Harga Batu Bara Acuan Februari Naik Tipis menjadi 124,24 Dolar AS per Ton
- Sabtu, 22 Februari 2025

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia resmi menetapkan harga batu bara acuan (HBA) untuk bulan Februari 2023. Harga batu bara acuan yang diumumkan mengalami kenaikan tipis dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu menjadi 124,24 dolar AS per ton. Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor global yang signifikan, termasuk permintaan pasar yang cukup stabil dan dinamika geopolitik yang mempengaruhi pasokan energi.
Keputusan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menyesuaikan harga sumber daya energi dengan tren global. Meskipun kenaikannya hanya bersifat marginal, perubahan harga ini tetap menjadi perhatian utama bagi para pelaku industri di dalam negeri, termasuk para pengusaha dan investor yang bergerak di sektor pertambangan batu bara.
Menurut laporan dari Kementerian ESDM, faktor utama yang mendorong kenaikan HBA ini antara lain adalah fluktuasi harga di pasar internasional yang dipengaruhi oleh musim dingin di beberapa negara konsumen utama batu bara, seperti China dan negara-negara Eropa. Ketidakpastian pasokan dari negara produsen juga turut berperan dalam menentukan tren harga yang stabil.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Ridwan Djamaluddin, menjelaskan bahwa kenaikan ini adalah hasil dari perkembangan permintaan di pasar global yang tetap solid meskipun terdapat tantangan ekonomi. "Permintaan yang kuat dari China serta beberapa negara Eropa karena musim dingin, adalah faktor utama yang mendorong kenaikan ini. Hal ini menunjukkan bahwa batu bara masih menjadi sumber energi penting di banyak negara," ungkap Ridwan Djamaluddin dalam sebuah pernyataan resmi.
Tak hanya itu, kebijakan transisi energi yang tengah digalakkan oleh pemerintah Indonesia juga menjadi bagian penting dalam konteks penetapan harga ini. Dengan dorongan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke energi terbarukan, strategi penetapan HBA ini diharapkan mampu menjembatani kebutuhan pasar selama masa transisi berlangsung, sambil tetap mendorong pembangunan ekonomi dan industri di dalam negeri.
Namun demikian, tidak semua pihak menyambut baik kenaikan harga ini. Beberapa pelaku industri yang bergerak di bidang manufaktur dan energi mengungkapkan kekhawatiran mereka akan dampak kenaikan harga batu bara terhadap biaya produksi yang mereka tanggung. Salah satu pengusaha industri manufaktur, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa kenaikan ini dapat menekan marjin keuntungan dan berdampak pada daya saing produk domestik di pasar internasional.
Sementara itu, para ekonom memperkirakan bahwa kenaikan HBA ini bisa berpengaruh pada inflasi jika industri dalam negeri tidak bisa mengelola biaya produksi dengan efektif. Namun, mereka juga menekankan bahwa penyesuaian harga adalah hal yang wajar dalam dinamika pasar ekonomi global yang saling terhubung.
Di sisi lain, Sekjen Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia, menuturkan bahwa kenaikan harga ini juga bisa memberikan dampak positif bagi sektor pertambangan nasional. "Kenaikan HBA ini tentunya memberikan angin segar bagi industri pertambangan di Indonesia yang bisa mendorong peningkatan kontribusi terhadap penerimaan negara melalui royalti dan pajak," tutur Hendra Sinadia.
Pemerintah berharap bahwa penetapan ini dapat mengoptimalkan pendapatan negara tanpa mengabaikan keseimbangan antara kebutuhan domestik dan ekspektasi pasar internasional. Selain sebagai upaya untuk meningkatkan penerimaan negara, penetapan HBA ini juga diharapkan bisa menjadi motivasi bagi pelaku industri untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas guna bertahan di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Secara keseluruhan, penetapan harga batu bara acuan pada angka 124,24 dolar AS per ton di bulan Februari ini menjadi refleksi dari kondisi pasar yang dinamis dengan segala tantangan dan peluangnya. Pemerintah dan para pelaku industri pun diharapkan dapat terus berkolaborasi untuk menjaga keberlanjutan sektor ini, menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan lingkungan yang ada, dan tetap memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Herman
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih
- 10 September 2025
2.
Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat
- 10 September 2025
3.
Daftar Harga BBM Pertamina Seluruh Indonesia Hari Ini
- 10 September 2025
4.
PLN Pastikan Tarif Listrik September 2025Tetap Stabil
- 10 September 2025
5.
Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan
- 10 September 2025