Vatikan Miliki Aset Properti Senilai Rp 50 Triliun dan Portofolio Investasi di Saham serta Obligasi
- Sabtu, 10 Mei 2025

JAKARRTA - Vatikan, sebagai pusat spiritual umat Katolik dunia, tidak hanya dikenal karena peranannya dalam bidang keagamaan, tetapi juga karena keberhasilannya dalam mengelola aset dan investasi yang sangat besar. Melalui lembaga keuangan internal seperti Institute for Religious Works (IOR) atau Bank Vatikan, serta Kantor Pengelolaan Aset Takhta Suci (APSA), Vatikan telah membangun portofolio yang beragam, mencakup investasi di saham, obligasi, dan properti, yang totalnya bernilai lebih dari Rp 50 triliun.
Dengan lebih dari 5.000 properti di seluruh dunia dan strategi investasi yang melibatkan instrumen keuangan internasional, Vatikan telah menunjukkan bahwa institusi agama dapat berjalan seiring dengan upaya untuk memperkuat perekonomian internalnya. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, baik berupa reformasi internal maupun dinamika pasar global, Vatikan telah berhasil meraih keuntungan yang signifikan, terutama dari investasi properti dan keuangan.
Keputusan Strategis Vatikan Menggunakan Bloomberg Terminal
Salah satu keputusan penting yang diambil oleh Vatikan adalah menjadikan Bloomberg Terminal sebagai klien pertama pada tahun 1982. Keputusan ini menjadi titik awal yang signifikan bagi hubungan jangka panjang antara Vatikan dan Bloomberg L.P. yang akhirnya menguntungkan kedua belah pihak. Bloomberg Terminal, yang menawarkan akses ke data pasar dan analisis keuangan secara real-time, telah membantu Vatikan dalam memantau pasar keuangan global dan membuat keputusan investasi yang lebih tepat.
Baca Juga
"Keputusan untuk menggunakan Bloomberg Terminal tidak hanya memberikan kami akses cepat ke data pasar, tetapi juga meningkatkan kapasitas kami dalam mengelola portofolio investasi secara lebih efisien," ujar seorang pejabat Bank Vatikan terkait pentingnya teknologi dalam pengelolaan keuangan.
Dengan menggunakan Bloomberg Terminal, Vatikan dapat memantau pergerakan pasar saham dan obligasi dengan lebih baik, serta membuat keputusan yang mendalam terkait investasi properti dan sektor lainnya. Keberhasilan Vatikan dalam menggunakan sistem ini juga berkontribusi pada citra positif Bloomberg sebagai penyedia layanan informasi keuangan yang terpercaya.
Portofolio Investasi Vatikan yang Luas
Portofolio keuangan Vatikan mencakup berbagai sektor yang meliputi saham, obligasi, dan aset properti. Aset properti, yang dikenal sebagai salah satu bentuk investasi yang paling signifikan, tercatat memiliki nilai lebih dari €2,7 miliar atau sekitar Rp 50,6 triliun. Sekitar setengah dari properti tersebut disewakan di pasar terbuka, sementara sisanya digunakan untuk kepentingan internal Gereja, seperti rumah sakit, sekolah, dan biara, atau disewakan dengan tarif lebih rendah kepada pegawai gereja.
Laporan terbaru dari Kantor Investasi Vatikan (APSA) menyebutkan bahwa mereka memiliki sekitar 4.051 properti di Italia dan sekitar 1.120 properti di luar negeri, tidak termasuk kedutaan Vatikan di berbagai negara. Hanya sekitar 14% dari properti di Italia yang disewakan dengan harga pasar, sementara sisanya disewakan dengan tarif lebih rendah. Sebagian besar properti tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan gereja dan pelayanan sosial, yang sejalan dengan misi Vatikan untuk mensejahterakan umat manusia.
Selain itu, APSA juga memiliki sejumlah properti investasi di kawasan-kawasan elit dunia seperti London, Jenewa, Lausanne, dan Paris. Beberapa properti ini dipergunakan untuk tujuan investasi jangka panjang dan memberikan pendapatan tetap. Namun, tidak semua investasi berjalan mulus. Salah satu contoh adalah kerugian besar yang ditanggung Vatikan setelah membeli sebuah properti di kawasan South Kensington, London, pada tahun 2014.
Keuntungan Investasi dan Dampaknya Terhadap Keuangan Vatikan
Vatikan, melalui APSA, berhasil mencatatkan laba investasi sebesar €45,9 juta atau sekitar Rp 860 miliar pada 2023. Laba ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya tercatat €32,3 juta. Keuntungan ini sebagian besar digunakan untuk mendukung operasional Takhta Suci dan memperkuat cadangan aset Vatikan di tengah upaya reformasi keuangan yang sedang digalakkan oleh Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus telah memimpin serangkaian reformasi yang bertujuan untuk membawa transparansi dan akuntabilitas lebih besar dalam pengelolaan keuangan Vatikan. Salah satu kebijakan yang diambil adalah melarang keterlibatan dalam sektor-sektor yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip moral Gereja, seperti senjata, pornografi, tambang destruktif, dan industri yang berhubungan dengan aborsi.
"Reformasi keuangan yang kami lakukan bertujuan untuk memastikan bahwa setiap investasi dan transaksi yang kami lakukan sesuai dengan ajaran sosial Gereja. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk menjaga integritas dan transparansi dalam pengelolaan dana yang dipercayakan kepada kami," ungkap seorang pejabat APSA terkait upaya reformasi ini.
Tantangan yang Dihadapi Vatikan dalam Pengelolaan Keuangan

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025