Kamis, 11 September 2025

Investasi Syariah: Alternatif Cerdas dan Berkah di Pasar Modal Indonesia

Investasi Syariah: Alternatif Cerdas dan Berkah di Pasar Modal Indonesia
Investasi Syariah: Alternatif Cerdas dan Berkah di Pasar Modal Indonesia

JAKARTA - Kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi untuk keamanan finansial masa depan semakin meningkat. Berbagai instrumen investasi kini tersedia, mulai dari properti, emas, hingga surat berharga di pasar modal. Namun, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi, muncul pula instrumen yang berlandaskan prinsip keuangan syariah, menawarkan alternatif investasi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga membawa berkah.

Pasar modal syariah, yang diatur melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 15/POJK.04/2015 dan Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No. 80 Tahun 2011, memberikan peluang bagi para investor yang ingin menginvestasikan dananya dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dengan dasar hukum ini, pasar modal syariah kini hadir sebagai alternatif investasi yang tidak hanya amanah, tetapi juga sesuai dengan syariat Islam.

5 Hal Menarik tentang Investasi di Pasar Modal Syariah

Baca Juga

Cara Dapat Pinjaman KUR BRI 2025 Rp250 Juta, Mudah dan Cepat

Bagi investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya di pasar modal syariah, berikut adalah lima hal penting yang perlu diketahui:

1. Transaksi Jual Beli Instrumen yang Sudah Menggunakan Sistem Digital

Seiring dengan perkembangan teknologi, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengalami transformasi signifikan sejak pertama kali diresmikan pada tahun 1977. Dari sistem transaksi manual yang berbasis warkat, BEI kini telah beralih ke sistem Jakarta Automatic Trading System (JATS) pada tahun 1997 yang memungkinkan transaksi secara digital atau paperless.

Dalam era digital saat ini, investor dapat melakukan transaksi saham syariah dengan mudah hanya melalui ponsel pintar mereka. Sistem digital ini mempermudah proses investasi dan memberikan kenyamanan bagi para investor tanpa harus terlibat dalam transaksi fisik yang rumit.

"Dengan kemajuan teknologi, berinvestasi di pasar modal syariah kini jauh lebih mudah dan cepat, hanya dengan beberapa ketukan di ponsel pintar Anda," ujar salah satu pengamat pasar modal.

2. Tidak Terkena Dampak Inflasi Secara Langsung

Salah satu keuntungan dari berinvestasi di pasar modal syariah adalah ketahanan terhadap inflasi. Inflasi, yang memengaruhi harga barang dan jasa, tidak berdampak langsung pada instrumen pasar modal syariah. Pasar modal syariah berfokus pada saham perusahaan yang diperjualbelikan dan tidak berhubungan langsung dengan barang-barang yang diproduksi, sehingga investasi di dalamnya dapat menjadi penahan risiko inflasi.

"Pasar modal syariah beroperasi pada prinsip yang berbeda dengan sektor barang konsumsi, yang membuatnya tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi inflasi," kata Nailul Huda, seorang ekonom dan ahli keuangan syariah.

3. Terjangkau oleh Berbagai Kalangan dan Status

Dulu, pasar modal syariah mungkin terlihat sulit dijangkau, terutama karena proses investasi yang panjang dan jumlah transaksi yang besar. Namun, seiring dengan kemajuan zaman, berbagai sistem dan kebijakan baru diterapkan untuk mempermudah akses ke pasar modal syariah. Salah satunya adalah sistem transaksi trade date plus 2 days (T+2) yang memungkinkan penyelesaian transaksi dalam dua hari setelah perdagangan.

Selain itu, kini ada penurunan minimum jumlah transaksi yang memudahkan berbagai kalangan untuk berinvestasi. Tidak hanya umat Muslim, pasar modal syariah juga terbuka bagi siapa saja yang ingin berinvestasi dengan prinsip syariah.

"Pasar modal syariah kini sudah sangat terjangkau dan bisa diakses oleh masyarakat dari berbagai kalangan, baik dari segi status sosial maupun ekonomi," ungkap Rizki, seorang investor saham syariah yang telah berpengalaman selama lima tahun.

4. Perkembangan Investasi Syariah yang Signifikan

Dalam satu dekade terakhir, pasar modal syariah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada 2011, jumlah investor syariah di Indonesia hanya sekitar 531 orang. Namun, berdasarkan data per Januari 2021, jumlah tersebut telah meningkat lebih dari 16.789 persen menjadi 89.678 investor. Kapitalisasi pasar syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) kini mencapai 47,9 persen dari total kapitalisasi pasar saham yang tercatat.

"Pertumbuhan investasi syariah yang signifikan ini mencerminkan betapa tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah. Ini juga mencerminkan dukungan pemerintah dalam mengembangkan ekonomi syariah," kata Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios).

Selain itu, nilai transaksi saham syariah juga mencapai 60,4 persen dari total transaksi di BEI, dengan volume transaksi mencapai 48,1 persen dan frekuensi transaksi 62,2 persen. Jumlah saham syariah yang tercatat di BEI pun meningkat tajam dari 237 saham pada 2011 menjadi 432 saham pada 2021.

5. Memiliki Nilai Kebermanfaatan yang Tinggi

Investasi syariah tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memiliki nilai kebermanfaatan yang tinggi. Prinsip syariah dalam investasi mencakup unsur berbagi dengan sesama, seperti yang diajarkan dalam ajaran Islam melalui zakat dan sedekah. Salah satu keunggulan berinvestasi di pasar modal syariah adalah kemampuan untuk menunaikan kewajiban zakat dan sedekah dengan saham.

"Melalui instrumen zakat saham dan sedekah saham, investor dapat menunaikan kewajiban agama mereka dengan cara yang lebih modern dan relevan dengan perkembangan zaman," jelas Rizki.

Salah satu perusahaan yang memfasilitasi zakat dan sedekah saham adalah PT Henan Putihrai Sekuritas, yang telah mengembangkan sistem zakat saham sejak 2021. Melalui program BERKAH (Berinvestasi Sambil Bersedekah), Henan Sekuritas menawarkan fitur zakat dan sedekah saham yang memungkinkan investor untuk langsung menyalurkan sebagian saham syariah mereka melalui aplikasi HPX Syariah. Sebesar 20 persen dari net fee transaksi nasabah disalurkan sebagai sedekah melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), yang mendukung program Zakat Community Development dan Global Wakaf untuk Wakaf Produktif.

"Dengan berinvestasi di pasar modal syariah, investor tidak hanya mendapat keuntungan duniawi, tetapi juga keberkahan dari berbagi kepada sesama," tambah Rizki.

Pasar modal syariah memberikan banyak peluang bagi para investor yang ingin menambah portofolio mereka sambil tetap berpegang pada prinsip-prinsip syariah. Dengan kemajuan teknologi, akses yang lebih mudah, serta potensi keuntungan yang tinggi, pasar modal syariah kini menjadi alternatif yang menarik dan semakin diminati di Indonesia. Investasi syariah tidak hanya bermanfaat secara finansial, tetapi juga memberikan kesempatan untuk berbuat kebaikan dan berbagi kepada sesama, yang tentu menjadi nilai lebih bagi para investor yang mengutamakan keberkahan dalam setiap langkah mereka.

Wahyu

Wahyu

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Simulasi KUR BCA 2025 untuk UMKM, dengan Bunga Rendah

Simulasi KUR BCA 2025 untuk UMKM, dengan Bunga Rendah

Cara Ajukan KUR BNI 2025 Pinjaman Rp500 Juta

Cara Ajukan KUR BNI 2025 Pinjaman Rp500 Juta

Berikut Cara Ajukan KPR Subsidi Bank Mandiri 2025 Lengkap

Berikut Cara Ajukan KPR Subsidi Bank Mandiri 2025 Lengkap

Daftar 7 Aplikasi Belanja Online Terbaik Indonesia 2025

Daftar 7 Aplikasi Belanja Online Terbaik Indonesia 2025

Rekomendasi Saham dan Arah Pasar Indonesia Terkini

Rekomendasi Saham dan Arah Pasar Indonesia Terkini