Selasa, 09 September 2025

Investasi Energi Terbarukan di Indonesia Masih Minim, Forum Bisnis Indonesia Prancis Gali Peluang dan Tantangan

Investasi Energi Terbarukan di Indonesia Masih Minim, Forum Bisnis Indonesia Prancis Gali Peluang dan Tantangan
Investasi Energi Terbarukan di Indonesia Masih Minim, Forum Bisnis Indonesia Prancis Gali Peluang dan Tantangan

JAKARTA - Dalam upaya mencapai target emisi nol bersih (Net Zero Emission/NZE) pada tahun 2060, Indonesia menghadapi tantangan besar di sektor energi terbarukan. Forum Bisnis Indonesia-Prancis baru-baru ini mengangkat isu ini dengan membahas peluang dan tantangan yang dihadapi dalam transisi menuju energi berkelanjutan.

Moderator Forum dan Kekhawatiran Investasi

Angela Lois Iskandar dari Bloomberg New Energy Finance yang bertindak sebagai moderator dalam forum tersebut, menyoroti kekhawatirannya mengenai kurangnya investasi di sektor energi terbarukan di Indonesia. Menurut Angela, minimnya investasi ini berpotensi menghambat pencapaian target NZE. Dia juga menyebutkan sejumlah bank besar yang mulai menarik diri dari aliansi NZE meskipun komitmen untuk keuangan berkelanjutan tetap dipertahankan oleh sebagian besar pihak.

"Tanpa investasi yang memadai, pencapaian target emisi nol bersih bisa terancam," ungkap Angela saat berdiskusi mengenai pentingnya pendanaan dalam sektor tersebut.

Angela juga mengajukan pertanyaan kepada peserta forum tentang dampak potensial jika negara-negara besar mengurangi komitmen mereka terhadap Perjanjian Paris, sebuah upaya global untuk mengurangi pemanasan global.

Tantangan Geografis dan Teknologi

Director Asia dari HDF Energy, Mathieu Geze, memaparkan kompleksitas tantangan yang dihadapi Indonesia dalam transisi energi, khususnya terkait perbedaan kondisi geografis yang signifikan. Geze menjelaskan bahwa di beberapa wilayah seperti Sumatra, Jawa, dan Kalimantan, batu bara masih menjadi pilihan utama karena lebih murah. Namun, wilayah timur Indonesia menghadapi tantangan berbeda.

"Jarak yang jauh dan keterbatasan infrastruktur di wilayah timur Indonesia membuat ketergantungan pada pembangkit listrik tenaga genset masih tinggi, dan batu bara tetap menjadi sumber energi utama," kata Geze. Ia menambahkan bahwa teknologi baru seperti hidrometalurgi dapat mengurangi jejak karbon dalam industri pengolahan nikel, menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan.

Peluang Transisi Energi dan Kerja Sama

Dharsono Hartono, Ketua Kadin Net Zero Hub (NZH), terlihat optimis akan potensi transisi energi. Dia menyoroti bahwa perubahan ini menghadirkan banyak peluang bisnis baru.

"Teknologi baru seperti panel surya yang semakin terjangkau menawarkan potensi besar untuk bisnis. Kita perlu membangun kerja sama, misalnya Prancis dengan teknologinya dan Indonesia dengan sumber daya alamnya," ujarnya.

Selain itu, pentingnya transisi energi yang adil dan merata bagi seluruh pihak juga menjadi perhatian Hartono. Transisi tidak hanya harus ramah lingkungan, tetapi juga harus memperhitungkan aspek-aspek sosial dan ekonomi.

Kolaborasi dan Komitmen Perusahaan

CEO Eramet Indonesia, Jerome Baudelet, menyatakan komitmennya terhadap target nol emisi pada tahun 2050. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan mitra dan bahkan kompetitor di Indonesia untuk mencapai tujuan ini.

"Tantangan besar ini hanya bisa diatasi jika kita semua bekerja bersama, berbagi ide, dan saling mendukung,” tegas Baudelet, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.

Selanjutnya, pandangan dari Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, menambahkan dimensi baru ke dalam diskusi. Ia menyoroti peran penting hidrogen hijau dalam alih energi di Indonesia dan bagaimana PLN berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi tantangan tersebut.

"Proyek berbasis alam dan penjualan karbon kredit dalam pasar karbon sukarela adalah langkah-langkah konkret yang kami ambil untuk mengurangi emisi karbon," ujar Hartanto, seraya menekankan pentingnya transparansi dan kredibilitas untuk menghindari "greenwashing" dalam proyek-proyek semacam itu.

Dorongan untuk Kolaborasi Lintas Sektor dan Inovasi

Diskusi dalam forum ini menegaskan betapa krusialnya inovasi dan kolaborasi untuk mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan di Indonesia. Semua pihak yang terlibat, mulai dari pemerintah, pelaku bisnis, hingga komunitas internasional memiliki peran penting dalam upaya ini.

Dukungan dari teknologi yang tepat, investasi yang memadai, serta komitmen untuk berbagi pengetahuan dan sumber daya bisa membawa Indonesia menuju masa depan energi yang lebih bersih. Namun, untuk mencapai hal ini, tantangan geografis, ekonomi, dan sosial harus dihadapi dengan strategi yang terencana dan efisien.

Dengan potensi investasi di sektor energi terbarukan, didukung kerja sama internasional dan teknologi yang terus berkembang, Indonesia berpeluang besar memimpin dalam transisi energi di kawasan Asia Tenggara dan berkontribusi signifikan terhadap upaya global melawan perubahan iklim.

Wahyu

Wahyu

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Mudah Menukarkan Uang Rusak di Bank Indonesia

Mudah Menukarkan Uang Rusak di Bank Indonesia

Investasi Mudah dan Aman Bagi Perintis Pemula

Investasi Mudah dan Aman Bagi Perintis Pemula

Pertumbuhan Investor Pasar Modal RI Meningkat Pesat

Pertumbuhan Investor Pasar Modal RI Meningkat Pesat

Manfaat Optimal Premi Asuransi Kesehatan Anda Terjamin

Manfaat Optimal Premi Asuransi Kesehatan Anda Terjamin

Pantau Harga Emas Perhiasan Hari Ini Stabil

Pantau Harga Emas Perhiasan Hari Ini Stabil