JAKARTA – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melangkah maju memperkuat akses literasi dan pengetahuan dengan meresmikan perpustakaan yang terbuka untuk umum. Inisiatif ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB dengan mitra kerjanya, yakni Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, Universitas Muhammadiyah Mataram, serta Komunitas Lembah Hijau di Mataram. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap informasi, literasi, dan pengetahuan bagi masyarakat luas.
Kolaborasi Strategis untuk Akses Literasi Lebih Luas
Penandatanganan MoU dihadiri secara langsung oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, H. Amir, S.Pd., MM, Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram, Drs. Abdul Wahab, MA, dan Ketua Komunitas Lembah Hijau, Lalu Abdul Fatah. Kerja sama ini bertujuan memperluas jangkauan akses perpustakaan, berbagi sumber daya untuk memperkaya koleksi buku, meningkatkan layanan digital, serta mengadakan berbagai program literasi yang bermanfaat bagi seluruh anggota perpustakaan, baik siswa, pelajar, pengajar, maupun masyarakat umum.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap, mengemukakan pandangannya mengenai pentingnya inisiatif ini. “Kami percaya bahwa perpustakaan bukan hanya sekedar tempat untuk membaca buku, tetapi lebih dari itu, perpustakaan adalah pusat pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan, tempat untuk mendorong kolaborasi dan knowledge sharing antar pemustaka,” ungkap Berry dalam sambutannya.
Perpustakaan Digital dan Fisik sebagai Tulang Punggung Literasi
Seiring dengan komitmennya untuk membuka akses ke sumber daya ilmiah dan informasi, perpustakaan Bank Indonesia di NTB kini menyediakan lebih dari 4.000 koleksi buku fisik dan 1.629 buku digital yang beragam. Koleksi ini mencakup berbagai macam subjek, mulai dari ekonomi dan keuangan, hingga bahasa, teknologi, psikologi, dan literasi digital. Koleksi tersebut juga mencakup buku-buku pengembangan diri dan hiburan seperti fiksi dan hobi, serta materi pembelajaran bahasa seperti TOEFL dan IELTS, menjadikannya sumber daya yang kaya dan beragam bagi masyarakat.
Pemustaka yang ingin menikmati koleksi digital bisa mengaksesnya dengan mudah melalui aplikasi atau website iBI-Library. Langkah inovatif ini merupakan respon terhadap perkembangan era digital yang memerlukan pendekatan pengelolaan dan pengembangan perpustakaan yang lebih adaptif dan inklusif.
Dukungan untuk Masyarakat dan Pengembangan Literasi
Kehadiran perpustakaan yang dapat diakses publik ini diharapkan mampu menjadi pusat pembelajaran interaktif dan inovatif bagi masyarakat. “Kami yakin bahwa keterbukaan akses ke perpustakaan ini akan secara signifikan meningkatkan kualitas literasi dan pengetahuan masyarakat di NTB,” ujar Drs. Abdul Wahab, MA, Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram. Beliau menambahkan bahwa Universitas Muhammadiyah Mataram siap berkolaborasi dalam berbagai kegiatan literasi yang akan diadakan di perpustakaan ini.
Lalu Abdul Fatah, Ketua Komunitas Lembah Hijau, turut mengungkapkan optimismenya terhadap kolaborasi ini. "Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat menciptakan berbagai program literasi berbasis komunitas yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dari pelajar hingga komunitas usia lanjut," jelasnya.
Langkah Strategis untuk Masa Depan Pendidikan
Di tengah tantangan pengelolaan dan pengembangan perpustakaan di era digital, inisiatif Bank Indonesia NTB ini datang sebagai langkah strategis yang diperhitungkan. Kerja sama antar lembaga dan komunitas masyarakat dinilai sebagai langkah penting dalam mewujudkan perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan dan pembelajaran berbasis komunitas.
Selain itu, Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, H. Amir, S.Pd., MM, menekankan pentingnya inovasi dalam layanan perpustakaan. “Kami menyambut baik inisiatif Bank Indonesia ini dan berharap sinergi ini dapat mendorong kreativitas serta inovasi dalam layanan perpustakaan di NTB,” ujarnya.