JAKARTA - Dalam persiapan menuju Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan yang semakin dekat, Ketua DPD II Partai Golkar Maros, Suhartina Bohari, membeberkan adanya empat tokoh politik yang siap meramaikan bursa pemilihan calon ketua. Empat nama yang mencuat dalam bursa tersebut telah menjalin komunikasi erat dengan DPD II Maros, menandakan strategi dan persiapan matang dari masing-masing calon dalam upaya merebut posisi penting ini.
Suhartina, saat ditemui menyatakan bahwa keempat nama tersebut mencakup Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Munafri Arifuddin (Appi), Taufan Pawe, dan Kartika. "Memang nama-nama yang akan maju di Musda Golkar ini sudah ada yang muncul, salah satunya pak IAS, kak Appi, pak TP, dan kak Ina," ungkap Suhartina kepada wartawan. Komunikasi intens yang telah dilakukan tokoh-tokoh ini dengan DPD II Maros menegaskan keseriusan mereka dalam mempersiapkan diri untuk kontestasi mendatang.
Dalam pertemuan yang digelar oleh DPD II Maros, Suhartina mengungkapkan bahwa beberapa calon telah mengajukan nama dan mengajak pertemuan, menunjukkan langkah proaktif dari masing-masing kandidat. Pertemuan persiapan tersebut terangkum dalam rapat yang digelar Rabu, menjelang kunjungan yang direncanakan dari DPD I Golkar Sulsel ke Maros. "Pertemuan-pertemuan sudah ada beberapa yang mengajukan nama dan mengajak bertemu," lanjut Suhartina, menggambarkan dinamika persiapan menjelang Musda.
Musyawarah Daerah Golkar Sulsel, yang dijadwalkan berlangsung pada Agustus mendatang, akan menjadi momen penting dalam menentukan sosok pemimpin baru bagi partai ini di tingkat provinsi. Dengan berakhirnya masa jabatan Taufan Pawe, yang sebelumnya terpilih dalam Musda X DPD Golkar Sulsel, persaingan menuju kursi ketua menjadi semakin ketat dan penuh strategi. Taufan Pawe sendiri terpilih dalam musyawarah mufakat yang melibatkan beberapa kandidat seperti Supriansa, Hamka B Kady, dan Syamsuddin A Hamid, menggarisbawahi pengalaman dan pengaruh yang dibutuhkan untuk memimpin Golkar Sulsel.
Salah satu calon kuat yang turut meramaikan kontestasi kali ini adalah Munafri 'Appi' Arifuddin, Wali Kota Makassar terpilih. Dalam wawancaranya pada Sabtu (8/2), Appi menyatakan kesiapannya untuk bersaing dalam Musda Golkar Sulsel. "Menjadi sesuatu hal yang naif barangkali kalau nama saya tidak masuk, karena saya memang bersyarat, menjadi ketua (Golkar) Kota Makassar, terus mampu memberikan sumbangsih yang baik untuk Golkar dan terakhir kami melalui dukungan Partai Golkar mampu memenangkan Pilkada," tegas Appi. Sikap optimis dan keyakinan kuatnya menjadikan Appi salah satu calon paling kompetitif dalam bursa calon ketua.
Persaingan ini juga dihadapkan pada tantangan internal dan eksternal partai, di mana calon ketua diharapkan mampu membangun soliditas dan memperkuat posisi Golkar di tengah dinamika politik Sulawesi Selatan. DPD II Maros sendiri menegaskan komitmennya untuk mendukung siapapun yang mampu membesarkan partai. "Kami sendiri saat ini sedang melakukan rapat persiapan, apalagi besok rombongan DPD I Golkar Sulsel akan berkunjung ke DPD II Maros," jelas Suhartina, memastikan kesiapan DPD II Maros untuk berperan aktif dalam transisi kepemimpinan partai.
Dalam perjalanan menuju Musda ini, komunikasi dan strategi politik dari masing-masing calon akan menjadi kunci dalam meraih simpati dan dukungan dari kader Golkar di seluruh Sulawesi Selatan. Dengan pertarungan yang diprediksi berlangsung ketat, perhatian tertuju pada bagaimana keempat tokoh, IAS, Appi, TP, dan Ina, meramu visi dan misi mereka untuk meyakinkan para pemilih partai.
Proses pemilihan ketua DPD Golkar Sulsel ini juga dipandang sebagai cerminan dari dinamika politik yang lebih luas di provinsi ini, menyoroti bagaimana kekuatan dan aliansi politik terbentuk di tengah persaingan yang intens. Keberhasilan dalam Musda ini tidak hanya menentukan arah kepemimpinan partai tetapi juga berpotensi mengubah peta politik di Sulawesi Selatan menjelang berbagai agenda politik di masa depan.
Dengan semua persiapan yang sedang dilakukan dan intensitas komunikasi yang berlangsung, Musda Golkar Sulsel diharapkan tidak hanya menjadi ajang pemilihan semata, tetapi juga forum untuk membangun konsolidasi internal dan penyatuan visi bagi kemajuan partai. Semua mata kini tertuju pada empat tokoh yang siap bertarung, menantikan siapa yang pada akhirnya akan muncul sebagai pemimpin baru Golkar Sulsel, membawa tongkat estafet kepemimpinan ke babak baru dalam sejarah politik daerah ini.