.jpg)
JAKARTA - Timnas Indonesia kembali bersiap menghadapi laga uji coba FIFA Matchday yang dijadwalkan malam ini, Senin, 8 September 2025, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Pertandingan melawan Lebanon menjadi ajang persiapan terakhir Skuad Garuda sebelum menghadapi lawan-lawan penting di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yaitu Arab Saudi dan Irak.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa laga melawan Lebanon memiliki arti strategis yang sangat penting. Menurutnya, pertandingan ini bukan sekadar persahabatan biasa. Pemilihan Lebanon sebagai lawan uji coba dipertimbangkan karena gaya bermain tim tersebut mirip dengan lawan-lawan Indonesia di babak kualifikasi mendatang. Dengan demikian, para pemain bisa menyesuaikan strategi dan mengukur kesiapan fisik serta mental sebelum menghadapi pertandingan resmi.
Skuad Garuda membawa modal positif dari kemenangan telak 6-0 atas Chinese Taipei pada Jumat, 5 September 2025. Enam gol dicetak oleh Jordi Amat, gol bunuh diri lawan, Marc Klok, Eliano Reijnders, Ramadhan Sananta, dan Sandy Walsh. Kemenangan besar tersebut memberikan dorongan moral signifikan, meningkatkan kepercayaan diri seluruh pemain dan staf pelatih.
Baca Juga
Erick Thohir menekankan bahwa laga malam ini menjadi kesempatan terakhir untuk mematangkan taktik sebelum menghadapi pertandingan krusial. “Persiapan terakhir Timnas Indonesia sebelum menghadapi Lebanon pada uji coba FIFA Matchday,” ujarnya. Menurutnya, setiap menit di lapangan adalah kesempatan untuk meningkatkan koordinasi lini pertahanan dan serangan serta memperkuat chemistry tim.
Selain aspek taktik, laga ini juga menjadi ajang adaptasi bagi pemain muda. Beberapa nama baru yang masuk skuad akan mendapatkan jam terbang internasional, menyesuaikan diri dengan ritme permainan lebih cepat dan fisik lawan yang lebih kuat. Erick Thohir menekankan pentingnya menyiapkan kedalaman skuad agar semua pemain dapat diandalkan saat babak kualifikasi dimulai.
Laga ini juga menjadi uji coba psikologis. Kemenangan besar sebelumnya menjadi booster semangat, namun Erick Thohir menekankan perlunya keseimbangan antara percaya diri dan fokus taktikal. Pemain diharapkan tetap rendah hati namun yakin akan kemampuan tim. Pendekatan ini diharapkan memaksimalkan performa Timnas Indonesia tanpa mengurangi kehati-hatian dalam strategi di lapangan.
Dari sisi teknis, para pemain diminta fokus pada transisi cepat dari bertahan ke menyerang, efektivitas penyelesaian akhir, serta komunikasi antarlini. Erick Thohir menilai, meskipun pertandingan ini bersifat uji coba, disiplin dan konsentrasi tinggi tetap menjadi kunci agar hasil yang diperoleh maksimal. “Setiap pertandingan, sekecil apapun, adalah pembelajaran berharga bagi tim,” ujarnya menegaskan.
Selain itu, laga ini menjadi kesempatan untuk menguatkan dukungan suporter. Kehadiran penonton di Stadion Gelora Bung Tomo diyakini akan menjadi energi tambahan bagi para pemain. Suasana kompetitif langsung dari tribun akan memberikan pengalaman berharga, terutama bagi pemain muda yang baru pertama kali menghadapi tekanan di laga internasional.
Kondisi fisik pemain juga menjadi perhatian penting. Erick Thohir menekankan pentingnya manajemen intensitas latihan dan pemulihan agar semua pemain berada dalam kondisi prima saat menghadapi Lebanon. Strategi pemulihan ini mencakup manajemen stamina, nutrisi, dan monitoring cedera untuk memastikan seluruh pemain siap secara fisik dan mental.
Selain persiapan fisik, evaluasi strategi menjadi poin utama. Laga melawan Lebanon menjadi tolok ukur kekuatan tim, kelemahan yang harus diperbaiki, serta peluang strategi yang efektif. Erick Thohir menekankan pentingnya memanfaatkan laga ini sebagai simulasi jelang menghadapi Arab Saudi dan Irak. “Laga melawan Lebanon yang berasal dari Timur Tengah akan menjadi simulasi Timnas Indonesia. Timnas Indonesia akan melawan tim Arab Saudi dan Irak pada Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia,” ujar Erick Thohir.
Erick Thohir menambahkan bahwa laga ini juga menjadi uji coba adaptasi terhadap ritme permainan lawan Timur Tengah. Kecepatan, agresivitas, dan disiplin Lebanon akan menjadi bahan evaluasi bagi pelatih dan tim. Pemain diharapkan menyesuaikan diri dengan tekanan serta situasi yang mungkin muncul di babak kualifikasi.
Selain aspek permainan, komunikasi internal tim juga menjadi kunci keberhasilan. Kolaborasi antara pelatih, pemain, dan manajemen menjadi fokus utama. Erick Thohir menegaskan, koordinasi yang baik akan memperkuat strategi tim dan memaksimalkan performa di lapangan.
Dengan persiapan yang matang dari sisi taktik, fisik, dan mental, Timnas Indonesia diharapkan mampu menunjukkan performa terbaiknya. Laga melawan Lebanon bukan hanya sekadar uji coba, tetapi menjadi langkah penting bagi Indonesia untuk mengukir prestasi di pentas internasional.
Erick Thohir berharap momentum positif yang dibangun dari kemenangan besar sebelumnya dapat diteruskan. Pemain harus fokus pada konsistensi permainan, kesadaran strategi, dan adaptasi terhadap gaya bermain lawan. Dengan kombinasi semua elemen tersebut, Timnas Indonesia diharapkan siap menghadapi tantangan besar dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.
Laga uji coba malam ini menjadi titik evaluasi terakhir sebelum memasuki babak resmi. Hasil dari pertandingan ini akan dijadikan bahan refleksi tim pelatih untuk memperkuat lini pertahanan, meningkatkan akurasi serangan, dan memantapkan strategi transisi. Erick Thohir menegaskan, seluruh elemen tim harus bekerja sama agar Timnas Indonesia mampu menghadapi lawan-lawan Timur Tengah dengan percaya diri dan performa optimal.

Sindi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Serunya MotoGP San Marino 2025 Akhir Pekan Ini
- 08 September 2025
2.
Waktu Berenang Tepat Agar Tubuh Lebih Sehat
- 08 September 2025
3.
8 Manfaat Tenis Meja Untuk Kesehatan Tubuh
- 08 September 2025
4.
Anak Tangguh Lewat Latihan Panjat Tebing Rutin
- 08 September 2025
5.
Blind Box Jadi Pilihan Hiburan Favorit Gen Z
- 08 September 2025