Rabu, 10 September 2025

Wamenperin: Industri Alkes Harus Mandiri dan Utamakan Produk Dalam Negeri

Wamenperin: Industri Alkes Harus Mandiri dan Utamakan Produk Dalam Negeri
Wamenperin: Industri Alkes Harus Mandiri dan Utamakan Produk Dalam Negeri

JAKARTA  — Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menegaskan pentingnya penguatan industri alat kesehatan (alkes) dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor. Upaya ini dinilai strategis untuk memperkuat kemandirian sektor kesehatan nasional serta meningkatkan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) secara menyeluruh.

Faisol menyampaikan pernyataan tersebut di Jakarta, Jumat, 20 Juni 2025, menyikapi tingginya angka impor alat kesehatan di Indonesia. Menurutnya, kebutuhan alkes di dalam negeri diperkirakan akan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk, perubahan pola epidemiologi, serta ekspansi fasilitas layanan kesehatan di berbagai wilayah.

Tantangan Kemandirian dan Peluang Besar Industri Alkes

Baca Juga

Tottenham Hotspur Borong Bintang Bundesliga Musim Panas

“Permintaan alat kesehatan nasional yang semakin meningkat membuka peluang besar bagi pelaku industri dalam negeri untuk masuk dan tumbuh. Namun saat ini pasar alkes masih dikuasai oleh produk impor,” ujar Faisol.

Salah satu contoh nyata adalah produk ventilator. Berdasarkan data terbaru, nilai impor ventilator pada tahun 2024 mencapai 68,4 juta dolar AS, meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menempatkan ventilator sebagai salah satu dari 10 jenis alat kesehatan dengan nilai impor tertinggi.

Kondisi tersebut menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam membangun kemandirian sektor kesehatan. Namun di sisi lain, hal ini membuka ruang besar bagi penguatan industri alkes dalam negeri.

Apresiasi Investasi PT Dräger Indonesia

Sebagai bagian dari upaya memperkuat kapasitas produksi dalam negeri, Wamenperin mengapresiasi langkah PT Dräger Indonesia yang telah meluncurkan fasilitas produksi ventilator di Bekasi, Jawa Barat .

“Saya mengucapkan selamat kepada PT Dräger Indonesia. Investasi ini bukan hanya bukti kepercayaan terhadap potensi pasar Indonesia, tetapi juga kontribusi nyata dalam memperkuat pondasi kemandirian industri alat kesehatan nasional,” ujar Faisol Riza.

Menurutnya, investasi tersebut dapat membawa dampak positif dalam menciptakan lapangan kerja, memfasilitasi transfer teknologi, serta mendukung substitusi impor secara langsung.

Industri Manufaktur Masih Jadi Motor Ekonomi

Wamenperin juga menyoroti kinerja sektor manufaktur Indonesia yang saat ini menunjukkan tren positif. Berdasarkan laporan World Bank dan United Nations Statistics, nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada tahun 2023 mencapai 255,96 miliar dolar AS. Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-12 dunia dan posisi ke-5 di kawasan ASEAN.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sektor industri pengolahan non-migas menyumbang 17,50 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada triwulan I tahun 2025. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan triwulan yang sama pada 2024, yaitu sebesar 17,47 persen.

“Data ini membuktikan bahwa sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Ia berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kinerja ekspor nasional,” jelasnya.

Dorongan terhadap P3DN dan Substitusi Impor

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Kementerian Perindustrian terus mendorong peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta penguatan program P3DN pada sektor alat kesehatan.

Wamenperin menekankan bahwa implementasi kebijakan ini bukan hanya sebatas penghematan devisa, tetapi juga sebagai upaya memperkuat struktur industri nasional. Dukungan terhadap pelaku industri lokal diharapkan mampu memacu inovasi, meningkatkan daya saing, dan membuka pasar ekspor baru.

“Kemandirian industri alkes bukan sekadar wacana, tetapi suatu keharusan strategis. Untuk mencapainya, kita harus mendorong sinergi antara pemerintah, pelaku industri, lembaga riset, serta sektor pendidikan,” katanya.

Sinergi dan Inovasi Jadi Kunci

Faisol Riza menilai pentingnya membangun kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan industri alat kesehatan. Inovasi, teknologi tepat guna, dan integrasi riset harus menjadi bagian integral dari strategi pengembangan industri alkes nasional.

Ia menambahkan bahwa pemerintah siap memberikan berbagai bentuk fasilitasi, termasuk pembinaan teknis, kemudahan investasi, dan akses terhadap insentif fiskal, guna mendukung pertumbuhan sektor ini.

“Kita perlu mempercepat transformasi industri dengan pendekatan berbasis inovasi dan teknologi. Dengan begitu, kita bisa menciptakan produk alkes yang kompetitif, berkualitas tinggi, dan sesuai dengan kebutuhan pasar nasional maupun global,” tegasnya.

Langkah konkret pemerintah dalam mendorong substitusi impor melalui penguatan industri alat kesehatan menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang pembangunan nasional. Kebutuhan yang terus meningkat di sektor kesehatan, jika direspons dengan tepat, akan menjadi peluang besar bagi industri lokal untuk tumbuh dan berkontribusi terhadap perekonomian.

Kehadiran fasilitas produksi baru seperti milik PT Dräger Indonesia di Bekasi menjadi tonggak penting menuju kemandirian industri alkes. Dengan dukungan kebijakan P3DN dan sinergi lintas sektor, industri alat kesehatan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di pasar dalam negeri maupun internasional.

Sindi

Sindi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Terbaru

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Terbaru

Tiga Pemain Garuda Muda Tampil Menonjol

Tiga Pemain Garuda Muda Tampil Menonjol

Hasil FIFA Matchday Asia Tenggara September 2025

Hasil FIFA Matchday Asia Tenggara September 2025

Rekap 10 Transfer Termahal Liga Eropa Musim Panas

Rekap 10 Transfer Termahal Liga Eropa Musim Panas

Tips Aman Olahraga Untuk Lansia dan Pemula

Tips Aman Olahraga Untuk Lansia dan Pemula