Harga Gas Melon Stabil di Enrekang Selama Bulan Ramadan: Pembatasan Berlaku untuk Pengecer

Harga Gas Melon Stabil di Enrekang Selama Bulan Ramadan: Pembatasan Berlaku untuk Pengecer

JAKARTA - Di tengah gejolak harga kebutuhan pokok selama bulan Ramadan, kabar baik datang dari Kabupaten Enrekang mengenai harga gas Elpiji 3 kilogram atau yang dikenal sebagai gas melon. Hingga saat ini, harga gas melon di wilayah tersebut dilaporkan stabil, memberikan sedikit ketenangan bagi masyarakat yang bergantung pada bahan bakar tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

Sejak awal bulan Ramadan, kebutuhan akan gas melon biasanya mengalami peningkatan. Namun, menurut Erni, pemilik salah satu pangkalan gas di tepi Jalan Jendral Sudirman Poros Enrekang-Toraja, harga gas melon saat ini tetap dalam batas normal. "Harganya itu Rp 21 ribu sampai Rp 22 ribu, tergantung zona penjualan," kata Erni ketika ditemui di pangkalannya, Kamis (6/3/2025) sore.

Kondisi ini menjadi angin segar bagi warga Enrekang, terutama di tengah pembelanjaan yang meningkat selama bulan suci. Stabilitas harga tersebut diharapkan dapat berlanjut hingga akhir Ramadan, sehingga masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan harga pada salah satu kebutuhan pokok.

Erni, yang sudah bertahun-tahun mengelola pangkalan tersebut, menambahkan bahwa meskipun harga gas stabil, terdapat beberapa perubahan dalam kebijakan distribusi yang harus diperhatikan oleh para pengecer. "Saat ini, ada pembatasan pengambilan gas untuk pengecer," ujarnya. Kebijakan pembatasan ini diterapkan untuk memastikan distribusi gas yang merata dan mencegah penimbunan yang dapat mengakibatkan kelangkaan.

Dia menyebut bahwa stok gas yang didapat dari agen saat ini mencapai 80 tabung. Meski demikian, jumlah ini bisa bervariasi tergantung pasokan dari distributor. "Kami mendapatkan suplai yang cukup dari agen sehingga kebutuhan masyarakat sekitar dapat terpenuhi," lanjut Erni.

Dalam konteks distribusi, pembatasan ini mungkin menimbulkan beberapa pertanyaan di kalangan pengecer. Namun, Erni menjelaskan bahwa langkah ini sangat diperlukan untuk menjaga ketersediaan dan menghindari lonjakan harga akibat ulah spekulan. "Ini dilakukan agar semua pihak mendapatkan bagian mereka dengan adil, dan masyarakat tidak kesulitan mencari gas selama Ramadan," tegas Erni.

Di sisi lain, beberapa konsumen menyampaikan rasa puas terhadap stabilitas harga ini. Sari, salah satu warga Enrekang, mengungkapkan bahwa harga yang stabil sangat membantu ekonomi rumah tangganya selama bulan Ramadan. "Saya berharap harga gas terus stabil hingga Lebaran nanti," harapnya.

Pemerintah daerah, bersama Pertamina selaku penyalur resmi, terus melakukan pengawasan distribusi untuk memastikan harga tetap stabil dan pasokan berjalan lancar. Sosialisasi mengenai pembatasan pengambilan juga dilakukan agar pengecer memahami tujuan kebijakan ini. "Kerja sama semua pihak sangat penting agar tidak menimbulkan spekulasi yang dapat merugikan masyarakat," kata seorang pejabat Pertamina setempat.

Dengan harga gas yang tetap stabil, masyarakat dapat lebih fokus menjalani ibadah puasa tanpa harus mengkhawatirkan lonjakan harga kebutuhan pokok akibat meningkatnya permintaan selama bulan puasa. Namun, tetap diimbau kepada masyarakat untuk menggunakan gas secara bijak dan tidak menimbun agar semua pihak dapat memenuhi kebutuhannya tanpa kendala.

Secara keseluruhan, stabilnya harga gas melon di Kabupaten Enrekang selama bulan Ramadan adalah hasil dari koordinasi baik antara pangkalan, pengecer, dan pemerintah daerah. Kebijakan pembatasan bagi pengecer telah membuktikan dampaknya dalam menjaga harga serta pasokan yang merata. Masyarakat diharapkan terus mendukung kebijakan ini demi kebaikan bersama, seraya menunggu momen kemenangan pada Hari Raya Idulfitri mendatang.