Dukung Arus Mudik 2025, Hutama Karya Percepat Pembangunan Tol Palembang Betung
- Jumat, 21 Februari 2025

JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) terus berupaya mempercepat proses konstruksi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Palembang-Betung. Perusahaan ini optimis mampu mendukung kelancaran arus mudik pada tahun 2025 dengan membangun infrastruktur transportasi yang memadai untuk masyarakat Sumatera Selatan. Pembangunan jalan tol ini sudah mencapai progres konstruksi sebesar 67,4% hingga akhir Januari 2025, dan diharapkan segera beroperasi secara terbatas guna mereduksi kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut.
Awalnya, proyek pembangunan ini ditangani oleh PT Waskita Sriwijaya Tol sebelum Hutama Karya mengambil alih peran sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang resmi ditunjuk pemerintah. Langkah ini diambil guna menjamin keberlangsungan pembangunan infrastruktur vital bagi peningkatan konektivitas di Sumatera Selatan.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, menjelaskan adanya berbagai pekerjaan utama yang telah rampung. Ini meliputi pembangunan jalan tol sepanjang 31,8 km dari total 54,5 km yang direncanakan, pembuatan satu simpang susun dari dua yang direncanakan, serta pembangunan struktur pile slab sepanjang 5,8 km dari total 7,9 km.
"Kami juga telah menyelesaikan Jembatan Kramasan sepanjang 1,15 km dan jembatan pendekat sepanjang 1,08 km," ungkap Adjib pada Jumat, 21 Februari 2025.
Dalam proses pembangunan ini, dua jenis perkerasan yakni rigid pavement (beton) dan flexible pavement (aspal hotmix) diterapkan. Pemilihan jenis perkerasan ini dilakukan untuk menjamin daya tahan dan kenyamanan jalan. Hutama Karya memastikan proses uji material dilakukan secara ketat demi mencapai kualitas standar jalan bebas hambatan yang terbaik.
Tahap awal pengaspalan telah dimulai sejak Januari 2025. Per 5 Februari 2025, pekerjaan difokuskan pada Jalur B yang direncanakan sebagai akses utama saat arus mudik berlangsung. Sementara itu, Jalur A akan digunakan bagi lalu lintas kendaraan konstruksi untuk menjaga kelancaran proses pembangunan.
Melihat besarnya manfaat yang dihadirkan oleh proyek ini, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengendara. Salah satu fokus utama adalah penyesuaian di area transisi antara perkerasan rigid dan struktur pile slab untuk meminimalisir potensi kecelakaan. “Pengguna jalan akan merasakan kualitas jalan yang lebih baik dengan permukaan aspal yang tahan cuaca. Hal ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh dari Palembang ke Betung dari 3 jam menjadi sekitar 1 jam," lanjut Adjib.
Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan ruas tol ini hingga saat ini sudah dibebaskan sebanyak 90,16%. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa titik yang dalam proses penyelesaian. Guna mempercepat proses ini, Hutama Karya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mempercepat penerbitan Penetapan Lokasi (Penlok).
Sebagai persiapan menghadapi arus mudik 2025, ruas Tol Palembang-Betung Seksi 2 (Gerbang Tol Rengas/Musi Landas hingga Pangkalan Balai) disiapkan sebagai jalur alternatif untuk mengurangi beban jalan nasional yang ada saat ini. Sekalipun masih dalam tahap konstruksi, ruas ini siap digunakan dengan dukungan koordinasi antara Kementerian Pekerjaan Umum, Kepolisian, dan Kementerian Perhubungan.
Untuk memastikan kesiapan akses ini dalam menghadapi musim mudik, Komisi V DPR RI mengadakan kunjungan kerja spesifik pada hari Jumat, 21 Februari 2025. Kunjungan ini disertai oleh Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Roy Rizali Anwar, Staf Ahli Menteri PU Bidang Hubungan Antar Lembaga Triono Junoasmono, serta pejabat penting lainnya dari Bina Marga dan Pemprov Sumatera Selatan.
“Kami berharap dukungan dari semua pihak dalam mempercepat pembebasan lahan. Sinergi antara pemerintah dan semua pihak yang terkait sangat diperlukan agar konstruksi JTTS ruas Palembang-Betung-Jambi segera tuntas. Hal ini demi konektivitas dan kemajuan kedua wilayah yang terhubung,” pungkas Adjib Al Hakim dalam sambutannya.
Pembangunan tol ini merupakan bagian nyata dari usaha pemerintah dan stakeholder lainnya untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Sumatera dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan target beroperasi parsial pada musim mudik 2025, masyarakat berharap infrastruktur ini dapat benar-benar mengoptimalkan jalur transportasi yang lebih efektif dan efisien di masa mendatang.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih
- 10 September 2025
2.
Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat
- 10 September 2025
3.
Daftar Harga BBM Pertamina Seluruh Indonesia Hari Ini
- 10 September 2025
4.
PLN Pastikan Tarif Listrik September 2025Tetap Stabil
- 10 September 2025
5.
Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan
- 10 September 2025