Raffi Ahmad Tekankan Digitalisasi dan Inovasi untuk Persaingan UMKM di Era Global
- Kamis, 20 Februari 2025

JAKARTA - Pentingnya inovasi dan digitalisasi dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kembali ditegaskan oleh Raffi Ahmad, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. Dalam acara peluncuran "Anak Muda Bisa Ekspor" di Jakarta pada hari Rabu, Raffi menyoroti betapa vitalnya langkah ini bagi pelaku usaha muda untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan kelas bisnis mereka.
Terutama bagi pengusaha muda, memiliki inovasi dan gagasan baru sangat penting agar bisa memproduksi produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. "Maka dari itu, kita harus cepat beradaptasi," tambahnya, menekankan urgensi mengikuti arus perubahan yang semakin cepat.
Raffi menekankan bahwa saat ini, perputaran ekonomi global bergerak dengan kecepatan tinggi. Karenanya, diperlukan kesigapan dalam beradaptasi, saling membantu antar generasi, dan belajar terus-menerus. Komitmen untuk kolaborasi antara pelaku usaha senior dan junior menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini.
Digitalisasi sebagai Jalan Pintu Globalisasi UMKM
Dalam lanskap global yang semakin terhubung, digitalisasi menjadi jembatan bagi UMKM untuk memasuki ekosistem perdagangan internasional. Kami mendorong agar UMKM bisa masuk ke rantai pasok global. Kerja sama antara pemerintah dan platform e-commerce seperti Shopee sangat penting agar ekspor menjadi lebih mudah.
Perubahan pola konsumsi yang semakin digerakkan oleh teknologi digital menjadi alasan utama pentingnya langkah ini. Konsumen kini lebih memilih belanja daring yang praktis dan efisien. Oleh karenanya, integrasi UMKM ke dalam platform digital dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta untuk Pertumbuhan Ekonomi
Raffi juga menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam memberikan akses lebih luas bagi UMKM. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga delapan persen.
Kolaborasi antara pemerintah dan swasta harus diperbanyak untuk memberikan manfaat besar bagi masyarakat, apalagi UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. "Sektor ini menyerap banyak tenaga kerja, dengan kontribusi hingga 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)," tambahnya.
Dengan 65 juta UMKM yang ada di Indonesia, potensi pertumbuhan ekonomi dari sektor ini sangat besar. Oleh karena itu, perlu adanya upaya lebih lanjut dalam memaksimalkan potensi tersebut melalui program pendampingan yang komprehensif.
Pendampingan dan Program Berkelanjutan untuk Peningkatan Kualitas
Pendampingan dari pemerintah dan swasta untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha UMKM menjadi salah satu agenda penting yang didorong oleh Raffi. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan program seperti "Anak Muda Bisa Ekspor" agar tidak hanya menjadi kegiatan seremonial semata.
Kami berharap program seperti 'Anak Muda Bisa Ekspor' ini bisa berkelanjutan. Jumlah ekspornya lebih banyak, karena kualitas produk lokal kita tidak kalah dengan produk asing. Ini menunjukkan optimisme bahwa dengan pendampingan yang tepat, produk-produk lokal dapat bersaing di kancah internasional.

David
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih
- 10 September 2025
2.
Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat
- 10 September 2025
3.
Daftar Harga BBM Pertamina Seluruh Indonesia Hari Ini
- 10 September 2025
4.
PLN Pastikan Tarif Listrik September 2025Tetap Stabil
- 10 September 2025
5.
Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan
- 10 September 2025