Sabtu, 06 September 2025

Dispopar Sumbawa Kaji Penerapan Retribusi di Sektor Wisata: Upaya Maksimalisasi Potensi Destinasi Lokal

Dispopar Sumbawa Kaji Penerapan Retribusi di Sektor Wisata: Upaya Maksimalisasi Potensi Destinasi Lokal
Dispopar Sumbawa Kaji Penerapan Retribusi di Sektor Wisata: Upaya Maksimalisasi Potensi Destinasi Lokal

JAKARTA - Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Sumbawa saat ini sedang intensif melakukan kajian untuk menerapkan retribusi di sejumlah destinasi wisata yang dikelola oleh desa, pemerintah, maupun pihak ketiga. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah sekaligus memperbaiki kualitas fasilitas wisata yang ada.

Fokus pada Registrasi dan Kajian Potensi Destinasi Wisata

Dr. Deddy Heriwibowo, Kepala Dispopar Sumbawa, menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan registrasi dan kajian komprehensif terhadap destinasi wisata yang memiliki potensi untuk dikenai retribusi. “Saat ini kami tengah melakukan registrasi dan kajian terlebih dahulu terhadap destinasi wisata yang memiliki potensi untuk dilakukan penarikan retribusi tempat rekreasi,” ujar Deddy saat diwawancarai oleh Suara NTB, Minggu, 16 Februari 2025.

Menurut Deddy, kajian ini dianggap sangat penting agar penerapan retribusi tidak menimbulkan polemik di masyarakat. Selain itu, penting juga menurutnya untuk memastikan bahwa besaran retribusi yang dikenakan sebanding dengan pelayanan serta fasilitas pendukung yang tersedia. "Tidak kalah pentingnya, besaran retribusi yang dikenakan harus berbanding lurus dengan pelayanan serta fasilitas pendukung yang dimiliki," tambahnya.

Penerapan Retribusi di Beberapa Destinasi

Saat ini, baru dua destinasi wisata yang sudah menerapkan retribusi yaitu Pantai Batu Gong dan Kencana. Kedua tempat ini dipilih karena sudah memenuhi beberapa kriteria yang diperlukan untuk penerapan retribusi. "Sampai dengan saat ini baru dua destinasi wisata yang sudah menerapkan biaya retribusi yakni pantai Batu Gong dan Kencana, sementara untuk destinasi lainnya kami masih kaji,” jelas Deddy.

Dari database yang dimiliki Dispopar, terdapat sekitar 164 destinasi wisata di Sumbawa yang tersebar di desa-desa dan kecamatan. Kendati demikian, tidak semua destinasi tersebut sudah dikelola secara maksimal dan berpotensi untuk dikenai retribusi dalam waktu dekat. “164 destinasi tersebut berdasarkan hasil big data yang banyak dikunjungi oleh masyarakat dan di posting di beberapa media sosial, dan saat ini kita tengah lakukan kajian lebih lanjut,” ungkap Deddy.

Tantangan Infrastruktur dan Koordinasi Antar Sektor

Meskipun banyak destinasi wisata yang berpotensi, masih banyak pula tantangan yang dihadapi. Salah satu yang paling krusial adalah infrastruktur jalan menuju destinasi wisata yang sering kali masih kurang memadai. “Infrastruktur jalan yang paling utama menjadi persoalan saat ini dan kami tetap melakukan koordinasi lebih lanjut dengan leading sektor terkait agar bisa dipenuhi,” tuturnya. Dispopar berupaya untuk berkoordinasi dengan sektor-sektor terkait agar jalan tersebut bisa segera diperbaiki, sehingga wisatawan dapat lebih mudah mengakses lokasi.

Deddy menambahkan bahwa pihak Dispopar juga tidak henti-hentinya berupaya menambah fasilitas pendukung di setiap destinasi wisata. Hal ini dilakukan agar setiap pengunjung dapat merasakan kenyamanan selama berwisata. Meski masih banyak kekurangan, Deddy yakin bahwa dengan segala keunikannya, destinasi-destinasi wisata yang ada layak untuk dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun internasional. Ini jelas memberikan tantangan dan sekaligus peluang bagi pemerintah daerah untuk terus berinovasi.

Penguatan Koordinasi dan Peran Masyarakat

Lebih lanjut, pelibatan masyarakat setempat juga menjadi fokus perhatian Dispopar dalam pengembangan destinasi wisata. Diharapkan masyarakat dapat mengambil peran aktif dalam menjaga dan mengelola potensi wisata yang ada. Bersama-sama dengan pemerintah, masyarakat diharapkan dapat bergerak sinergis dalam menjaga kebersihan dan keamanan lokasi wisata demi kenyamanan pengunjung.

Pendekatan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta juga diharapkan mampu menciptakan destinasi wisata yang tidak hanya menarik dari sisi visual, namun juga menghadirkan pengalaman berkunjung yang menyenangkan dan ramah.

Menjaga Keberlanjutan Pariwisata Sumbawa

Upaya Dispopar dalam mengkaji penerapan retribusi di sektor wisata adalah langkah awal untuk memaksimalkan potensi wisata di Sumbawa. Dengan penerapan retribusi ini, diharapkan dapat menggenjot pendapatan asli daerah sekaligus meningkatkan mutu dan daya saing destinasi wisata lokal. Langkah ini harus dibarengi dengan perbaikan infrastruktur, peningkatan fasilitas, serta sinergi antar stakeholder agar dapat tercapai tujuan yang optimal.

Semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta, diharapkan dapat bersatu padu dalam menjaga dan mengembangkan potensi yang dimiliki daerah ini. Dengan demikian, Sumbawa dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang mampu bersaing, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional.

Semoga dengan upaya ini, pariwisata Sumbawa dapat menjadi andalan dalam meningkatkan perekonomian daerah, sekaligus memperkenalkan kekayaan alam dan budaya yang dimiliki kepada dunia.

Regan

Regan

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

19 Makanan Khas Solo yang Enak dan Lagi Hits

19 Makanan Khas Solo yang Enak dan Lagi Hits

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri