Selasa, 09 September 2025

Indonesia dan China Perkuat Kemitraan Strategis Bangun Ekosistem Energi Surya

Indonesia dan China Perkuat Kemitraan Strategis Bangun Ekosistem Energi Surya
Indonesia dan China Perkuat Kemitraan Strategis Bangun Ekosistem Energi Surya

JAKARTA  – Memasuki usia ke-75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan China, kedua negara memperkuat kolaborasi strategis di sektor energi terbarukan. Fokus utama kerja sama tersebut tertuju pada pengembangan ekosistem energi surya di Indonesia sebagai upaya mempercepat transisi menuju energi bersih dan mendukung pembangunan ekonomi hijau.

Komitmen kerja sama ini ditegaskan dalam forum internasional bertajuk High-Level Dialogue: Advancing Indonesia-China Cooperation on Clean Energy and Green Development, yang berlangsung di Beijing. Forum ini mempertemukan pemangku kepentingan dari kedua negara, termasuk lembaga penelitian, pelaku industri, dan perwakilan diplomatik, untuk memperluas sinergi di sektor energi terbarukan, khususnya panel surya.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, kemitraan Indonesia dan China di sektor energi bersih sangat penting, tidak hanya untuk mendukung pencapaian target dekarbonisasi nasional, tetapi juga untuk memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.

Baca Juga

Harga BBM Terbaru September 2025 Tetap Stabil

“Indonesia memiliki potensi teknis energi terbarukan lebih dari 7.700 gigawatt (GW), dua kali lipat dari data resmi pemerintah. Energi surya adalah sumber daya terbesar yang bisa dimanfaatkan,” kata Fabby dalam keterangannya.

Strategi Dekarbonisasi Lewat Teknologi Surya

IESR menilai bahwa pemanfaatan besar-besaran energi surya, yang didukung teknologi penyimpanan daya modern dan modernisasi jaringan listrik nasional, merupakan jalur tercepat dan paling hemat biaya untuk dekarbonisasi sektor kelistrikan.

Fabby mengakui bahwa masih terdapat pandangan skeptis terhadap keandalan energi surya dan angin karena sifatnya yang intermiten. Namun, negara-negara seperti China, India, dan Australia telah membuktikan bahwa tantangan tersebut bisa diatasi lewat teknologi penyimpanan energi canggih seperti baterai lithium-ion, sodium-ion, hingga solid-state. Bahkan, solusi penyimpanan daya berbasis hidro terpompa (pumped hydro storage) dan hidrogen mulai diintegrasikan sebagai bagian dari ekosistem energi masa depan.

“Peluang kemitraan strategis Indonesia dan China terbuka lebar untuk membangun ekosistem teknologi energi surya. Kami mengusulkan inisiatif China-Indonesia Solar Partnership,” ujar Fabby.

Inisiatif “China-Indonesia Solar Partnership”

Melalui inisiatif ini, IESR mendorong terbentuknya kolaborasi jangka panjang yang mencakup:

Produksi teknologi sel dan modul surya generasi baru.

Elektrifikasi wilayah kepulauan Indonesia menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan sistem penyimpanan daya (BESS) sebagai pengganti PLTD.

Riset bersama dalam mengembangkan PLTS yang sesuai dengan iklim tropis Indonesia.

Pembiayaan hijau untuk pembangunan manufaktur dan rantai pasok PLTS.

Kolaborasi penurunan emisi karbon dan perdagangan karbon internasional dari proyek PLTS skala besar.

“Kemitraan ini akan menggabungkan keunggulan teknologi surya China dengan kebutuhan Indonesia untuk membangun industri hijau sebagai motor pertumbuhan ekonomi baru,” kata Fabby menambahkan.

Investasi dan Peluang Ekonomi Baru

Wakil Kepala Perwakilan RI di Beijing, Parulian Silalahi, mengungkapkan bahwa kerja sama ini tidak hanya mendukung target penurunan emisi, tetapi juga membuka peluang investasi baru dan menciptakan lapangan kerja, khususnya di sektor manufaktur energi bersih.

“Beberapa investor asing sudah masuk, seperti Trina Solar dari China dan SEG Solar dari Amerika Serikat yang membangun pabrik panel surya di Jawa Tengah. China punya peluang besar bukan hanya sebagai pemasok suku cadang, tapi juga membangun rantai pasok terintegrasi di Indonesia,” ungkap Parulian.

Ia menambahkan bahwa dengan membangun basis produksi energi surya di dalam negeri, Indonesia tidak hanya mempercepat transisi energinya, tetapi juga bisa menjadi pusat produksi dan ekspor panel surya di kawasan Asia Tenggara.

Model Kerja Sama Global untuk Hadapi Krisis Iklim

Direktur Eksekutif BRI Green Development Institute, Zhang Jianyu, menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam mengatasi dampak krisis iklim yang paling besar dirasakan negara-negara berkembang. Menurutnya, kerja sama Indonesia dan China dapat menjadi contoh global dalam mempercepat adopsi energi bersih.

“Perusahaan-perusahaan China seperti JA Solar, Trina Solar, dan Jinko Solar punya peran penting dalam memasok panel surya dan keahlian teknis,” ujar Zhang.

IESR dalam perannya sebagai lembaga think tank juga akan terus mendorong kebijakan transisi energi berbasis keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan melalui penelitian, advokasi, dan kolaborasi multi-pihak.

PLTS sebagai Tulang Punggung Energi Masa Depan

Dengan lebih dari 7.700 GW potensi teknis energi terbarukan, Indonesia berada dalam posisi strategis untuk menjadi pemain utama di sektor energi bersih global. Dari jumlah tersebut, energi surya menjadi yang paling besar potensinya, terutama di wilayah Indonesia bagian timur yang memiliki intensitas sinar matahari tinggi sepanjang tahun.

Saat ini, berbagai proyek PLTS tengah digalakkan, seperti PLTS apung dan PLTS hybrid di kawasan terpencil. Pemerintah juga mendorong penggunaan panel surya di atap rumah tangga dan bangunan komersial, serta menerapkan insentif untuk memperluas adopsi teknologi energi bersih.

Kerja sama antara Indonesia dan China dalam membangun ekosistem energi surya menandai babak baru hubungan bilateral kedua negara. Lebih dari sekadar proyek energi, inisiatif ini membuka peluang strategis bagi transformasi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan dan kompetitif di tingkat global.

Dengan fondasi yang kuat melalui kemitraan teknologi, riset, investasi, dan kebijakan, masa depan energi bersih Indonesia kini mulai terbentuk dan energi surya akan menjadi tulang punggung utama dalam perjalanan transisi tersebut.

Sindi

Sindi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

5 Rumah Murah Berkualitas Siap Huni Kendari

5 Rumah Murah Berkualitas Siap Huni Kendari

Petani Sragen Hemat Biaya Lewat Pompa Surya

Petani Sragen Hemat Biaya Lewat Pompa Surya

Sinergi Kemenkeu BI Dukung Perumahan Rakyat Berkembang

Sinergi Kemenkeu BI Dukung Perumahan Rakyat Berkembang

PLTS Dorong Pemanfaatan Energi Bersih di Indonesia

PLTS Dorong Pemanfaatan Energi Bersih di Indonesia

Terumbu Karang PLTU Batang Dukung Ekowisata

Terumbu Karang PLTU Batang Dukung Ekowisata