Rabu, 10 September 2025

Membangun Industri Otomotif Nasional yang Kompetitif di Tengah Gempuran Global

Membangun Industri Otomotif Nasional yang Kompetitif di Tengah Gempuran Global
Membangun Industri Otomotif Nasional yang Kompetitif di Tengah Gempuran Global

JAKARTA - Industri otomotif nasional kini berada di persimpangan jalan. Beragam merek global, mulai dari China, Jepang, Korea Selatan, hingga Eropa, terus memasuki dan menguasai pasar otomotif Indonesia. Situasi ini memaksa para pelaku industri dalam negeri untuk mencari strategi efektif guna membangun industri otomotif nasional yang lebih kompetitif dan berdaya saing tinggi.

Situasi ini menjadi sorotan banyak pihak, tidak terkecuali para pakar di bidang otomotif. Yannes Martinus Pasaribu, seorang ahli otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), mengemukakan pemikirannya mengenai strategi yang perlu diterapkan Indonesia.

"Indonesia perlu membangun industri otomotif nasional yang kompetitif, salah satunya dengan menghidupkan kembali ambisi menciptakan mobil nasional. Sebagai pemain baru, nantinya pemerintah harus melakukan pendekatan yang lebih realistis, yakni bermitra dengan perusahaan teknologi atau manufaktur global, termasuk dari China,” ungkap Yannes sebagaimana dikutip oleh Antara.

Menghidupkan Kembali Ambisi Mobil Nasional

Yannes menggarisbawahi bahwa pemerintah dan pelaku industri perlu bergerak menghidupkan kembali proyek mobil nasional yang kompetitif. Menurutnya, usaha ini memerlukan pendekatan strategis dengan menggandeng mitra global. “Pendekatan ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan desain, komponen kunci sambil tetap membangun identitas lokal,” tambahnya.

Pentingnya pembangunan identitas lokal tidak hanya untuk meningkatkan daya saing produk, tetapi juga untuk menciptakan kebanggaan pada produk dalam negeri yang mampu bersaing di pasar global.

Fokus pada Rantai Pasok Lokal

Selain membangun identitas lokal, fokus lain yang tidak kalah penting adalah memperkuat rantai pasok lokal. Yannes menyarankan agar Indonesia meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam kendaraan hingga mencapai 70-80 persen. Ini termasuk baterai untuk kendaraan listrik (Battery Electric Vehicle - BEV).

Penguatan TKDN tidak hanya untuk memenuhi regulasi nasional namun juga untuk memangkas ketergantungan pada komponen impor, yang pada gilirannya akan menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing produk di pasar lokal dan global.

Insentif Pajak untuk Produsen Lokal

Salah satu cara untuk menggairahkan semangat produsen lokal turut bermain dalam persaingan global ini adalah melalui kebijakan insentif pajak. Yannes menyoroti pentingnya kebijakan fiskal yang mendukung, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi komponen dalam negeri, seperti baterai, motor listrik, dan bodi kendaraan.

"Menyediakan insentif pajak akan menarik lebih banyak produsen lokal untuk ikut ambil bagian dalam industri otomotif, dan ini penting untuk mendorong pertumbuhan serta keberlanjutan industri dalam negeri," jelas Yannes lebih lanjut.

Kolaborasi dengan Mitra Global

Untuk mempercepat pengembangan industri otomotif nasional yang kompetitif, kemitraan strategis dengan pemain global menjadi sebuah keniscayaan. Indonesia dapat mengambil pelajaran dari negara-negara lain yang sukses berkolaborasi dengan pemain global, seperti Vietnam dan Thailand. Mitra internasional tidak hanya memberikan suntikan teknologi tetapi juga jaringan pemasaran yang lebih luas.

Namun, kemitraan ini harus dikelola dengan baik. Pemerintah harus memastikan bahwa kolaborasi ini menguntungkan bagi industri lokal, serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.

Tantangan dan Peluang di Depan Mata

Meskipun banyak tantangan yang dihadapi dalam membangun industri otomotif nasional yang kompetitif, terdapat pula peluang besar jika langkah-langkah strategis ini diterapkan secara konsisten. Indonesia, dengan populasi besar dan kebutuhan kendaraan yang terus meningkat, adalah pasar yang sangat potensial.

Mengembangkan industri otomotif lokal tidak hanya soal bersaing di pasar domestik, tetapi juga membuka peluang untuk mengungguli pasar regional bahkan global. Kemandirian dalam industri ini akan menambah daya tawar Indonesia di hadapan negara-negara lain.


Mengkombinasikan pendekatan lokal dengan pengaruh global adalah kunci bagi Indonesia untuk membangun industri otomotif yang lebih tangguh. Dengan strategi tepat dalam pengembangan mobil nasional, penguatan rantai pasok lokal, dan kebijakan insentif yang berpihak kepada produsen dalam negeri, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi salah satu pemain utama dalam industri otomotif di kawasan Asia Tenggara serta global.

Langkah-langkah ini bukan hanya sekedar respons terhadap gempuran merek otomotif global, tetapi juga sebuah langkah awal untuk menorehkan sejarah baru bagi kebangkitan industri otomotif tanah air.

Wahyu

Wahyu

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Proyek Tol Kataraja PIK 2 Dukung Pergerakan Transportasi Efisien

Proyek Tol Kataraja PIK 2 Dukung Pergerakan Transportasi Efisien

8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih

8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih

Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat

Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat

ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED: Laptop Dua Layar untuk Kreator

ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED: Laptop Dua Layar untuk Kreator

BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi, Waspada Seluruh Perairan

BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi, Waspada Seluruh Perairan