BAZNAS RI Bersama PELNI Tingkatkan Pendapatan Mustahik Melalui Pemanfaatan Limbah Kerang Hijau untuk UMKM
- Sabtu, 01 Maret 2025

JAKARTA— Dalam upaya mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama BAZNAS DKI Jakarta dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) meluncurkan program pendampingan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis pemanfaatan limbah kerang hijau. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan para mustahik, kelompok masyarakat yang berhak menerima manfaat zakat, dengan memanfaatkan limbah yang sebelumnya dianggap sebagai sampah.
Peluncuran program ini secara simbolis ditandai dengan penyerahan bantuan mesin pencacah kerang dan mesin pengangkat otomatis yang diselenggarakan di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Dalam acara yang berlangsung pada Selasa, 26 Februari 2025, hadir sejumlah pejabat penting, termasuk Deputi 2 BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Jakarta Utara, Wawan Budirohman, serta Vice President Treasury PT PELNI, Fauziah Feridah.
Pemanfaatan Limbah Kerang Hijau untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Baca Juga
Program kolaboratif ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan di kalangan masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai nelayan dan pemulung. Salah satu kelompok yang sudah terbentuk dalam program ini adalah Kelompok Cangkang Kering, yang terdiri dari 10 orang pengrajin. Kelompok ini memanfaatkan limbah cangkang kerang hijau yang selama ini tidak terpakai menjadi produk bernilai, seperti konblok, bata, dudukan toilet, dan berbagai perkakas lainnya.
Dr. H. M. Imdadun Rahmat, Deputi 2 BAZNAS RI, menyampaikan apresiasi kepada mitra PT PELNI dan seluruh masyarakat yang telah berkolaborasi dalam mendampingi kelompok usaha kecil di Kalibaru. Ia menegaskan pentingnya kemitraan dalam menciptakan akselerasi pembangunan ekonomi di tingkat akar rumput. "Kemitraan ini sangat penting karena di era kolaborasi, pembangunan ini harus kita lakukan bersama berbagai pihak. Ini adalah kekuatan yang harus kita jaga bersama agar tujuan program ini tercapai," ujarnya.
Imdadun juga menekankan bahwa bantuan mesin pencacah kerang dan pengangkat otomatis yang disalurkan melalui program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat sekitar. "Melalui 10 orang anggota Kelompok Cangkang Kering, kami berharap ke depannya jumlah anggota akan terus bertambah, dan produksi juga semakin meningkat. Dengan demikian, limbah kerang akan berkurang, lingkungan menjadi lebih baik, dan pencemaran udara dapat diminimalisir," kata Imdadun.
Upaya Pemerintah Daerah untuk Mendukung Program UMKM
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Jakarta Utara, Wawan Budirohman, juga memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Menurutnya, Kalibaru adalah salah satu sentral penghasil kerang hijau di Jakarta Utara, yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. "Kami berterima kasih kepada PT PELNI dan BAZNAS yang sudah berkolaborasi dan memilih Kalibaru sebagai lokasi program. Kami juga sudah melakukan tinjauan bersama dengan BAZNAS, PT PELNI, dan Pemerintah Daerah setempat untuk memastikan kelancaran produksi. Saya harap masyarakat dapat memanfaatkan alat dengan sebaik-baiknya untuk bekerja dan memperoleh penghasilan," kata Wawan.
Ia juga menambahkan bahwa program ini dapat membantu mengurangi kebiasaan buruk masyarakat yang selama ini membuang limbah kerang hijau sembarangan. Dengan adanya mesin pencacah cangkang kerang, limbah kerang dapat diproses dan dimanfaatkan secara produktif, sehingga berdampak positif terhadap lingkungan dan perekonomian masyarakat setempat.
Fauziah Feridah: Dampak Positif Mesin Conveyor Belts untuk Nelayan
Dalam kesempatan yang sama, Fauziah Feridah, Vice President Treasury PT PELNI, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya memberikan dampak ekonomi tetapi juga membantu menjaga kelestarian lingkungan. "Nelayan menginformasikan bahwa mereka menghasilkan hampir 4 ton limbah kerang setiap harinya. Sebelumnya, mereka hanya mampu mengolah sekitar 190 kg per hari. Setelah adanya mesin ini, mereka kini mampu mengolah hingga 1 ton limbah kerang setiap hari," ungkap Fauziah.
Fauziah berharap program ini dapat berkelanjutan dan terus berkembang, dengan peningkatan jumlah anggota Kelompok Cangkang Kering dan pembinaan yang berkelanjutan untuk mengoptimalkan kegiatan ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. "Kami berharap program ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi dapat berkembang dengan baik, memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Kalibaru, serta melestarikan lingkungan sekitar," tuturnya.
Peran BAZNAS dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Selain mesin pencacah dan pengangkat otomatis, BAZNAS RI juga telah menyalurkan berbagai bentuk bantuan kepada masyarakat, termasuk pelatihan dan pendampingan usaha untuk meningkatkan keterampilan para mustahik. Program pendampingan ini merupakan bagian dari upaya BAZNAS dalam memberdayakan masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu, untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik dan mandiri.
Eka Budhi Sulistyo, Direktur Pendayagunaan dan Layanan UPZ dan CSR BAZNAS RI, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mendukung program-program yang dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. "Kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan mitra-mitra strategis seperti PT PELNI dan Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya para mustahik yang berhak menerima manfaat zakat. Program ini juga menjadi contoh nyata bagaimana zakat dapat memberdayakan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru," ujar Eka.
Meningkatkan Perekonomian dan Pelestarian Lingkungan
Melalui program ini, BAZNAS, PT PELNI, dan Pemerintah Daerah Kalibaru berharap dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, baik dalam aspek ekonomi maupun lingkungan. Selain membantu meningkatkan pendapatan mustahik, program ini juga memberikan kontribusi dalam mengurangi pencemaran yang diakibatkan oleh limbah kerang hijau yang selama ini terbuang begitu saja.
Dengan adanya alat pengolah limbah kerang yang lebih efisien, diharapkan lebih banyak masyarakat di Kalibaru yang terlibat dalam pengolahan limbah kerang menjadi produk bernilai ekonomis. Selain itu, produksi yang meningkat akan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi warga sekitar, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Harapan untuk Program Berkelanjutan
Sebagai langkah awal yang sukses, BAZNAS, PT PELNI, dan Pemerintah Daerah setempat berharap program ini dapat berkembang dan berkelanjutan, memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Kalibaru, serta berkontribusi terhadap pengurangan kemiskinan di Jakarta Utara. Program ini juga menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara lembaga zakat, perusahaan, dan pemerintah dapat menciptakan dampak positif yang besar bagi masyarakat.
Dengan adanya inisiatif seperti ini, diharapkan lebih banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan potensi limbah menjadi sumber pendapatan yang bermanfaat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

Wahyu
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia
- 11 September 2025
2.
Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery
- 11 September 2025
3.
Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global
- 11 September 2025
4.
Jadwal Pelni KM Nggapulu September Oktober 2025
- 11 September 2025
5.
HUT KAI 2025 Hadirkan Promo Diskon Tiket Spesial
- 11 September 2025