Selasa, 09 September 2025

Bulog Waikabubak Siap Tampung Hasil Panen Petani, Optimisme Ketahanan Pangan di Sumba Barat

Bulog Waikabubak Siap Tampung Hasil Panen Petani, Optimisme Ketahanan Pangan di Sumba Barat
Bulog Waikabubak Siap Tampung Hasil Panen Petani, Optimisme Ketahanan Pangan di Sumba Barat

JAKARTA - Perum Bulog Cabang Waikabubak di Sumba Barat siap menampung hasil panen petani, mengikuti instruksi langsung dari Presiden untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Langkah ini merupakan langkah strategis guna memastikan stabilitas pasokan beras dan kesejahteraan petani lokal. “Kami siap menampung hasil panen petani, khususnya beras dan gabah, sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan,” ujar Pier Solissa, Pimpinan Cabang Kantor Bulog Waikabubak, saat ditemui oleh tim RRI di kantornya.

Bulog Waikabubak telah mempersiapkan dua gudang besar untuk mendukung program ini, dengan kapasitas total mencapai 3.000 ton. Dari jumlah tersebut, saat ini baru terisi sebanyak 1.200 ton. Artinya, masih tersedia ruang yang cukup besar yakni 1.800 ton untuk menampung hasil panen beras dari para petani di wilayah Sumba Barat. Ini menunjukkan kesiapan Bulog untuk menyerap produk hasil bumi masyarakat lokal secara maksimal.

Standar Kualitas Ketat

Dalam upaya menjamin kualitas beras yang ditampung, Bulog menetapkan standar kualitas beras medium. Standar ini didasarkan pada Keputusan Badan Pangan Nasional Nomor 16 Tahun 2023 tentang Perubahan Pengadaan Beras Medium. Standar tersebut meliputi:
- Kadar air maksimum 14%
- Derajat sosoh minimal 95%
- Butir patah maksimum 25%
- Butir menir maksimum 8%
- Benda asing maksimum 0,5%

"Untuk wilayah NTT, khususnya di Sumba, pengadaan beras umumnya dalam bentuk beras, bukan gabah," jelas Pier Solissa. Hal ini dimaksudkan agar kualitas produk yang diserap Bulog tetap sesuai dengan standar nasional yang telah ditetapkan, memberikan rasa aman bagi konsumen dan meningkatkan daya saing produk di pasaran.

Harga dan Kondisi Akomodasi

Bulog Waikabubak telah menetapkan harga pembelian beras dari petani sebesar Rp12.000 per kilogram, sebuah langkah yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang adil dan positif bagi petani lokal. Beroperasi di tiga kabupaten, yaitu Sumba Barat, Sumba Barat Daya, dan Sumba Tengah, Bulog Waikabubak diproyeksikan mampu menyerap hingga 221 ton beras hingga April 2025.

Petani yang ingin bermitra dalam program ini diwajibkan memenuhi beberapa persyaratan penting, termasuk memiliki penggilingan padi, serta menyediakan data kependudukan dan perpajakan seperti KTP, NIB (Nomor Induk Berusaha), dan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Ini adalah langkah krusial untuk memastikan transparansi dan tanggung jawab dalam proses pengadaan yang akan dilaksanakan.

Kerja Sama dengan Kodim

Untuk memastikan akurasi dan efektivitas program ini, Bulog bekerja sama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) setempat hingga level Bintara Pembina Desa (Babinsa). Kerja sama strategis ini ditujukan untuk memetakan potensi pertanian lokal dan menjamin ketersediaan pasokan beras yang diperlukan.

Pier Solissa mengekspresikan harapan besarnya agar para petani di Sumba Barat dapat melihat insentif dari program ini dan memutuskan untuk menjual hasil panen mereka kepada Bulog. “Beras yang kami serap akan menjadi stok ketahanan pangan untuk masyarakat,” imbuhnya, menekankan peran penting Bulog dalam membangun ketahanan pangan yang solid dan berkelanjutan.

Bulog juga mengajak seluruh petani di Sumba Barat untuk aktif berpartisipasi dalam program pengadaan beras ini. Selain untuk memperkuat ketahanan pangan di daerah, hal ini juga diharapkan mampu mendukung ketahanan pangan secara nasional. Dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, institusi terkait, dan petani, diharapkan akan terwujud sistem ketahanan pangan yang tangguh dan efektif dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.

Inisiatif ini tidak hanya menjadi bentuk dukungan terhadap kesejahteraan petani, tetapi juga sebagai bukti nyata dari komitmen Bulog dalam menjaga stabilitas pangan di Indonesia. Melalui pendekatan holistik dan terkoordinasi, diharapkan ketahanan pangan tidak hanya menjadi wacana, tetapi realisasi yang dirasakan langsung manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.

Wahyu

Wahyu

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Update Harga BBM Pertamina Terbaru 9 September

Update Harga BBM Pertamina Terbaru 9 September

Ketersediaan BBM Shell Kembali Normal Tanpa Impor

Ketersediaan BBM Shell Kembali Normal Tanpa Impor

Tarif Listrik PLN Triwulan III 2025 Tetap Stabil, Konsumen Aman

Tarif Listrik PLN Triwulan III 2025 Tetap Stabil, Konsumen Aman

Pilihan Rumah Murah di Sukabumi, Terjangkau dan Nyaman

Pilihan Rumah Murah di Sukabumi, Terjangkau dan Nyaman

HUT Elnusa Dirayakan Lewat Khitanan Massal

HUT Elnusa Dirayakan Lewat Khitanan Massal