
JAKARTA - Penyakit gagal ginjal kronis (GGK) menjadi salah satu masalah kesehatan yang seringkali sulit dideteksi sejak awal. Sebagian besar pasien baru menyadari kondisi ginjalnya bermasalah ketika sudah memasuki stadium lanjut, bahkan hingga mencapai gagal ginjal yang mengancam nyawa. Kondisi ini membuat pencegahan dan deteksi dini menjadi sangat penting untuk menghindari risiko perawatan jangka panjang seperti dialisis atau cuci darah seumur hidup.
Gejala Gagal Ginjal Kronis Tidak Terlihat di Awal
Menurut Spesialis Penyakit Dalam, dr. Wachid Putranto, SpPD-KGH, salah satu alasan utama mengapa gagal ginjal kronis sulit terdeteksi adalah karena gejala yang muncul cenderung tidak spesifik atau bahkan tidak tampak sama sekali di tahap awal penyakit. Gejala baru akan mulai dirasakan saat kondisi ginjal sudah sangat terganggu, biasanya pada stadium empat atau lima.
Baca Juga
“Ini yang menyebabkan pentingnya kita melakukan deteksi dini jangan sampai pasien sudah ada gejala baru periksa kemudian ternyata sudah stadium lanjut,” ujarnya dalam keterangan resmi Kementerian Kesehatan RI.
Deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan secara rutin menjadi kunci utama dalam mengidentifikasi masalah ginjal sebelum kerusakan menjadi parah. Pemeriksaan ini meliputi pengukuran fungsi ginjal, cek tekanan darah, dan kadar gula darah, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti diabetes dan hipertensi.
Pentingnya Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Gagal Ginjal
Selain pemeriksaan rutin, langkah pencegahan juga harus dilakukan melalui pola hidup sehat. Beberapa cara sederhana namun efektif yang dianjurkan adalah menjaga kecukupan asupan air putih, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin berolahraga, serta menghindari konsumsi rokok dan alkohol.
“Pola hidup sehat sangat membantu untuk menjaga fungsi ginjal agar tetap optimal,” tambah dr. Wachid.
Perubahan Urine Jadi Tanda Gagal Ginjal
Spesialis Urologi, dr. Hilman Hadiansyah, SpU, menjelaskan bahwa perubahan pada kondisi urine dapat menjadi salah satu indikasi adanya masalah pada ginjal. Pada penderita gagal ginjal kronis, volume urine biasanya berkurang dan warnanya menjadi keruh.
“Urinenya jadi nggak banyak, keruh warnanya, warnanya jadi nggak jernih,” jelas dr. Hilman saat dihubungi.
Perubahan warna dan volume urine ini merupakan sinyal penting yang perlu diwaspadai, karena ginjal yang bermasalah tidak mampu menyaring dan mengeluarkan limbah tubuh dengan baik.
Gejala Gagal Ginjal yang Sering Terabaikan
Selain perubahan urine, pasien gagal ginjal biasanya mengalami berbagai gejala lain yang berkaitan dengan penurunan fungsi ginjal. Salah satu tanda yang paling umum adalah kelelahan berat yang terjadi karena ginjal tidak mampu lagi membuang racun dan menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.
Pembengkakan pada kaki juga sering ditemukan pada pasien gagal ginjal. Kondisi ini muncul akibat ginjal yang gagal mengatur kadar cairan dan garam dalam tubuh dengan efektif sehingga terjadi penumpukan cairan di jaringan tubuh.
Menurut Cleveland Clinic, berikut sejumlah gejala lain yang dapat muncul pada pasien gagal ginjal kronis:
Mual dan muntah.
Kebingungan atau gangguan kesadaran.
Sulit berkonsentrasi.
Pembengkakan di area wajah, tangan, atau kaki.
Kram atau kejang otot.
Kulit kering atau terasa gatal.
Nafsu makan berkurang atau rasa makanan berubah seperti logam.
Mengapa Deteksi Dini Sangat Penting?
Gagal ginjal kronis yang terdeteksi pada tahap awal memungkinkan pasien untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan memperlambat progresi penyakit. Bila terlambat terdeteksi, pilihan pengobatan menjadi semakin terbatas dan risiko komplikasi meningkat, termasuk kebutuhan dialisis seumur hidup atau transplantasi ginjal.
“Deteksi dini dan penanganan yang tepat adalah kunci untuk mengurangi risiko gagal ginjal total,” tegas dr. Wachid.
Siapa yang Berisiko Tinggi Mengalami Gagal Ginjal Kronis?
Beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih besar mengalami gagal ginjal kronis, antara lain pasien diabetes, hipertensi, orang dengan riwayat penyakit ginjal keluarga, hingga mereka yang memiliki gaya hidup tidak sehat.
Penting bagi kelompok ini untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menjaga pola hidup sehat untuk menghindari komplikasi serius.
Gagal ginjal kronis memang sulit dideteksi karena gejalanya tidak muncul di awal. Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama jika memiliki faktor risiko. Pola hidup sehat juga menjadi langkah preventif utama untuk menjaga kesehatan ginjal.
Seperti disampaikan dr. Wachid, “Jangan menunggu sampai gejala muncul. Periksakan ginjal secara rutin agar kerusakan dapat dicegah sejak dini.”
Deteksi dini dan upaya pencegahan menjadi senjata utama untuk menghindari gagal ginjal yang bisa mengancam kualitas hidup hingga menyebabkan kematian. Jadi, jangan abaikan kesehatan ginjal dan mulai perhatikan tanda-tanda tubuh sejak sekarang.

Sindi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Acer Perkenalkan Swift Go 14 OLED dengan Layar Jernih dan Baterai Tahan Lama
- Rabu, 10 September 2025
Terpopuler
1.
8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih
- 10 September 2025
2.
Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat
- 10 September 2025
3.
Daftar Harga BBM Pertamina Seluruh Indonesia Hari Ini
- 10 September 2025
4.
PLN Pastikan Tarif Listrik September 2025Tetap Stabil
- 10 September 2025
5.
Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan
- 10 September 2025