Minggu, 07 September 2025

Dolar AS Tertekan Akibat Kekhawatiran Ekonomi Global, Euro Menguat

Dolar AS Tertekan Akibat Kekhawatiran Ekonomi Global, Euro Menguat
Dolar AS Tertekan Akibat Kekhawatiran Ekonomi Global, Euro Menguat

JAKARTA - Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan terhadap euro pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Pelemahan ini terjadi setelah parlemen Jerman menyetujui rencana lonjakan belanja besar-besaran, serta menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve untuk periode Maret 2025.

Mengutip data Yahoo Finance, indeks dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, tercatat turun menjadi 103,60. Sementara itu, euro mengalami kenaikan sebesar 0,2 persen menjadi USD1,0945, setelah sebelumnya sempat menyentuh USD1,0954 di awal sesi perdagangan.

Secara keseluruhan, pergerakan pasar mata uang cenderung stagnan pada perdagangan Selasa. Hal ini disebabkan oleh sikap investor yang masih menunggu pengumuman kebijakan dari bank sentral utama dunia, termasuk Federal Reserve.

Baca Juga

Samsung Galaxy S25 FE Andalkan Teknologi AI Modern

Fokus Investor pada Kebijakan Federal Reserve

Para analis memperkirakan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan moneternya di tengah inflasi yang terus menjadi kekhawatiran. Namun, investor lebih fokus mencari proyeksi ekonomi terbaru dari pejabat Fed sebagai indikasi tentang arah kebijakan bank sentral AS ke depan.

Selain itu, kebijakan ekonomi pemerintahan Trump juga masih menjadi faktor yang diawasi ketat oleh para pelaku pasar. "Investor tengah menunggu bagaimana respons Federal Reserve terhadap tekanan inflasi dan dampaknya terhadap suku bunga ke depan," ujar seorang analis pasar global kepada Yahoo Finance.

Dolar AS Menguat terhadap Yen, Tapi Rentan Tekanan

Meskipun mengalami pelemahan terhadap euro, dolar AS masih bertahan kuat terhadap yen Jepang. Mata uang Negeri Paman Sam tersebut bahkan mencapai level tertinggi dalam dua minggu terakhir sebelum akhirnya turun tipis dan diperdagangkan pada posisi 149,165 yen.

Para pembuat kebijakan di Bank of Japan (BOJ) dijadwalkan akan mengadakan pertemuan pada Rabu waktu setempat. Dalam pertemuan ini, BOJ diperkirakan akan membahas dampak meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan negara-negara lainnya terhadap ekonomi Jepang.

Dolar Australia Turun, Pasar Mata Uang Masih Bergejolak

Selain dolar AS dan euro, pergerakan mata uang lainnya juga mengalami fluktuasi. Dolar Australia turun sebesar 0,4 persen menjadi USD0,6358 setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam satu bulan terakhir pada perdagangan Senin.

Kondisi pasar yang cenderung bergejolak ini mengindikasikan bahwa ketidakpastian ekonomi global masih menjadi faktor utama yang memengaruhi nilai tukar mata uang di berbagai belahan dunia.

"Investor saat ini mengantisipasi berbagai keputusan kebijakan moneter yang akan diambil oleh bank sentral utama dunia dalam beberapa hari ke depan. Keputusan tersebut akan sangat memengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang global," kata seorang analis senior di Wall Street.

Dengan situasi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian, pelaku pasar dan investor akan terus memantau perkembangan kebijakan moneter dari bank sentral utama untuk menentukan strategi investasi mereka di masa mendatang.

Rapli

Rapli

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Realme C65 Smartphone Performa AI Terjangkau

Realme C65 Smartphone Performa AI Terjangkau

Infinix Hot 50 Performa Kencang Desain Stylish

Infinix Hot 50 Performa Kencang Desain Stylish

iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau

iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau

Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler

Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler

OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar

OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar