Jumat, 19 September 2025

Indonesia Tawarkan Potensi Migas Besar di APPEC 2025

Indonesia Tawarkan Potensi Migas Besar di APPEC 2025
Indonesia Tawarkan Potensi Migas Besar di APPEC 2025

JAKARTA - Bicara tentang energi masa depan, Indonesia masih menjadi salah satu negara yang menyimpan peluang besar di sektor migas. Hal itu kembali ditegaskan dalam forum internasional Asia-Pacific Petroleum Conference (APPEC) 2025 yang berlangsung di Singapura pada Selasa (9 September 2025). 

Ajang ini menjadi panggung penting bagi pemerintah Indonesia untuk menunjukkan strategi, peluang, sekaligus komitmen dalam memperkuat iklim investasi hulu migas yang ramah dan berkelanjutan.

Mewakili Kepala SKK Migas, Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja (EPWMK) SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus, menggarisbawahi betapa besar potensi migas yang masih belum tergarap di Tanah Air. 

Baca Juga

MIND ID Dorong 26,9 Persen Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Dalam paparannya, ia menekankan bahwa pemerintah membuka ruang selebar-lebarnya bagi mitra internasional untuk masuk ke sektor hulu migas Indonesia melalui pendekatan yang fleksibel, kompetitif, dan penuh insentif.

Dorongan Agresif untuk Eksplorasi

Dalam forum bergengsi yang dihadiri para pelaku industri migas dunia tersebut, Rikky menegaskan arah kebijakan pemerintah Indonesia. “Pada tahun 2025, SKK Migas mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tetap agresif melakukan eksplorasi. Target kami adalah 50–60 sumur eksplorasi setiap tahun dengan prinsip biaya efisien dan emisi karbon rendah,” katanya.

Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia tidak hanya fokus pada stabilitas produksi, tetapi juga memperkuat fondasi masa depan dengan eksplorasi berkelanjutan.

Potensi yang Belum Tergarap

Indonesia disebut masih memiliki “harta karun energi” berupa 128 cekungan hidrokarbon, namun hingga kini baru 20 cekungan yang benar-benar berproduksi. Artinya, masih ada ruang eksplorasi yang sangat luas untuk digarap oleh para investor migas.

Penemuan sumber daya di Blok Andaman dan Kutai menjadi bukti bahwa potensi migas di Indonesia masih sangat menjanjikan. Temuan ini juga diharapkan menjadi motor penggerak utama dalam mencapai target ambisius pemerintah, yaitu produksi 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030.

Rikky menegaskan, “Temuan ini bisa menjadi motor penggerak dalam mendukung pencapaian Asta Cita Presiden Prabowo–Gibran dan target produksi 1 juta barel minyak per hari pada 2030.”

Daya Tarik Bagi Investor

Untuk memperkuat daya tarik di mata investor, pemerintah menyiapkan sejumlah strategi, mulai dari fleksibilitas kontrak, pemberian insentif fiskal dan nonfiskal, hingga dorongan membangun aliansi strategis lintas negara. Upaya ini dilakukan agar kerja sama investasi migas di Indonesia bisa lebih menarik, efisien, dan berorientasi jangka panjang.

Pendekatan ini tidak hanya memberikan kepastian bisnis, tetapi juga membuka jalan bagi kolaborasi teknologi serta transfer pengetahuan dari perusahaan migas global kepada mitra lokal.

Sejalan dengan Transisi Energi

Di tengah tantangan global untuk menekan emisi karbon, Indonesia juga menegaskan bahwa strategi migas nasional tetap berpijak pada agenda transisi energi. Eksplorasi dan produksi migas akan diarahkan agar lebih rendah emisi, selaras dengan komitmen menuju operasi ramah lingkungan.

Dengan begitu, meski berfokus pada optimalisasi potensi migas, Indonesia tetap konsisten mendukung agenda global terkait energi bersih. Hal ini menjadikan investasi migas di Indonesia tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan.

Momentum di Forum Global

Kehadiran Indonesia dalam APPEC 2025 bukan sekadar seremoni, melainkan momentum strategis untuk memperkuat posisi negara di peta energi dunia. Forum ini menghadirkan para pengambil keputusan utama di sektor migas internasional, sehingga menjadi ruang tepat bagi Indonesia dalam menegaskan narasi optimisme dan kesiapan menjadi destinasi investasi energi utama di Asia Pasifik.

Dengan kombinasi potensi cadangan yang masif, kebijakan fiskal yang mendukung, serta strategi eksplorasi agresif, Indonesia memiliki semua faktor yang diperlukan untuk menarik mitra global.

Implikasi bagi Masa Depan Energi Nasional

Bila target eksplorasi 50–60 sumur per tahun berjalan konsisten, bukan tidak mungkin produksi migas Indonesia akan mengalami lonjakan dalam kurun waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan. Hal ini tentu berimplikasi langsung terhadap ketahanan energi nasional, mengurangi ketergantungan pada impor, serta memperkuat posisi Indonesia di kancah energi global.

Selain itu, meningkatnya investasi asing di sektor hulu migas juga akan memberikan efek berganda (multiplier effect), mulai dari penciptaan lapangan kerja, transfer teknologi, hingga penguatan ekonomi daerah penghasil migas.

Forum APPEC 2025 menjadi ajang penting bagi Indonesia untuk menunjukkan optimisme sekaligus strategi besar di sektor migas. Dengan potensi 128 cekungan hidrokarbon yang baru sebagian kecil tergarap, peluang investasi di Indonesia masih terbuka sangat luas.

Melalui kombinasi kebijakan fleksibel, insentif menarik, dan orientasi pada transisi energi, Indonesia menegaskan posisinya sebagai destinasi utama investasi migas di kawasan Asia Pasifik. Dengan strategi eksplorasi agresif dan dukungan penuh dari pemerintah, jalan menuju target 1 juta barel minyak per hari pada 2030 kini semakin terbuka lebar.

Aldi

Aldi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Bulog dan Sampoerna Perkuat Distribusi Pangan Nasional

Bulog dan Sampoerna Perkuat Distribusi Pangan Nasional

EMP Tingkatkan Produksi Minyak Nasional Lewat Sumur Baru

EMP Tingkatkan Produksi Minyak Nasional Lewat Sumur Baru

MIND ID Dorong Hilirisasi Tambang, Sumbang 26,9 Persen Ekonomi Nasional

MIND ID Dorong Hilirisasi Tambang, Sumbang 26,9 Persen Ekonomi Nasional

Energi Mega Persada Sukses Bor Sumur Kayuara 20 di Riau

Energi Mega Persada Sukses Bor Sumur Kayuara 20 di Riau

PDC Perluas Layanan Katering Migas Lewat Kontrak Jadestone Energy

PDC Perluas Layanan Katering Migas Lewat Kontrak Jadestone Energy