Lapas Perempuan Ambon Distribusikan Bantuan Sosial untuk Keluarga Warga Binaan yang Membutuhkan

Lapas Perempuan Ambon Distribusikan Bantuan Sosial untuk Keluarga Warga Binaan yang Membutuhkan

JAKARTA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Ambon memberikan perhatian serius terhadap kesejahteraan keluarga para warga binaan yang membutuhkan dukungan. Dalam sebuah langkah nyata menunjukkan kepedulian mereka, Lapas ini menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada keluarga kurang mampu dari para narapidana. Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari sejumlah program nasional yang digagas pemerintah pusat.

Dalam usaha memastikan kebutuhan dasar keluarga dari para narapidana terpenuhi, Lapas Perempuan Kelas III Ambon menyalurkan paket sembako yang terdiri dari berbagai kebutuhan pokok sehari-hari. Setiap paket sembako mencakup 5 kg beras, minyak goreng, susu kaleng, gula, dan daun teh. Bantuan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban ekonomi keluarga dari para warga binaan, khususnya di tengah-tengah tantangan ekonomi yang semakin berat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Lapas Perempuan Ambon, Jefri R. Persulessy, menegaskan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan keluarga para narapidana. "Kami berupaya semaksimal mungkin untuk membantu warga binaan. Bansos yang diberikan ditujukan kepada keluarga warga binaan yang kurang mampu dan ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan akselerasi program Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan," jelas Jefri.

Program pembagian bansos ini mencerminkan pelaksanaan salah satu dari 13 Program Akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, sejalan dengan amanat Asta Cita dari Presiden dan Wakil Presiden. Hal ini menunjukkan bahwa Lapas Perempuan Ambon tidak hanya berfokus pada pembinaan warga binaan di dalam penjara, tetapi juga mengedepankan kesejahteraan keluarga mereka yang ditinggalkan di luar.

Langkah mulia ini mendapat apresiasi dari keluarga warga binaan yang menerima bantuan. Salah satu penerima bansos yang merupakan keluarga dari seorang warga binaan menyampaikan rasa syukur dan harapannya, "Kami sebagai keluarga sangat berterimakasih atas bantuan bahan pokok yang diberikan dan berharap hal seperti ini akan terus berkesinambungan," ujarnya.

Bantuan sosial ini juga merupakan bagian dari upaya Lapas Perempuan Ambon untuk memperbaiki hubungan sosial dan mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar. Dengan adanya program seperti ini, diharapkan akan terjalin dukungan yang lebih baik antara lembaga dan komunitas, terutama dalam situasi ekonomi sulit yang mempengaruhi banyak orang.

Menurut Jefri, inisiatif semacam ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya di seluruh Indonesia. Selain itu, ia berharap sinergi antara lembaga pemasyarakatan dan masyarakat dapat terus terbangun, sehingga nantinya dapat mendorong terciptanya lingkungan yang lebih kondusif bagi reintegrasi para narapidana setelah mereka menyelesaikan masa hukuman.

"Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan kebutuhan mereka, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit seperti sekarang," pungkas Jefri, dengan optimisme bahwa langkah ini merupakan awal dari banyak inisiatif serupa di masa depan.

Melalui pembagian bansos ini, Lapas Perempuan Kelas III Ambon berusaha untuk memberikan sedikit sokongan kepada keluarga yang anggota keluarganya tengah berada di dalam lapas. Bantuan-bantuan ini juga merupakan manifestasi tanggung jawab sosial lembaga terhadap warga binaan dan keluarganya, yang sering kali menghadapi berbagai tantangan berat selama masa hukuman.

Sebagai penutup, Jefri berharap agar masyarakat dapat melihat bahwa lembaga pemasyarakatan tidak hanya berfungsi sebagai tempat penahanan, tetapi juga dapat menjadi pusat pembinaan dan penunjang kesejahteraan sosial. Inisiatif seperti ini menunjukkan bahwa program pemasyarakatan dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat, dan bukan sekadar menjalankan hukuman.

Ke depannya, Lapas Perempuan Kelas III Ambon berniat untuk terus melanjutkan program-program serupa dan meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak guna memastikan kebutuhan keluarga warga binaan dapat terus terpenuhi.