aspek regulasi, pendanaan, dan teknologi. Namun, dengan komitmen pemerintah dan dukungan kuat dari mitra internasional, tantangan-tantangan ini diharapkan dapat diatasi secara bertahap.

Ke depan, pemerintah diharapkan terus memperkuat kebijakan dan regulasi yang mendukung pengembangan energi terbarukan, serta memastikan partisipasi sektor swasta dalam mendukung pencapaian target energi bersih. Kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat juga dianggap penting dalam mewujudkan visi besar ini.

Melalui langkah-langkah strategis ini, Indonesia optimis dapat memainkan peran penting dalam pengurangan emisi global dan mencapai ketahanan energi yang berkelanjutan. Implementasi transisi energi terbarukan yang efektif menjadi kunci menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan

Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan

Sinergi Asperindo Dishub Perkuat Layanan Logistik Pontianak

Sinergi Asperindo Dishub Perkuat Layanan Logistik Pontianak

PLTS Hybrid PHR Permudah Belajar di SLB Rumbai

PLTS Hybrid PHR Permudah Belajar di SLB Rumbai

Balikpapan Tawarkan 5 Rumah Murah Strategis Dekat IKN

Balikpapan Tawarkan 5 Rumah Murah Strategis Dekat IKN

Pertamina NRE Perkuat Kolaborasi Energi Bersih Global

Pertamina NRE Perkuat Kolaborasi Energi Bersih Global