Rekomendasi Makanan Sehat untuk Anak Saat Terkena Flu

Rabu, 01 Oktober 2025 | 12:47:55 WIB
Rekomendasi Makanan Sehat untuk Anak Saat Terkena Flu

JAKARTA - Ketika anak terserang flu, kondisi tubuh mereka biasanya menurun.

Gejala seperti demam, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, hingga rasa lemas membuat mereka sulit beraktivitas, bahkan enggan makan. Situasi ini sering kali menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang tua, karena pemenuhan gizi anak tetap harus diperhatikan agar daya tahan tubuh mereka bisa pulih lebih cepat.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan panduan mengenai jenis makanan yang sebaiknya disajikan saat anak mengalami influenza. Menurut Anggota Unit Kerja Koordinasi Respirologi IDAI, Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A, Subsp. Resp (K), penting bagi orang tua untuk memilih makanan bergizi namun tetap mudah ditelan.

"Memang ketika anak sakit, termasuk ketika terkena flu, itu amat sulit untuk mengonsumsi makanan seperti halnya ketika dia sehat," ujar dr. Nastiti.

Bubur, Pilihan Utama Saat Anak Flu

Salah satu makanan yang paling dianjurkan adalah bubur. Teksturnya yang lembut membuat anak lebih mudah menelan meski tenggorokan sedang sakit. Bubur bisa dibuat lebih bergizi dengan tambahan kaldu ayam, daging, atau sayuran yang diolah hingga halus. Alternatif lain adalah produk makanan cair siap saji di pasaran yang diformulasikan dengan kandungan nutrisi seimbang.

Dr. Nastiti menjelaskan, bubur maupun makanan cair yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak dalam jumlah cukup dapat berfungsi sebagai pengganti makanan padat selama anak sakit.

Sebaliknya, makanan yang terlalu berat dicerna sebaiknya dihindari. Contohnya makanan berlemak tinggi, berminyak, bersantan, atau pedas, karena justru bisa membuat sistem pencernaan anak bekerja lebih keras dan memperparah ketidaknyamanan saat flu.

Pentingnya Asupan Cairan

Selain makanan, kecukupan cairan adalah faktor lain yang harus diperhatikan. Saat anak flu, risiko dehidrasi bisa meningkat jika asupan cairan tidak terpenuhi.

"Terutama lagi, sebetulnya, kalau anak itu tidak mau makan, itu cairan yang penting harus cukup karena cairan sangat diperlukan," jelas dr. Nastiti.

Ia menambahkan, jika anak sulit menerima makanan padat maupun bubur, susu bisa dijadikan pengganti sementara. Susu tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan cairan, tetapi juga bisa memberikan energi tambahan agar tubuh tetap bertenaga.

Risiko Komplikasi Influenza pada Anak

Orang tua perlu memahami bahwa influenza bukanlah sekadar penyakit ringan. Menurut dr. Nastiti, flu pada anak bisa berujung pada komplikasi yang berbahaya bila tidak ditangani dengan baik.

Data menunjukkan, tingkat rawat inap pada anak usia satu hingga empat tahun akibat influenza dua kali lebih tinggi dibanding kelompok usia lainnya. Kondisi ini menjadi alarm penting bagi orang tua agar tidak menganggap enteng gejala flu pada anak.

Beberapa komplikasi yang mungkin timbul antara lain pneumonia, croup (infeksi saluran pernapasan atas), dan bronkitis. Bahkan, pada kasus tertentu, infeksi influenza dapat menyebabkan peradangan pada otot maupun selaput jantung.

"Influenza juga diasosiasikan dengan toxic shock syndrome, myositis, myoglobinuria, dan gagal ginjal," papar dr. Nastiti.

Mengenal Penyebab dan Gejala Flu pada Anak

Flu atau influenza merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan dan disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A, B, atau C. Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan, sebagian besar kasus flu memang tergolong ringan, namun pada bayi dan anak balita, risikonya bisa lebih serius.

Gejala yang biasanya muncul antara lain demam tinggi secara tiba-tiba, batuk kering, sakit tenggorokan, pilek, sakit kepala, hingga nyeri otot dan sendi. Anak juga tampak cepat lelah dan lesu sehingga memerlukan perhatian ekstra dari orang tua.

Pencegahan Tetap Jadi Kunci

Meski makanan bergizi dapat membantu mempercepat pemulihan, pencegahan tetap menjadi langkah utama. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain dengan memberikan vaksinasi flu tahunan, menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta menghindari kontak dekat dengan penderita flu.

Kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan secara rutin, menggunakan masker saat berada di keramaian, serta menjaga pola tidur anak agar cukup istirahat juga berperan besar dalam menjaga daya tahan tubuh.

Peran Orang Tua Sangat Penting

Dalam situasi anak sakit flu, peran orang tua tidak sebatas memberi obat atau membawa ke dokter. Orang tua perlu cermat memilih makanan dan minuman yang tepat, memastikan kebutuhan cairan terpenuhi, dan memberikan kenyamanan emosional agar anak merasa lebih tenang.

Pemahaman mengenai makanan apa yang baik dan apa yang sebaiknya dihindari sangat membantu proses penyembuhan. Dengan perhatian penuh, anak tidak hanya lebih cepat pulih dari flu, tetapi juga bisa terhindar dari risiko komplikasi yang membahayakan.

Flu pada anak memang umum terjadi, namun bukan berarti bisa dianggap sepele. Selain perhatian medis, pola makan bergizi, asupan cairan yang cukup, serta pemilihan makanan yang tepat menjadi faktor penting dalam membantu anak pulih lebih cepat.

Dengan membiasakan anak untuk makan sehat sejak dini, orang tua turut membangun fondasi kekebalan tubuh yang lebih kuat. Saat flu menyerang, anak pun lebih siap untuk melawannya.

Terkini