Senin, 08 September 2025

Nasib Dua Proyek Tol Terpanjang yang Dicoret dari PSN: Dilanjutkan atau Dihentikan?

Nasib Dua Proyek Tol Terpanjang yang Dicoret dari PSN: Dilanjutkan atau Dihentikan?
Nasib Dua Proyek Tol Terpanjang yang Dicoret dari PSN: Dilanjutkan atau Dihentikan?

JAKARTA - Dua proyek jalan tol terpanjang yang sebelumnya masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini berada dalam ketidakpastian. Proyek tersebut adalah Tol Gilimanuk-Mengwi yang menghubungkan Bali Barat dengan Bali Selatan dan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) yang direncanakan melintasi Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kedua proyek ini tidak lagi masuk dalam daftar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang baru saja ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025.

Keputusan ini mengundang banyak pertanyaan mengenai nasib dua proyek tol tersebut. Apakah pembangunan keduanya akan terus berlanjut meskipun tidak lagi tercatat sebagai PSN, atau malah dihentikan? Jawaban atas pertanyaan ini masih menggantung, dan berbagai pihak terkait masih mencari solusi terbaik.

Pencoretan dari RPJMN 2025-2029: Apa yang Terjadi?

Baca Juga

Transportasi Lebih Mudah, Rute Komuter Surabaya Probolinggo Siap 2026

Dalam RPJMN 2025-2029, Presiden Prabowo hanya menetapkan empat proyek tol sebagai PSN yang akan mendapatkan perhatian dan dukungan penuh dari pemerintah. Di sisi lain, dua proyek tol besar yang sebelumnya menjadi bagian dari PSN era Jokowi – yaitu Tol Gilimanuk-Mengwi dan Tol Getaci – tidak masuk dalam daftar prioritas tersebut. Hal ini menjadi sorotan, mengingat kedua proyek tersebut memiliki potensi untuk menjadi solusi besar bagi permasalahan transportasi di wilayah yang sangat padat penduduknya.

Sebanyak 77 proyek strategis nasional telah ditetapkan dalam RPJMN kali ini, yang terdiri dari 29 proyek baru dan 48 proyek lanjutan (carry over). Meski begitu, dua proyek tol panjang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya di Bali dan Jawa, tidak lagi termasuk dalam proyek prioritas tersebut. Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga, Wilan Oktavian, mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum mendapat kejelasan lebih lanjut mengenai status PSN kedua proyek tol ini dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

Wilan Oktavian menjelaskan, "Proses pelelangan untuk kedua proyek tol ini masih dalam tahap pengkajian ulang oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI). Kami belum mendapatkan keputusan final mengenai status PSN proyek-proyek ini, dan pengkajian ulang ini akan menjadi dasar untuk langkah selanjutnya, apakah proyek akan dilanjutkan atau dihentikan."

Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi: Harapan di Tengah Ketidakpastian

Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi memiliki panjang 96,68 kilometer dan terbagi dalam tiga seksi pembangunan, yakni Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan (53,6 km), Seksi 2 Pekutatan-Soka (24,3 km), dan Seksi 3 Soka-Mengwi (18,9 km). Proyek ini direncanakan untuk menghubungkan Bali Barat dengan Bali Selatan, sebuah kawasan yang sering dilanda kemacetan parah, terutama saat musim liburan.

Namun, proyek tol yang sempat menjadi prioritas ini terpaksa gagal menemukan investor meskipun sudah beberapa kali dilakukan lelang. Gubernur Bali, I Wayan Koster, tetap optimis bahwa proyek tol ini akan tetap berjalan meskipun tidak lagi tercatat dalam daftar PSN. Menurutnya, pencoretan ini bukan berarti proyek tersebut harus berhenti.

"Kami yakin pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi akan tetap berlanjut, meskipun tidak lagi menjadi PSN. Bali sangat membutuhkan tol ini untuk mengatasi kemacetan. Jalan yang ada saat ini sudah tidak mampu menampung volume kendaraan yang terus meningkat, dan kerusakan jalan menyebabkan banyak kecelakaan," ujar Koster saat rapat koordinasi dengan bupati/walikota se-Bali pada Rabu, 12 Maret 2025.

Untuk melanjutkan proyek ini, Koster berencana untuk bertemu dengan Menteri Perhubungan pada 17 Maret 2025 untuk membahas skema pembiayaan. Pembiayaan ini akan mencakup pembebasan lahan, yang Koster berharap dapat dilakukan melalui APBN. Jika tidak, maka pemerintah provinsi bersama dengan kabupaten/kota akan mengupayakan pembebasan lahan dengan menggunakan APBD. Koster juga berharap bupati dan walikota yang memiliki APBD besar, seperti Denpasar dan Badung, akan turut berpartisipasi dalam pembiayaan proyek ini.

Tol Getaci: Proyek Tol Terpanjang yang Terancam Tertunda

Selain Tol Gilimanuk-Mengwi, proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) yang juga memiliki panjang luar biasa – mencapai 171,40 km di Jawa Barat dan 35,25 km di Jawa Tengah – kini terancam tidak bisa dilanjutkan sesuai rencana awal. Tol ini, yang akan menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah, terdiri dari empat seksi: Seksi 1 Gedebage-Garut Utara (45,20 km), Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya (50,32 km), Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan (76,78 km), dan Seksi 4 Patimuan-Cilacap (34,35 km).

Namun, meski proyek ini memiliki potensi untuk menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia, Tol Getaci juga belum mendapatkan investor setelah dua kali dilakukan pelelangan. Ketidakpastian ini menyebabkan pemerintah memutuskan untuk memprioritaskan pembangunan jalan tol ini hanya hingga Ciamis, yang panjangnya lebih pendek, yakni 108,3 km.

Pemerintah pun harus mempertimbangkan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun proyek ini, sehingga hanya sebagian dari proyek yang akan diteruskan. Meskipun demikian, harapan untuk membangun tol ini masih ada, mengingat tingginya kebutuhan infrastruktur di wilayah tersebut.

Keberlanjutan Proyek Tol: Masih Ada Peluang

Walaupun kedua proyek tol ini tidak lagi masuk dalam daftar PSN pada RPJMN 2025-2029, ada peluang untuk melanjutkan pembangunan jika pihak-pihak terkait dapat menemukan solusi pembiayaan dan memastikan adanya investor. Wilan Oktavian menambahkan, "Kami masih menunggu keputusan lebih lanjut, dan tentunya proses ini akan melibatkan banyak pihak untuk memastikan keberlanjutan proyek ini."

Namun, hingga saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan pemerintah daerah terkait terus berupaya mencari solusi agar proyek-proyek tol yang tidak masuk dalam RPJMN tetap dapat dilanjutkan. Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar area yang akan terdampak oleh proyek ini, ketidakpastian ini membawa kekhawatiran mengenai pembebasan lahan dan proyek yang terhenti.

Proyek Tol Menunggu Kejelasan

Nasib dua proyek tol terpanjang di Indonesia yang sebelumnya masuk dalam PSN era Jokowi, Tol Gilimanuk-Mengwi dan Tol Getaci, kini berada dalam ketidakpastian setelah dicoret dari RPJMN 2025-2029. Meskipun begitu, Gubernur Bali I Wayan Koster tetap optimis bahwa proyek Tol Gilimanuk-Mengwi akan dilanjutkan, dan akan berupaya mengajak pemerintah provinsi serta kabupaten/kota untuk bersama-sama menangani pembiayaan proyek tersebut. Sementara itu, proyek Tol Getaci yang melibatkan dua provinsi juga masih menanti investor dan keputusan pemerintah untuk melanjutkan sebagian dari proyek tersebut.

Ke depan, seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah pusat dan daerah, harus segera menemukan solusi yang tepat agar proyek-proyek infrastruktur vital ini tidak tertunda lebih lama dan bisa segera memberikan manfaat bagi masyarakat.

Wahyu

Wahyu

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Proyek Tol Probolinggo Situbondo Siap Tuntas Awal 2026

Proyek Tol Probolinggo Situbondo Siap Tuntas Awal 2026

Penyesuaian Sarana, Tiket Kereta Api Ranggajati Oktober Ditunda

Penyesuaian Sarana, Tiket Kereta Api Ranggajati Oktober Ditunda

Menhub Dukung Bandara Daerah Buka Rute Internasional

Menhub Dukung Bandara Daerah Buka Rute Internasional

Sri Mulyani Rombak Sekretariat KSSK untuk Tingkatkan Kinerja

Sri Mulyani Rombak Sekretariat KSSK untuk Tingkatkan Kinerja

Layanan SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Jadwal dan Lokasi 8 September 2025

Layanan SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Jadwal dan Lokasi 8 September 2025