AKP Ramses Panjaitan Galang Aksi Wartawan Batubara untuk Bantu Pemutusan Rantai Narkoba
JAKARTA - Peredaran narkoba di Indonesia semakin mengkhawatirkan, merambah hingga ke pelosok desa dan mengancam generasi muda. Dalam upaya menanggulangi ancaman ini, Kasat Reserse Narkoba Polres Batubara, AKP Ramses P. Panjaitan, mengajak wartawan di Batubara untuk bergandeng tangan membentuk jaringan anti-narkoba. Ajakan ini disampaikan dalam sebuah acara temu ramah dengan wartawan di Sahaba Grill & Cafe, Kelurahan Lima Puluh Kota, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, pada Selasa (18/2).
"Kami mengajak rekan-rekan wartawan untuk membentuk dan mengembangkan jaringan anti-narkoba. Jaringan ini diharapkan dapat bekerja seperti jaring laba-laba yang luas menjaring informasi sampai ke pelosok desa," ujarnya. Ramses menekankan pentingnya peran wartawan, bukan hanya sebagai penyebar informasi, tetapi juga sebagai pengumpul informasi vital mengenai aktivitas perdagangan narkoba di daerah masing-masing.
Menyadari potensi besar wartawan dalam memerangi narkoba, Ramses mengimbau mereka untuk aktif menginformasikan ke pihak kepolisian apabila menemukan indikasi aktivitas mencurigakan terkait narkoba. "Kami berharap wartawan dapat mengajak masyarakat melakukan hal yang sama. Ketika jaringan ini kuat, pemberantasan peredaran narkoba akan semakin efektif," lanjutnya.
Dalam forum hangat yang penuh diskusi tersebut, beberapa wartawan menyampaikan kegelisahan terkait keberadaan bandar narkoba yang masih beroperasi di wilayah Batubara. Sebagai kasat res narkoba yang baru, Ramses diharapkan mampu membawa angin segar dalam menangkap serta memproses hukum para pelaku bisnis ilegal ini.
Ramses juga merespons saran dari para wartawan dengan komitmen kuat untuk memberantas peredaran narkoba. Ia mengatakan, "Kami sudah mengantisipasi potensi masuknya narkoba melalui jalur laut dengan teknologi canggih. Namun, mohon maaf, strategi kami tidak bisa diungkapkan secara detail". Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa Polres Batubara memiliki pendekatan dan rencana-tindakan yang terukur dalam mengantisipasi dan menanggulangi peredaran narkoba, terutama yang memanfaat jalur laut mengingat Kabupaten Batubara berbatasan langsung dengan Selat Malaka, jalur rawan penyelundupan narkoba.
Di sisi lain, kehadiran wartawan dalam aksi ini dianggap dapat mempersempit ruang gerak para pelaku narkoba, serta memudahkan masyarakat untuk turut serta dalam pengawasan sosial. Ramses berharap bahwa dengan semakin memperkuat jalinan komunikasi antara kepolisian, wartawan, dan masyarakat, akan terbentuk ekosistem yang responsif terhadap bahaya peredaran narkoba.
"Kami berupaya mewujudkan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari narkotika melalui kolaborasi ini. Peran serta seluruh elemen masyarakat sangat kami butuhkan," pungkasnya.
Langkah strategis ini tidak hanya menekankan pada aspek penindakan tetapi juga pencegahan, dengan harapan dapat meminimalisir dampak buruk narkoba terhadap generasi muda dan masyarakat secara umum. Upaya ini sekaligus menjadi bentuk keberanian Polres Batubara untuk mengajak elemen di luar kepolisian terlibat langsung dalam pertempuran melawan narkoba.
Pentingnya kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat, khususnya wartawan, dalam memberantas narkoba di Batubara menjadi sorotan utama. Melalui karya jurnalistik, informasi tentang berbagai upaya dan strategi pencegahan bisa disosialisasikan luas, membangun kesadaran masyarakat dan mendorong partisipasi aktif dari berbagai pihak. Dengan dukungan dari semua elemen ini, diharapkan perdagangan narkoba di kabupaten tersebut bisa ditekan secara signifikan.
Perlu diingat bahwa keberhasilan dalam memerangi narkoba bukanlah pekerjaan satu lembaga, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa. Dengan memperkuat sinergi dan solidaritas, dampak buruk narkoba yang merusak generasi muda dan sendi-sendi kehidupan sosial dapat diminimalisir, demi masa depan Indonesia yang lebih cerah dan generasi yang bebas dari ancaman narkoba.
Rekomendasi
