Rabu, 10 September 2025

Terminal 1 Soekarno Hatta Didedikasikan untuk Penerbangan Low Cost Carrier Domestik, Kapasitas Bandara Meningkat

Terminal 1 Soekarno Hatta Didedikasikan untuk Penerbangan Low Cost Carrier Domestik, Kapasitas Bandara Meningkat
Terminal 1 Soekarno Hatta Didedikasikan untuk Penerbangan Low Cost Carrier Domestik, Kapasitas Bandara Meningkat

JAKARTA - Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang kini mengalami perubahan signifikan dalam pengaturannya. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, yang merupakan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor Aviasi dan Pariwisata, mengumumkan bahwa Terminal 1 akan diperuntukkan khusus untuk penerbangan berbiaya rendah domestik atau low-cost carrier (LCC). Langkah tersebut adalah bagian dari upaya optimalisasi dan penataan ulang agar kapasitas penumpang dapat meningkat secara keseluruhan.

Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menjelaskan bahwa pemetaan ini tidak hanya akan memfokuskan penggunaan Terminal 1 untuk penerbangan domestik LCC, tetapi juga memanfaatkan Terminal 2 untuk penerbangan LCC internasional serta penerbangan umrah. Sementara itu, Terminal 3 akan dikhususkan untuk penerbangan full service carrier (FSC) dan penerbangan internasional. Dengan pemetaan ini, Maya berharap kapasitas penumpang di Bandara Soekarno-Hatta akan meningkat dari 56 juta menjadi sekitar 90 juta penumpang per tahun.

Meningkatkan Pengalaman Penumpang

Maya Watono menegaskan pentingnya peran bandara sebagai wajah pertama dan terakhir yang dilihat oleh wisatawan. Oleh karena itu, penataan ulang ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman penumpang dan memberikan kenyamanan yang lebih baik. Tidak hanya di Bandara Soekarno-Hatta, langkah optimasi juga dilakukan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, demi meningkatkan kapasitas dari 24 juta menjadi 32-34 juta penumpang.

"Jadi peningkatan yang cukup signifikan dengan re-balancing tadi ke Terminal 2 dan Terminal 1. Sama juga halnya dengan I Gusti Ngurah Rai di Bali, dari 24 juta menjadi 32-34 juta dengan optimalisasi terminal yang kami lakukan dan beautifikasi yang dilakukan," ujar Maya Watono, mengutip dari Antara.

Implementasi Tahap Bertahap

Pengalihan penggunaan terminal ini tentu memerlukan waktu dan dilakukan secara bertahap. Maskapai penerbangan seperti Citilink yang awalnya beroperasi di Terminal 3 akan mulai berpindah ke Terminal 1 pada 15 Maret 2025. Sedangkan maskapai TransNusa dijadwalkan memulai operasinya di Terminal 1 setelah perayaan Lebaran 2025. Pemindahan semua maskapai LCC ke Terminal 1 direncanakan akan selesai pada akhir 2025 seiring dengan proses revitalisasi yang dilakukan pada beberapa terminal.

Salah seorang penumpang yang sering menggunakan jasa maskapai LCC, Ahmad Santoso, menyampaikan harapannya terhadap perubahan ini. "Sebagai penumpang, tentu saya berharap pelayanan bisa lebih baik dan tidak membingungkan. Pemisahan ini diharapkan juga membuat keberangkatan dan kedatangan lebih tertata, sehingga tidak terlalu padat di satu terminal," ujar Ahmad saat ditemui di Terminal 3.

Dampak Ekonomi dan Pariwisata

Dengan penataan ulang ini, InJourney berharap dapat mendukung sektor pariwisata dan ekonomi secara keseluruhan. Maya Watono menekankan bahwa perubahan ini tidak hanya mengenai peningkatan kapasitas, tetapi juga memperhatikan bagaimana bandara dapat menjadi lebih efisien dalam melayani setiap penumpang. Harapannya, pelayanan yang lebih baik di bandara akan meningkatkan kepuasan wisatawan dan memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi wisata.

Selain peningkatan kapasitas, InJourney juga menyadari pentingnya menjaga kualitas layanan. Dalam beberapa tahun terakhir, operasional bandara kerap kali diarahkan untuk tidak hanya menambah jumlah penumpang, tetapi juga meningkatkan pengalaman baik di kedatangan maupun keberangkatan.

Pakar penerbangan dan analis ekonomi, Budi Santoso, memuji langkah yang diambil oleh InJourney ini sebagai keputusan strategis. "Dengan redistribusi terminal ini, Bandara Soekarno-Hatta dapat lebih teratur dan memenuhi standar layanan internasional. Strategi ini juga menyiratkan komitmen Indonesia dalam meningkatkan infrastruktur transportasi demi menunjang pertumbuhan ekonomi dan pariwisata," tambah Budi.

Konsistensi dan Pengembangan Ke Depan

Upaya untuk meningkatkan kapasitas dan pelayanan bandara merupakan langkah maju yang konsisten dengan target jangka panjang pemerintah Indonesia dalam bidang aviasi. Peningkatan kapasitas bandara dan pengaturan ulang terminal seimbang dengan target pertumbuhan penumpang dan perkembangan industri penerbangan domestik serta internasional.

Penataan ini tentunya mengharuskan pengelola bandara untuk terus berinovasi dan menyesuaikan fasilitas dengan kebutuhan zaman agar dapat bersaing di kancah global. "Kami terus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil bisa berjalan baik dan lancar," jelas Maya menutup pembicaraan.

Dengan perubahan signifikan ini, Bandara Internasional Soekarno-Hatta diharapkan dapat semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu bandara utama yang mampu bersaing dengan bandara internasional lainnya. Masyarakat dan wisatawan pun diharapkan dapat menikmati manfaat dari optimalisasi ini sebagai salah satu buah dari perkembangan sektor transportasi udara di Indonesia.

Wahyu

Wahyu

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Proyek Tol Kataraja PIK 2 Dukung Pergerakan Transportasi Efisien

Proyek Tol Kataraja PIK 2 Dukung Pergerakan Transportasi Efisien

8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih

8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih

Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat

Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat

ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED: Laptop Dua Layar untuk Kreator

ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED: Laptop Dua Layar untuk Kreator

BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi, Waspada Seluruh Perairan

BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi, Waspada Seluruh Perairan