Rabu, 01 Oktober 2025

Triputra Agro Raih Dividen Interim Jumbo dari USTP

Triputra Agro Raih Dividen Interim Jumbo dari USTP
Triputra Agro Raih Dividen Interim Jumbo dari USTP

JAKARTA - PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) menegaskan posisi keuangannya tetap solid setelah menerima dividen interim senilai Rp450 miliar dari perusahaan ventura bersama, PT Union Sampoerna Triputra Persada (USTP), pada 29 September 2025. Dividen ini menjadi bagian dari strategi TAPG untuk mengoptimalkan arus kas dan memaksimalkan nilai pemegang saham melalui entitas afiliasi yang dimiliki bersama.

Corporate Secretary TAPG, Joni Tjeng, menjelaskan bahwa dividen interim tersebut datang dari kepemilikan TAPG sebesar 50% di USTP. “Berdasarkan penerimaan pemberitahuan, dividen interim tersebut sebesar Rp450 miliar,” jelasnya dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (30 September 2025).

Transaksi Afiliasi Sesuai POJK

Baca Juga

Kuota Haji 2026 Tetap 221.000, Layanan Lebih Efisien

Joni menekankan bahwa penerimaan dividen dari USTP termasuk dalam kategori transaksi afiliasi sesuai POJK No.42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan. Meski demikian, manajemen TAPG menegaskan bahwa transaksi ini tidak menimbulkan dampak material terhadap kondisi keuangan perseroan.

Langkah ini menunjukkan bagaimana TAPG memanfaatkan kepemilikan strategis di entitas ventura untuk memperkuat arus kas tanpa membebani struktur keuangan korporasi.

Dividen dari Anak Usaha TAPG

Sebelumnya, TAPG juga menerima dividen interim dari sepuluh anak usahanya dengan total mencapai Rp335,8 miliar, yang berasal dari entitas di bawah kendali TAPG melalui PT Agro Multi Persada.

Beberapa rincian dividen dari anak usaha antara lain:

PT Etam Bersama Lestari (EBL): Rp21,45 miliar

PT Dwiwira Lestari Jaya (DLJ): Rp45,15 miliar

PT Hamparan Perkasa Mandiri (HPM): Rp21,6 miliar

PT Subur Abadi Wana Agung (SAWA): Rp27,3 miliar

PT Pradana Telen Agromas (PTA): Rp10 miliar

Selain itu, dividen juga disalurkan melalui entitas lainnya:

PT Natura Pasific Nusantara (NPN): Rp22,8 miliar

PT Yudha Wahana Abadi (YWA): Rp64,4 miliar

PT Anugerah Agung Prima Abadi (AAPA): Rp32,1 miliar

PT Gawi Bahandep Sawit Mekar (GBSM): Rp50,7 miliar

PT First Lamandau Timber International (FLTI): Rp40,26 miliar

Dengan pembagian dividen ini, TAPG mampu mengoptimalkan keuntungan dari entitas anak dan ventura bersama, tanpa menimbulkan dampak material terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Strategi TAPG Memperkuat Arus Kas

Dividen interim dari USTP dan anak usaha menjadi langkah penting TAPG untuk menjaga likuiditas dan fleksibilitas keuangan, terutama di tengah dinamika pasar komoditas sawit. Menurut manajemen, strategi ini memungkinkan TAPG untuk memanfaatkan potensi keuntungan dari seluruh portofolio entitasnya, termasuk anak usaha dan joint venture, secara optimal tanpa menambah risiko finansial.

“Transaksi ini menjadi bagian dari strategi TAPG untuk memastikan arus kas yang sehat sekaligus mendukung rencana ekspansi dan pengembangan bisnis ke depan,” ujar Joni Tjeng.

Latar Belakang Kepemilikan Ventura

USTP merupakan joint venture antara TAPG dan Union Sampoerna, di mana TAPG memiliki 50% saham. Dengan struktur kepemilikan ini, penerimaan dividen secara langsung mencerminkan kinerja ventura dan distribusi keuntungan yang proporsional.

Pendapatan dari dividen ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memperkuat modal kerja, mendukung pengembangan usaha baru, dan menambah investasi produktif bagi TAPG di sektor perkebunan dan perdagangan terkait.

Tren Positif TAPG

Selain dividen interim dari USTP, aliran dividen dari anak usaha menunjukkan kinerja korporasi yang konsisten meski menghadapi tantangan industri sawit global. Total penerimaan dividen dari anak usaha dan ventura bersama mencapai Rp785,8 miliar, memberikan dorongan signifikan bagi stabilitas keuangan TAPG.

Hal ini juga menegaskan strategi TAPG untuk mengelola portofolio asetnya dengan pendekatan value creation, memanfaatkan hubungan afiliasi dan joint venture untuk mendukung arus kas dan pertumbuhan jangka panjang.

Prospek dan Ke depan

Manajemen TAPG menyatakan bahwa penerimaan dividen interim ini akan terus menjadi bagian dari strategi keuangan yang terukur dan aman, sekaligus memberikan fleksibilitas dalam menghadapi dinamika harga minyak sawit dan kondisi pasar global.

Selain itu, TAPG juga terus memperkuat efisiensi operasional dan produktivitas perkebunan, sehingga arus kas dari dividen dapat dikombinasikan dengan kinerja operasional yang solid untuk mendukung ekspansi dan pengembangan usaha yang berkelanjutan.

Dengan langkah ini, TAPG tidak hanya menegaskan komitmen terhadap pemegang saham, tetapi juga menjaga stabilitas keuangan perusahaan sebagai pondasi menghadapi fluktuasi industri.

Aldi

Aldi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Sekjen Kemendagri Tekankan Integritas saat Lantik 1.303 Pegawai Baru

Sekjen Kemendagri Tekankan Integritas saat Lantik 1.303 Pegawai Baru

Kapolri Pimpin Sertijab Intelkam-Brimob, Tekankan Regenerasi dan Adaptasi

Kapolri Pimpin Sertijab Intelkam-Brimob, Tekankan Regenerasi dan Adaptasi

DPR Desak Pemerintah Terbitkan PP Indikator Pemekaran Daerah Baru

DPR Desak Pemerintah Terbitkan PP Indikator Pemekaran Daerah Baru

Prabowo Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Prabowo Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Bansos Beras Khusus Diluncurkan untuk Tingkatkan Gizi Anak

Bansos Beras Khusus Diluncurkan untuk Tingkatkan Gizi Anak