Selasa, 09 September 2025

Pertamina Capai Produksi 1 Juta Barel per Hari: Tonggak Sejarah Baru dalam Ketahanan Energi Nasional

Pertamina Capai Produksi 1 Juta Barel per Hari: Tonggak Sejarah Baru dalam Ketahanan Energi Nasional
Pertamina Capai Produksi 1 Juta Barel per Hari: Tonggak Sejarah Baru dalam Ketahanan Energi Nasional

JAKARTA - PT Pertamina (Persero), perusahaan energi milik negara Indonesia, telah mencetak tonggak sejarah baru dengan kapasitas produksi kilangnya yang mencapai 1 juta barel per hari (bph). Pencapaian ini merupakan hasil dari upaya strategis yang dilakukan Pertamina dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan infrastruktur dan efisiensi operasional kilang minyak, yang kini mampu memenuhi 100% kebutuhan solar nasional dan 40% kebutuhan gasoline atau bensin.

Wiko Migantoro, Wakil Direktur Utama Pertamina, menyampaikan pencapaian ini dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada Kamis, 20 Februari 2025. "Kilang RDMP, hari ini kapasitas kita bisa 1 juta barel oil per day dan kita sudah mampu produksi 100% kebutuhan solar dan gasoline 40%," ujar Wiko dengan penuh kebanggaan.

Peran Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP)

Kesuksesan ini tidak terlepas dari progres signifikan yang dicapai dalam pengembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan. Proyek RDMP ini diharapkan akan semakin meningkatkan kapasitas produksi kilang nasional. Saat ini, proyek ini telah mencapai progres fisik sebesar 92,42%, membawa Indonesia semakin dekat untuk memiliki salah satu kilang minyak terbesar di Asia Tenggara.

"Penyelesaian proyek RDMP ini sangat krusial bagi Pertamina dalam memajukan industri kilang minyak nasional," ujar Wiko. Ia menambahkan bahwa dengan kapasitas kilang yang lebih besar, Indonesia akan semakin mandiri dalam mengelola kebutuhan minyak nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak.

Tantangan dan Strategi Pertamina ke Depan

Kendati pencapaian ini patut diapresiasi, Pertamina menyadari tantangan signifikan yang harus dihadapi ke depannya. Salah satu tantangan utama adalah crack spread, yaitu perbandingan antara harga produk dengan harga bahan baku yang mempengaruhi profitabilitas bisnis kilang. "Kita tahun ini sangat tertekan dan kita melihat beberapa tahun ke depan masih sama, oleh karena itu ini menjadi fokus kita dalam perusahaan untuk membenahi kilang kita mengingat kilang kita sudah mau tidak mau menjadi bagian dari ketahanan energi nasional," jelas Wiko.

Dalam menghadapi tantangan ini, Pertamina telah menyiapkan strategi jangka panjang yang mencakup peningkatan efisiensi operasi dan optimalisasi sumber daya manusia serta teknologi. Dengan demikian, Pertamina dapat terus meningkatkan daya saing dan keberlanjutan bisnis dalam menghadapi dinamika pasar global yang penuh ketidakpastian.

Keselarasan dengan Kebijakan Energi Nasional

Pencapaian signifikan ini sejalan dengan kebijakan energi nasional yang bertujuan untuk mencapai kemandirian energi. Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan ketergantungan impor minyak dan memprioritaskan penggunaan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Dengan kapasitas produksi kilang yang semakin meningkat, Pertamina diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam mencapai target-target tersebut.

Tidak hanya itu, Pertamina juga terus berupaya dalam pengembangan energi baru dan terbarukan untuk mendukung transisi energi dan mencapai tujuan pengurangan emisi karbon. Ini adalah langkah penting yang dilakukan guna merealisasikan agenda hijau Indonesia dan mengatasi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak.

Dampak Positif untuk Ekonomi Nasional

Sebagai tulang punggung industri energi nasional, keberhasilan Pertamina dalam meningkatkan kapasitas produksi kilang tidak hanya berdampak pada sektor energi, tetapi juga perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Peningkatan produksi lokal ini berpotensi mengurangi defisit neraca energi dan mengembangkan industri hilir yang dapat menyerap tenaga kerja lokal dengan jumlah yang signifikan.

Pemerintah pun menyambut baik capaian ini dan menggarisbawahi pentingnya peran Pertamina dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Investasi berkelanjutan dalam infrastruktur industri kilang diharapkan dapat membuka peluang bisnis baru dan memberikan dampak multiplikasi dalam perekonomian nasional.

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Minyak Dunia Menguat Didukung OPEC+

Harga Minyak Dunia Menguat Didukung OPEC+

Update Harga BBM Pertamina Terbaru 9 September

Update Harga BBM Pertamina Terbaru 9 September

Ketersediaan BBM Shell Kembali Normal Tanpa Impor

Ketersediaan BBM Shell Kembali Normal Tanpa Impor

Tarif Listrik PLN Triwulan III 2025 Tetap Stabil, Konsumen Aman

Tarif Listrik PLN Triwulan III 2025 Tetap Stabil, Konsumen Aman

Pilihan Rumah Murah di Sukabumi, Terjangkau dan Nyaman

Pilihan Rumah Murah di Sukabumi, Terjangkau dan Nyaman