Kunjungan Wisata di Bantul Diprediksi Menurun: Fokus pada Pengembangan di Bulan Mei
- Senin, 17 Februari 2025
.jpeg)
JAKARTA - Kabupaten Bantul memiliki daya tarik wisata yang signifikan, dengan Pantai Parangtritis menjadi salah satu destinasi populer di wilayah ini. Namun, menghadapi low season yang jatuh pada bulan Februari dan Maret, jumlah kunjungan wisatawan diprediksi akan mengalami penurunan cukup signifikan. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Sub Koordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul, Markus Purnomo Adi, mengungkapkan prediksinya untuk sektor pariwisata di Bantul selama bulan-bulan tersebut.
Menurut Markus, yang akrab disapa Ipung, jumlah kunjungan wisatawan diperkirakan mencapai 150.000 orang pada bulan Februari. "Kunjungan selama Februari lebih sedikit dari Januari. Maret nanti malah semakin turun. Di Pantai Parangtritis untuk sekarang mungkin sehari semalam itu 7.000 pengunjung. Puasa nanti ya mungkin hanya 3.000 hingga 4.000 orang, itu pun hari Minggu," jelas Ipung dalam pernyataannya pada Senin
Penurunan Kunjungan pada Bulan Puasa
Ipung menjelaskan bahwa tren penurunan ini dianggap realistis mengingat bulan Februari dan Maret termasuk dalam periode low season. Penurunan kunjungan juga disebabkan masuknya bulan puasa pada bulan Maret, di mana aktivitas wisata cenderung berkurang. Di tengah tantangan ini, Dispar Bantul telah memutuskan untuk tidak menggelar kegiatan pariwisata besar selama low season tersebut.
"Maret kan puasa dan April itu lebaran, jadi tidak ada (kegiatan pariwisata). Mei nanti ada Festival Kuliner, Juni ada Keroncong Pesisiran, Juli fokus untuk Hari Jadi, September kami mengadakan Simfoni Pesisir Selatan, dan Oktober nanti diadakan Festival Lampion," tambah Ipung.
Persiapan Agenda Wisata Mulai Mei
Dispar Bantul memiliki agenda yang cukup padat dan terencana dimulai dari bulan Mei untuk lebih menggairahkan sektor pariwisata. Sejumlah festival dan kegiatan direncanakan digelar guna menarik kunjungan wisatawan kembali ke Bantul. Festival Kuliner yang digelar pada bulan Mei diproyeksikan menjadi daya tarik utama, diikuti oleh rangkaian acara lainnya seperti Keroncong Pesisiran dan Festival Lampion pada bulan Oktober.
Selain itu, pada akhir bulan Februari ini, Bantul juga akan menyelenggarakan kegiatan olahraga yang diinisiasi oleh komunitas lari. Event tersebut bertajuk "Coast to Coast" dan akan diselenggarakan di Pantai Depok. Kegiatan lari ini dipastikan dihadiri oleh lebih dari 2.200 peserta. "Sekitar tanggal 22 sampai 23 Februari nanti ada ‘Coast to Coast’. Itu start dan finish di Pantai Depok. Waktu pendaftaran kemarin itu ada sekitar 2.200 hingga 2.300 peserta yang sudah terdaftar," jelas Ipung.
Menunggu Dana Keistimewaan
Di tengah berbagai rencana dan optimisme ini, Dispar Bantul juga menunggu kejelasan mengenai Pencairan Dana Keistimewaan yang direncanakan untuk kegiatan sepanjang tahun 2025. Dana ini diharapkan dapat memberikan dorongan lebih bagi program-program pariwisata, sekaligus membantu pemulihan dan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Bumi Projotamansari.
"Kami masih menunggu kejelasan terkait Pencairan Dana Keistimewaan untuk kegiatan selama tahun 2025," ungkap Ipung, seraya berharap bahwa keterlambatan ini tidak akan berdampak negatif pada jumlah kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.
Tantangan dan Peluang
Meskipun demikian, Dispar Bantul tetap optimis bahwa dengan adanya rangkaian acara menarik mulai bulan Mei, jumlah kunjungan wisatawan dapat kembali melonjak. Potensi wisata Bantul dengan keindahan alamnya, serta kekayaan budaya yang dimiliki, terus menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Tahun 2025 ini, Dispar Bantul berharap dapat meningkatkan partisipasi dan kunjungan wisata, meski harus menghadapi tantangan low season di awal tahun. Kerjasama dengan komunitas lokal dan berbagai pihak terkait diyakini menjadi kunci sukses dalam mewujudkan target-target pariwisata yang ingin dicapai.
Dengan kesiapan berbagai program dan acara yang telah direncanakan, serta dukungan masyarakat dan pihak terkait, sektor pariwisata Bantul diharapkan dapat kembali bergeliat setelah melewati masa low season. Dukungan dari pemerintah, termasuk pencairan Dana Keistimewaan, akan menjadi faktor penentu dalam upaya pembenahan dan pengembangan sektor pariwisata di wilayah ini.
Secara keseluruhan, tahun 2025 diharapkan menjadi tahun yang produktif bagi pariwisata Bantul, meski harus dimulai dengan sejumlah tantangan yang dihadapi pada awal tahun. Antusiasme dan optimisme yang ditunjukkan oleh para pelaku pariwisata dan dinas terkait dapat menjadi modal penting menuju kebangkitan pariwisata Bantul pasca low season.

Herman
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025