Sabtu, 06 September 2025

Harga Minyak Melonjak 1,5 Persen di Awal Juni, OPEC Tegaskan Komitmen Stabilkan Pasar Energi

Harga Minyak Melonjak 1,5 Persen di Awal Juni, OPEC Tegaskan Komitmen Stabilkan Pasar Energi
Harga Minyak Melonjak 1,5 Persen di Awal Juni, OPEC Tegaskan Komitmen Stabilkan Pasar Energi

JAKARTA  – Harga minyak dunia mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan awal sesi Asia, Senin 2 Juni 2025 pagi. Penguatan ini terjadi setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) mengumumkan keputusan untuk meningkatkan produksi minyak mentah pada bulan Juli 2025 dengan jumlah yang sama seperti dua bulan sebelumnya. Keputusan ini dinilai telah sesuai ekspektasi pasar dan menjadi faktor utama penguatan harga minyak jenis Brent dan West Texas Intermediate (WTI).

Pada pukul 06.00 WIB, harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Agustus 2025 naik sebesar US$ 1,06 atau 1,69%, mencapai level US$ 63,84 per barel. Harga minyak WTI untuk kontrak pengiriman Juli 2025 melonjak US$ 1,16 atau 1,91% menjadi US$ 61,95 per barel. Kenaikan lebih dari 1% ini menunjukkan optimisme pelaku pasar terhadap stabilitas pasokan minyak global.

OPEC+ Tetap Tingkatkan Produksi, Strategi Stabilitas Pasar

Baca Juga

Harga BBM Terbaru Berlaku Seluruh SPBU

Keputusan OPEC+ untuk menaikkan produksi minyak sebesar 411.000 barel per hari pada Juli 2025 menjadi faktor utama penguatan harga minyak di pasar Asia. Peningkatan produksi ini menandai bulan ketiga berturut-turut dengan jumlah yang sama, menegaskan strategi kelompok produsen terbesar dunia dalam menjaga keseimbangan pasar sekaligus memulihkan pangsa pasar mereka di tengah persaingan global.

“Kenaikan produksi ini merupakan langkah strategis OPEC+ untuk menjaga stabilitas pasar dan menyesuaikan pasokan dengan permintaan global yang mulai membaik,” ujar Harry Tchilinguirian, analis pasar energi dari Onyx Capital Group, dalam sebuah pernyataan yang dikutip melalui LinkedIn.

Ia menambahkan, jika OPEC+ memutuskan menaikkan produksi dengan jumlah yang lebih besar, hal tersebut bisa memberikan dampak negatif terhadap harga minyak. “Jika mereka melakukannya dengan jumlah yang lebih besar, maka harga pembukaan hari Senin akan sangat buruk,” katanya. Namun, keputusan kenaikan produksi sebesar 411.000 barel per hari sudah sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga harga minyak mampu menunjukkan kenaikan yang sehat.

Pasar Sudah Memperhitungkan Kenaikan Produksi

Para pelaku pasar minyak telah mengantisipasi keputusan kenaikan produksi yang moderat ini. Sebelum pengumuman resmi, harga minyak berjangka Brent dan WTI bahkan mengalami koreksi turun lebih dari 1% sepanjang pekan lalu, sebagai respons terhadap prediksi bertambahnya pasokan minyak dunia.

Dengan keputusan OPEC+ yang tidak mengejutkan ini, harga minyak berbalik menguat di awal pekan. Para pedagang dan analis menilai keputusan tersebut memberikan kejelasan dan kepastian dalam pasar yang selama ini rentan terhadap spekulasi dan ketidakpastian geopolitik.

Menurut laporan perdagangan, kenaikan produksi OPEC+ selama tiga bulan berturut-turut merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk menyeimbangkan pasar global. “Keputusan ini membuat pasar memiliki gambaran yang jelas mengenai pasokan dalam beberapa bulan ke depan,” kata seorang pedagang minyak yang enggan disebutkan namanya.

Dampak Keputusan OPEC+ terhadap Pasar Global

OPEC+ beranggotakan negara-negara produsen minyak terbesar di dunia, yang meliputi anggota OPEC dan sekutu penting seperti Rusia. Kelompok ini memiliki pengaruh besar dalam menentukan harga minyak dunia melalui pengaturan kuota produksi.

Keputusan untuk menaikkan produksi secara bertahap ini menunjukkan sinyal pemulihan ekonomi global, yang beriringan dengan peningkatan permintaan minyak setelah periode ketidakpastian akibat pandemi dan ketegangan geopolitik di berbagai kawasan.

Selain itu, kebijakan ini juga menegaskan posisi OPEC+ dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan pasar dan kestabilan harga minyak, sekaligus menahan aksi produsen independen yang berpotensi meningkatkan produksi secara agresif.

Proyeksi Harga Minyak dan Tantangan Pasar ke Depan

Ke depan, pelaku pasar minyak tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan kebijakan produksi OPEC+. Dalam pertemuan-pertemuan mendatang, OPEC+ diperkirakan akan membahas kemungkinan peningkatan produksi yang lebih besar untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan.

“Setiap perubahan besar dalam kebijakan produksi dapat langsung berdampak pada harga minyak, baik menaikkan atau menurunkannya,” kata Tchilinguirian. Ia menekankan pentingnya pemantauan yang cermat terhadap sinyal-sinyal dari pertemuan OPEC+ berikutnya sebagai indikator utama arah pasar minyak.

Selain itu, faktor geopolitik, kebijakan energi global, dan dinamika ekonomi utama dunia akan terus menjadi variabel penting yang mempengaruhi harga minyak mentah. Ketegangan di wilayah penghasil minyak, perubahan kebijakan negara-negara konsumen, dan pergeseran tren energi terbarukan dapat memperumit prediksi pasar dalam jangka panjang.

Kebijakan Energi dan Implikasi Ekonomi

Fluktuasi harga minyak dunia tidak hanya berdampak pada pasar energi, tetapi juga berpengaruh luas terhadap perekonomian global, termasuk inflasi, biaya produksi, dan daya beli masyarakat. Negara-negara produsen minyak mendapatkan pendapatan besar dari kenaikan harga, sementara negara konsumen harus menyesuaikan kebijakan energi dan fiskal mereka untuk mengelola dampak kenaikan biaya energi.

Kenaikan harga minyak saat ini memberikan keuntungan bagi beberapa negara produsen, namun juga menimbulkan tantangan bagi negara-negara berkembang yang bergantung pada impor minyak.

“Stabilitas harga minyak sangat penting agar tidak terjadi gejolak yang berlebihan dalam ekonomi global,” ujar pakar energi dari Universitas Indonesia, Dr. Andri Wijaya. “Keputusan OPEC+ yang bertahap dan terukur saat ini bisa membantu menciptakan kondisi pasar yang lebih stabil.”

Harga minyak dunia kembali melonjak signifikan di awal pekan Juni 2025, didorong oleh keputusan OPEC+ untuk menaikkan produksi minyak sebesar 411.000 barel per hari pada bulan Juli. Keputusan ini menjadi kenaikan ketiga berturut-turut dengan volume yang sama, menegaskan komitmen kelompok produsen terbesar untuk menstabilkan pasar minyak dan menyesuaikan pasokan dengan permintaan global yang mulai membaik.

Pasar minyak sudah memperhitungkan kebijakan ini sebelumnya, sehingga pengumuman resmi memberikan sentimen positif yang menahan volatilitas harga dan mendorong kenaikan yang sehat di Brent dan WTI. Namun, prospek pertemuan OPEC+ selanjutnya akan sangat menentukan arah harga minyak dalam waktu dekat.

Kebijakan produksi OPEC+, perkembangan geopolitik, serta faktor ekonomi makro global menjadi fokus utama yang terus dipantau oleh pelaku pasar dan analis. Dengan kondisi pasar minyak yang dinamis, keputusan yang hati-hati dari OPEC+ sangat krusial untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas harga minyak dunia demi kelangsungan ekonomi global.

Sindi

Sindi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pertamina Tambah Pasokan Gas Elpiji Malang Raya

Pertamina Tambah Pasokan Gas Elpiji Malang Raya

Khofifah Pastikan Bantuan Logistik Bawean Lancar

Khofifah Pastikan Bantuan Logistik Bawean Lancar

Rumah Murah Bekasi Serba Rp 168 Juta

Rumah Murah Bekasi Serba Rp 168 Juta

Harga BBM Pertamina Terkini Seluruh Wilayah Indonesia

Harga BBM Pertamina Terkini Seluruh Wilayah Indonesia

Diskon Spesial Tambah Daya Listrik Bulan Ini

Diskon Spesial Tambah Daya Listrik Bulan Ini