Selasa, 09 September 2025

Kemenag Kalsel dan BMKG Bekerjasama untuk Rukyatul Hilal Ramadhan 2025

Kemenag Kalsel dan BMKG Bekerjasama untuk Rukyatul Hilal Ramadhan 2025
Kemenag Kalsel dan BMKG Bekerjasama untuk Rukyatul Hilal Ramadhan 2025

JAKARTA – Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan (Kanwil Kemenag Kalsel) kali ini berkolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Pengadilan Agama untuk menggelar Rukyatul Hilal dalam rangka penetapan awal bulan Ramadhan 1446 Hijriah atau tahun 2025 Masehi. Kegiatan ini dijadwalkan pada 28 Februari 2025, dengan lokasi utama pemantauan di puncak gedung Hotel Zuri Express Banjarmasin.

Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, H. Muhammad Tambrin, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk sinergi antara ilmu pengetahuan dan kepercayaan untuk mendapatkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara ilmiah maupun syariah. “Dilibatkannya BMKG dalam kegiatan tahunan jelang Ramadhan ini agar hasil pemantauan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan syariat,” ungkap Tambrin.

Pendekatan Ilmiah dan Syariah

Rukyatul Hilal kali ini akan memanfaatkan dua metode utama, yakni rukyat (pengamatan langsung) dan hisab (perhitungan astronomi). Kegiatan ini juga akan melibatkan Lembaga Falakiyah serta mengundang tokoh agama, ahli astronomi, tim falakiyah, dan perwakilan dari berbagai instansi terkait. “Pemantauan hilal ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk memastikan kapan awal bulan Hijriyah dimulai secara akurat, dengan tetap mengacu pada kaidah syariat dan ilmu astronomi,” ujar Tambrin.

Menurut Tambrin, hasil dari pemantauan hilal tersebut nantinya akan dikirimkan ke Kementerian Agama Republik Indonesia untuk menjadi bahan pertimbangan dalam sidang isbat penentuan awal bulan Hijriyah. “Jika hilal berhasil terlihat, maka akan diumumkan bahwa malam itu adalah awal bulan baru, sementara jika hilal tidak terlihat, maka bulan berjalan akan digenapkan menjadi 30 hari,” terang Tambrin.

Lebih lanjut, Tambrin menghimbau masyarakat untuk menunggu keputusan resmi dari pemerintah terkait penetapan awal bulan Ramadhan 1446 H atau 2025 M. Dengan demikian, kegiatan rukyat ini juga berfungsi sebagai edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya ilmu falak dalam penentuan kalender Islam.

Data Hisab dan Konjungsi

Sementara itu, Ketua Lajnah Falakiyah PWNU Kalsel, Fahrin, menyampaikan bahwa menurut data hisab, ijtima’ atau konjungsi terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 08.47 WITA. Perhitungan menunjukkan bahwa Matahari terbenam pada pukul 18.40 WITA, sementara Hilal terbenam pada pukul 18.58 WITA. Ini menunjukkan bahwa secara posisi dan waktu, ada peluang untuk melihat Hilal.

Secara rinci, posisi Matahari tercatat pada azimut 262° 08’ 27” dan azimut Bulan pada 263° 37’ 06”. Keadaan menunjukkan tinggi Hilal hakiki berada pada +4°31’50” di atas ufuk, dan tinggi Hilal mar’i adalah +3°48’09”. Hilal diperkirakan dapat dilihat di atas ufuk selama 18 menit dengan posisi 1°28’39” di utara Matahari. Selain itu, elongasi Hilal tercatat sebesar +5°43’44” dan umur Hilal pada saat pengamatan adalah 9 jam 53 menit.

Signifikansi dan Harapan

Bekerjasama dengan BMKG dan stakeholder lainnya, kegiatan ini diharapkan tidak hanya sebagai bagian dari penetapan kalender Islam, tetapi juga sebagai upaya edukasi masyarakat tentang bagaimana ilmu falak dapat diaplikasikan dalam konteks ibadah. “Kita ingin masyarakat memahami bahwa penetapan ini berdasarkan kaidah yang sesuai dengan syariah dan ilmu pengetahuan,” imbuh Tambrin.

Inisiatif ini mendapatkan perhatian banyak pihak karena menempatkan akurasi dan tanggung jawab ilmiah di garis depan, sementara tetap menjaga integritas religius. Kolaborasi ini juga menunjukkan upaya pemerintah dalam menjalankan tugasnya untuk melayani umat Muslim di Indonesia dengan cara yang adil dan objektif.

Dalam konteks yang lebih luas, langkah ini juga menandakan pentingnya sinergi antar lembaga dan lembaga pendidikan dalam menjawab tantangan perubahan zaman dan kebutuhan umat yang semakin kompleks. Dengan terus menjaga semangat kolaborasi ini, diharapkan hasil pemantauan hilal dapat menjadi rujukan yang valid dan kredibel bagi semua pihak. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Tambrin, "Kita juga akan melibatkan Lembaga Falakiyah, dan para pihak lainnya agar hasil yang didapat benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan."

Demikianlah upaya dan persiapan yang dilakukan Kemenag Kalsel bersama BMKG dan berbagai mitra lainnya dalam menyambut awal Ramadhan 2025. Masyarakat diharapkan untuk menantikan hasil akhirnya yang akan diumumkan dalam sidang isbat oleh Kementerian Agama RI.

Wahyu

Wahyu

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Proyek Tol IKN Seksi 1B Tembus Progres 16 Persen, Lampaui Target

Proyek Tol IKN Seksi 1B Tembus Progres 16 Persen, Lampaui Target

Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo, Pilihan Hemat Kereta Api Harian

Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo, Pilihan Hemat Kereta Api Harian

8 Pilihan Mobil Listrik 2025 dengan Sunroof, Modern dan Terjangkau

8 Pilihan Mobil Listrik 2025 dengan Sunroof, Modern dan Terjangkau

Update Terbaru Rincian Jadwal Penyebrangan Ferry Samosir 2025

Update Terbaru Rincian Jadwal Penyebrangan Ferry Samosir 2025

Penerbangan Banyuwangi Surabaya Buka Kembali Mulai 24 September 2025

Penerbangan Banyuwangi Surabaya Buka Kembali Mulai 24 September 2025