Saham Bank Syariah Indonesia Meroket Setelah Izin Bisnis Bulion dari OJK Terbit

Rabu, 19 Februari 2025 | 23:32:59 WIB
Saham Bank Syariah Indonesia Meroket Setelah Izin Bisnis Bulion dari OJK Terbit

JAKARTA - saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dengan kode perdagangan BRIS menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 0,99 persen, membawa harga sahamnya ke level Rp3.070. Peningkatan tersebut berkontribusi pada kenaikan saham sepanjang tahun atau year-to-date (ytd) sebesar 12,45 persen. Sepanjang Februari 2025, saham BSI telah mengalami kenaikan sebesar 4,78 persen, menjadikannya salah satu saham perbankan dengan kenaikan tertinggi. Volume perdagangan saham BRIS mencapai 49,35 juta lembar, menempatkannya dalam jajaran top 10 saham movers dalam indeks LQ45.

Izin Bulion Bank Menjadi Pemicu Kenaikan

Keberhasilan ini tidak lepas dari pembaruan terbaru tentang izin bulion bank yang baru-baru ini diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada BSI. Izin yang diberikan pada 12 Februari 2025 itu memungkinkan BSI untuk memulai bisnis bulion, termasuk perdagangan dan penitipan emas. Menurut POJK No. 17 Tahun 2024, kegiatan usaha bulion berkaitan dengan emas yang dilakukan oleh lembaga jasa keuangan. OJK mewajibkan BSI untuk melaksanakan produk baru ini paling lambat enam bulan sejak tanggal izin diterbitkan.

Rizky Budinanda, Head of Investor Relation BSI, menjelaskan bahwa izin usaha bulion merupakan langkah penting bagi BSI. "Dengan adanya izin ini, BSI dapat mengembangkan produk bulionnya lebih luas," ujar Rizky. Izin ini tampaknya menjadi pendorong utama bagi sentimen positif pasar terhadap saham BSI.

Kinerja Positif BSI Sepanjang 2024

Selama tahun 2024, BSI menunjukkan kinerja yang cemerlang dengan pertumbuhan tinggi pada lini bisnis emasnya. Produk cicil emas, yang menjadi favorit di kalangan nasabah, terutama kaum muda, mencatat lonjakan pembiayaan sebesar 177,42 persen yoy menjadi Rp6,4 triliun. Selain itu, layanan gadai emas BSI juga mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 31,3 persen yoy, mencapai nilai yang sama. Kualitas pembiayaan pada bisnis emas ini tetap sehat, dengan Non-Performing Financing (NPF) berada hampir di 0 persen.

Rizky Budinanda menyoroti pentingnya bisnis emas bagi BSI. "Bisnis emas adalah produk unik dan potensial. Tren investasi emas yang terus naik menandakan bahwa emas adalah aset safe haven yang diminati, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global," jelasnya. Rizky juga menyebutkan bahwa harga emas yang terus menguat - sebagaimana ditunjukkan tahun lalu dengan kenaikan sebesar 32,4 persen - semakin memperkuat daya tarik investasi emas.

Potensi Ekspansi yang Menjanjikan

Izin ini membuka peluang baru bagi BSI untuk semakin mengembangkan ekosistem bisnis emas dari hulu ke hilir. "BSI berharap dapat memenuhi seluruh kebutuhan nasabah yang berkaitan dengan emas," tambah Rizky. Dengan strategi diversifikasi yang kuat, BSI optimistis bahwa bisnis emas dapat memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan perseroan ke depan.

Selain menargetkan individu yang menginginkan investasi stabil dalam bentuk emas, BSI juga mengincar segmen pasar lebih luas, termasuk korporasi yang ingin memanfaatkan pilihan penyimpanan aset yang aman.

BSI dan Inflow Investasi Asing

Peningkatan saham BSI juga didorong oleh inflow dari investor asing yang mencapai Rp317 miliar sepanjang awal tahun 2025. Kondisi ini semakin memperkuat posisi BSI di pasar syariah sebagai entitas dengan daya tarik tinggi di mata investor.

Sementara saham BSI terus mendominasi pasar dan mencatatkan performa yang mengesankan, perseroan tetap berfokus pada pengembangan layanan dan diversifikasi produk. Dengan langkah inovatif dan ekspansi bisnis yang strategis, BSI siap menjadi pelopor dalam perbankan berbasis syariah dan menguatkan perannya dalam sektor finansial Indonesia.

Sebagai penutup, langkah strategis BSI dalam mendapatkan izin bulion bank dari OJK bukan hanya memanfaatkan peluang pasar yang ada, tetapi juga menegaskan tekad perusahaan dalam meningkatkan kepercayaan investor dan menyediakan produk keuangan syariah yang berdaya saing tinggi.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB