Era Baru Industri: Kemenperin Dorong Transformasi Teknologi untuk Tingkatkan Daya Saing
- Senin, 24 Februari 2025

JAKARTA - Indonesia tengah melangkah mantap menuju era baru industri dengan adopsi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), machine learning, dan digitalisasi. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen penuh untuk mendukung transformasi ini guna memperkuat daya saing industri nasional di level global sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
Pada tahun 2024, nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan meningkat pesat hingga 13 persen, mencapai angka mencengangkan sebesar 90 miliar dollar AS. Ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian digital terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Sejak peluncuran program "Making Indonesia 4.0" pada 2018, Kemenperin telah menyiapkan peta jalan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing industri nasional. "Making Indonesia 4.0 berfokus pada penerapan teknologi yang lebih maju untuk memastikan industri kita tidak hanya bertahan, tetapi juga bersaing dengan pemain global," ujar Staf Ahli Bidang Percepatan Transformasi Industri 4.0, Emmy Suryandari, dalam acara CNBC Tech and Telco Summit 2025 bertema '5G & AI: The Future is Now', di Jakarta, Jumat 21 Februari.
Sebagai langkah konkret untuk menilai kesiapan industri dalam menghadapi era baru ini, Kemenperin telah mengimplementasikan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0). INDI 4.0 berfungsi sebagai panduan untuk mengukur sejauh mana perusahaan-perusahaan di Indonesia siap beradaptasi dan bertransformasi menuju industri 4.0. Dengan fokus pada penggunaan teknologi seperti AI, machine learning, dan digitalisasi, diharapkan seluruh sektor industri nasional dapat mencapai tingkat kesiapan yang optimal sesuai dengan perkembangan teknologi global.
Selain teknologi digital dan AI, Kemenperin juga memberikan perhatian khusus pada pengembangan ekosistem 5G di Indonesia. "Kami berupaya agar industri lokal dapat memenuhi kebutuhan perangkat 5G dalam negeri dan sekaligus memperkuat posisi Indonesia di kancah global," tutur Emmy. Ini termasuk mendukung produksi perangkat seperti ponsel, antena, dan perangkat keras lain yang kompatibel dengan teknologi 5G.
Kolaborasi dengan kementerian terkait juga dilakukan untuk menyediakan perangkat dan aplikasi teknologi yang mendukung pengembangan jaringan 5G. Ini meliputi perangkat jaringan seperti router, switch, dan antenna yang dirancang untuk meningkatkan kecepatan dan kapasitas jaringan.
Emmy juga mengungkapkan peluang besar yang dimiliki industri lokal dalam memproduksi perangkat 5G broadcasting. "Industri Electronic Manufacturing Services (EMS) yang sudah ada di Indonesia dapat memproduksi perangkat ini secara lokal, mulai dari tahap Semi Knocked Down (SKD) hingga fully manufactured," ungkap Emmy.
Lebih jauh, Kemenperin menjelaskan bahwa kerja sama antara pemerintah dan sektor industri di dalam negeri sangat penting untuk menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dan inovatif. Inisiatif ini sekaligus membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kemampuan tenaga kerja lokal untuk bersaing di pasar internasional.
"Peningkatan kemampuan industri kita untuk memproduksi perangkat teknologi canggih tidak hanya berdampak pada penguatan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita," tambah Emmy. Ia menekankan pentingnya kolaborasi multifaset antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk menciptakan sinergi yang efektif.
Di tengah kesibukan untuk mengadopsi teknologi baru, tantangan dalam hal regulasi dan infrastruktur masih harus diatasi. Kemenperin terus berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk memastikan bahwa regulasi yang ada tidak menghambat inovasi dan pengembangan teknologi baru. Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan investasi dalam infrastruktur digital dan memperluas jangkauan broadband untuk mendukung kelancaran transformasi ini.
Sebuah studi menunjukkan bahwa investasi dalam teknologi seperti AI dan 5G dapat berkontribusi secara signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia di masa mendatang. Oleh karena itu, kesiapan untuk adaptasi teknologi menjadi krusial demi menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Manfaat Parkour Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
- 09 September 2025
2.
Coba Bungee Jumping Lambat, Adrenalin Tetap Terasa
- 09 September 2025
3.
Bersepeda Menjadi Solusi Tubuh Sehat dan Bugar
- 09 September 2025
4.
Nikmati Laut, Rasakan Manfaat Diving Untuk Tubuh
- 09 September 2025
5.
Mengenal Taekwondo, Latihan Fisik dan Mental Optimal
- 09 September 2025