Selasa, 09 September 2025

PT Pertamina melalui PHE ONWJ: Dorong UMKM Greenthink Produksi Ikan Tengkek dengan Omzet Rp 100 Juta Bulan

PT Pertamina melalui PHE ONWJ: Dorong UMKM Greenthink Produksi Ikan Tengkek dengan Omzet Rp 100 Juta Bulan
PT Pertamina melalui PHE ONWJ: Dorong UMKM Greenthink Produksi Ikan Tengkek dengan Omzet Rp 100 Juta Bulan

JAKARTA - Transformasi ekonomi kreatif di Indonesia semakin gencar digalakkan oleh berbagai sektor, termasuk perusahaan besar. Salah satu inisiatif yang patut diperhitungkan datang dari PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Perusahaan ini memainkan peran signifikan dalam memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan skala usaha mereka. Program pembinaan ini dirancang untuk mendorong kelompok UMKM agar mampu mencapai tingkat ekonomi yang lebih baik dengan memanfaatkan potensi lokal yang selama ini kurang dimaksimalkan.

Salah satu kisah sukses dari upaya tersebut adalah Kelompok UMKM Wanita (KUW) Greenthink. Dibentuk pada tahun 2017, KUW Greenthink merupakan hasil kolaborasi dengan istri-istri nelayan di Kecamatan Cilamaya Girang, Blanakan, Kabupaten Subang. Kelompok ini fokus pada produksi dan pemasaran hasil olahan ikan tengkek, yang bisa dibilang kurang disukai oleh konsumen disebabkan karakteristik anatomi yang menantang. Namun, siapa sangka bahwa melalui pembinaan yang konsisten, Greenthink berhasil meraup omzet hingga Rp 100 juta per bulan?

Eksplorasi dan Inovasi dalam Pengolahan Ikan Tengkek

Ikan tengkek dikenal memiliki anatomi dengan banyak duri dan kulitnya yang keras, menjadikannya kurang diminati dibandingkan dengan tenggiri, tongkol, kakap, atau bandeng. Situasi ini juga berdampak pada harga jual yang rendah. Meski demikian, berkat program pembinaan dari PHE ONWJ, KUW Greenthink tidak hanya melihat tantangan dalam ikan tengkek, tetapi juga peluang besar untuk mengolahnya menjadi produk bernilai tambah.

R. Ery Ridwan, Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ, mengatakan, “Kami melihat ikan tengkek sebagai sumber daya yang kurang dimanfaatkan secara maksimal. Dengan inovasi, kami percaya bahwa produk ini bisa diterima pasar dan bahkan menjadi pilihan yang menarik.” Dukungan dari PHE ONWJ meliputi pelatihan keterampilan, pendampingan manajemen usaha, dan fasilitasi pemasaran.

Strategi Pemasaran dan Peningkatan Kualitas Produk

Salah satu kunci kesuksesan kelompok ini adalah strategi pemasaran yang tepat. KUW Greenthink memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk memperkenalkan produk-produk olahan ikan tengkek seperti keripik, abon, dan bakso dengan kualitas premium. Produk ini tidak hanya menyasar pasar lokal tetapi juga merambah pasar regional.

“Di era digital ini, kami memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk secara lebih luas,” ucap Ery Ridwan. Pendekatan ini memungkinkan Greenthink menjangkau konsumen potensial di luar wilayah tradisionalnya, menciptakan pangsa pasar yang lebih besar dan lebih beragam.

Peningkatan Keterampilan dan Partisipasi Aktif Komunitas

Kesuksesan KUW Greenthink tidak hanya terletak pada hasil akhir berupa produk yang diterima pasar, tetapi juga pada proses pembentukan kapasitas komunitas. Melalui program pelatihan dan pendampingan yang kontinu, anggota kelompok mendapatkan pengetahuan baru yang berharga. Mereka diajarkan cara mengolah ikan tengkek dengan teknik modern yang memastikan kualitas produk tetap terjaga.

Selain itu, kegiatan ini juga berfungsi sebagai wadah untuk menjalin solidaritas antar anggota dan membangun rasa memiliki terhadap usaha yang mereka kembangkan. Hal ini terlihat dari antusiasme para istri nelayan yang terlibat secara aktif dalam setiap tahap proses produksi.

Dampak Ekonomi dan Sosial di Tingkat Lokal

Manfaat dari inisiatif ini meluas ke berbagai aspek kehidupan di Kecamatan Cilamaya Girang dan sekitarnya. Secara ekonomi, peningkatan omzet UMKM membawa efek positif terhadap pendapatan rumah tangga para anggota. Penghasilan yang meningkat tentu memberikan akses yang lebih baik kepada pendidikan, kesehatan, serta kesejahteraan keluarga secara umum.

Secara sosial, keberadaan KUW Greenthink mempromosikan pemberdayaan perempuan di komunitas nelayan, memberikan mereka kesempatan dan suara yang lebih kuat dalam ekonomi lokal. Tidak hanya itu, semangat inovasi juga menciptakan pola pikir yang lebih terbuka dan adaptif terhadap perubahan di lingkungan sekitar.

Tantangan dan Rencana Ke Depan

Meski telah mencapai kesuksesan, perjalanan KUW Greenthink tentu tidak berhenti di sini. Tantangan tetap ada, termasuk dalam mempertahankan kualitas produk dan menghadapi persaingan pasar. Namun, PHE ONWJ tetap berkomitmen untuk mendampingi Greenthink dalam mengatasi segala tantangan yang ada.

“Kami percaya bahwa dengan kerjasama yang terus berlanjut, usaha ini bisa berkembang lebih jauh lagi,” terang Ery Ridwan. Rencana pengembangan di masa depan mencakup penambahan varian produk serta ekspansi ke pasar ekspor yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan nilai jual.

Inovasi dan kolaborasi terbukti menjadi dua pilar penting dalam menggerakkan roda ekonomi lokal di Cilamaya Girang. KUW Greenthink adalah contoh nyata dari bagaimana sinergi antara perusahaan besar dan komunitas lokal dapat menghasilkan perubahan nyata. Inisiatif seperti inilah yang diharapkan dapat menjadi model inspiratif bagi pemberdayaan UMKM lainnya di Indonesia.

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Daftar Harga Mobil Listrik Lengkap September 2025

Daftar Harga Mobil Listrik Lengkap September 2025

Penerbangan Banyuwangi Surabaya PP Dibuka Kembali

Penerbangan Banyuwangi Surabaya PP Dibuka Kembali

Cara Cek Bansos PKH BPNT September 2025

Cara Cek Bansos PKH BPNT September 2025

Jadwal Penyeberangan TAA ke Bangka Lebih Praktis Hari Ini

Jadwal Penyeberangan TAA ke Bangka Lebih Praktis Hari Ini

Transportasi Jakarta Kini Masuk 20 Terbaik Dunia

Transportasi Jakarta Kini Masuk 20 Terbaik Dunia