Rahasia Hidup Lebih Lama, Studi Temukan Manfaat Ekstrak Kakao
- Jumat, 19 September 2025
.jpg)
JAKARTA - Minat terhadap makanan berbasis nabati terus meningkat seiring semakin banyaknya penelitian yang membuktikan manfaatnya bagi kesehatan.
Salah satu bahan yang kini menjadi sorotan adalah kakao, yang biasanya dikenal sebagai bahan dasar cokelat. Namun, di balik rasa nikmatnya, kakao menyimpan senyawa alami yang ternyata dapat mendukung kualitas hidup.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa suplemen ekstrak kakao berpotensi membantu seseorang hidup lebih lama. Efek ini terutama berkaitan dengan kemampuannya memperlambat peradangan, kondisi yang sering menjadi pemicu penuaan dini dan berbagai penyakit kronis.
Baca Juga
Temuan ini menambah daftar panjang manfaat flavanol dalam kakao. Kandungan tersebut sudah lama diketahui bersifat antioksidan, dan kini semakin jelas perannya dalam menjaga kesehatan jantung serta menekan risiko penyakit yang muncul seiring pertambahan usia.
Dukungan ilmiah terhadap pola makan nabati
Studi ini ditulis dalam laporan New York Post pada Rabu, 17 September 2025 waktu setempat. Penulis korespondensi, Dr. Howard Sesso, menyebutkan bahwa temuan ini menegaskan pentingnya memberi perhatian lebih pada makanan nabati untuk kesehatan kardiovaskular.
“Hal ini memperkuat pentingnya pola makan nabati yang beragam dan berwarna-warni, terutama dalam konteks peradangan,” kata Sesso. Pernyataan ini menegaskan kembali bahwa variasi makanan nabati bisa menjadi kunci menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Selain itu, fokus pada kakao menambah wawasan baru bahwa tidak semua bahan yang identik dengan camilan manis bersifat buruk. Justru, jika diolah dalam bentuk suplemen dengan ekstrak tertentu, manfaat kakao bisa sangat berarti bagi tubuh.
Flavanol sebagai kunci manfaat kakao
Penelitian terdahulu telah menemukan bahwa ekstrak kakao dapat menekan penanda inflamasi. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kandungan flavanol yang tinggi. Senyawa ini memiliki sifat antioksidan yang dapat mengurangi peradangan, mencegah pembekuan darah, dan meningkatkan fungsi pembuluh darah.
Dengan kata lain, flavanol dalam kakao berperan sebagai perisai alami terhadap risiko penuaan yang dipercepat oleh inflamasi. Manfaat ini membuka peluang bagi kakao untuk digunakan sebagai bagian dari pola hidup sehat.
Keunggulan kakao semakin menarik perhatian para peneliti, terutama dalam kaitannya dengan kesehatan jantung. Penelitian yang lebih komprehensif pun dilakukan untuk membuktikan efektivitasnya.
Uji coba COSMOS sebagai bukti ilmiah
Studi jangka panjang mengenai manfaat kakao dilakukan di Rumah Sakit Brigham dalam uji coba yang dikenal sebagai COSMOS. Penelitian ini bertujuan meneliti bagaimana ekstrak kakao dapat memengaruhi kesehatan jantung sekaligus melawan peradangan kronis tingkat rendah.
Peradangan kronis sering kali mempercepat proses penuaan dan meningkatkan risiko berbagai penyakit serius. Melalui penelitian ini, para ilmuwan berupaya mengidentifikasi kaitan antara konsumsi ekstrak kakao dengan penurunan risiko penyakit tersebut.
“Kami menyadari pentingnya tumpang tindih antara penuaan yang sehat dan kesehatan kardiovaskular, di mana peradangan terkait penuaan dapat mengeraskan arteri dan menyebabkan penyakit kardiovaskular," jelas Sesso, yang juga menjabat sebagai Direktur Asosiasi Divisi Pengobatan Pencegahan di Rumah Sakit Brigham and Women's.
Analisis peserta berusia lanjut
Sesso bersama timnya menganalisis sampel darah dari 598 peserta uji coba COSMOS. Para peserta berusia 60 tahun ke atas dan diminta mengonsumsi suplemen ekstrak kakao selama periode tindak lanjut dua tahun.
Selama periode penelitian, para peneliti menelusuri perubahan pada biomarker peradangan. Mereka memantau tiga protein pro-inflamasi, satu protein anti-inflamasi, serta satu protein perantara kekebalan untuk melihat dampak nyata dari konsumsi ekstrak kakao.
Hasilnya menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok yang mengonsumsi ekstrak kakao dengan kelompok plasebo. Temuan ini menjadi dasar penting bagi pengembangan riset lebih lanjut.
Hasil penelitian yang menggembirakan
Di akhir penelitian, para ilmuwan menemukan adanya penurunan kadar satu protein pro-inflamasi yang sering dikaitkan dengan risiko penyakit jantung lebih tinggi. Penurunan tersebut tercatat hingga 8,4 persen setiap tahun pada kelompok yang mengonsumsi suplemen kakao.
Efek positif ini berimbas pada risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular yang lebih rendah. Menurut para peneliti, konsumsi ekstrak kakao membuat peserta memiliki peluang 27 persen lebih rendah meninggal karena gangguan jantung dibandingkan dengan kelompok plasebo.
Hasil ini menjadi dasar kuat bahwa ekstrak kakao bukan sekadar bahan tambahan makanan, tetapi memiliki peran nyata dalam mendukung kesehatan jangka panjang.
Penemuan baru untuk riset masa depan
“Menariknya, kami juga mengamati peningkatan interferon-?, sitokin yang berhubungan dengan imun, yang membuka pertanyaan baru untuk penelitian di masa mendatang,” kata Dr. Yanbin Dong, penulis senior studi ini.
Penemuan tersebut menimbulkan rasa ingin tahu lebih besar mengenai bagaimana kakao berinteraksi dengan sistem imun tubuh. Hal ini membuka jalan bagi penelitian yang lebih luas mengenai peran ekstrak kakao dalam mendukung daya tahan tubuh.
Dengan adanya hasil ini, kakao semakin diakui sebagai bahan alami dengan potensi besar untuk dijadikan suplemen kesehatan.
Bukan pengganti gaya hidup sehat
Meski hasil penelitian terlihat menjanjikan, para peneliti menekankan bahwa ekstrak kakao tidak bisa dijadikan pengganti gaya hidup sehat. Pola makan seimbang, olahraga, serta pengelolaan stres tetap menjadi fondasi utama dalam menjaga kesehatan.
“Ekstrak kakao bukanlah pengganti gaya hidup sehat, namun hasil ini menggembirakan dan menyoroti peran potensialnya dalam memodulasi peradangan seiring bertambahnya usia,” kata Dr. Yanbin Dong.
Dengan kata lain, kakao bisa dijadikan pelengkap yang memperkuat usaha menjaga tubuh tetap sehat, terutama di usia lanjut.
Penelitian mengenai ekstrak kakao memberikan harapan baru dalam dunia kesehatan. Kandungan flavanol yang terkandung di dalamnya terbukti membantu menekan peradangan, meningkatkan fungsi jantung, dan berpotensi memperpanjang usia.
Meskipun bukan solusi tunggal, konsumsi ekstrak kakao dalam bentuk suplemen dapat menjadi bagian dari strategi hidup sehat. Dengan dukungan penelitian lebih lanjut, manfaat kakao mungkin akan semakin dikenal luas.
Bagi masyarakat, temuan ini menjadi pengingat bahwa bahan alami sering kali menyimpan manfaat besar. Kakao, yang selama ini identik dengan camilan manis, kini terbukti juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan seiring bertambahnya usia.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Jadwal Lengkap Pekan Keenam BRI Super League 19 Sampai 22 September
- Jumat, 19 September 2025
Jenson Seelt Debut Bundesliga, Susul Jejak Pemain Keturunan Indonesia
- Jumat, 19 September 2025
Terpopuler
1.
Harga Emas Turun Usai Rekor, Investor Mulai Ambil Untung
- 19 September 2025
2.
Rekomendasi Saham Hari Ini, 19 September 2025 IHSG Melemah Tipis
- 19 September 2025
3.
OJK Setujui Pembatasan Layanan RDN untuk Investor Aman
- 19 September 2025
4.
OJK Turunkan Co-Payment Asuransi Jadi 5 Persen
- 19 September 2025
5.
MIND ID Dorong Hilirisasi Tambang, Sumbang 26,9 Persen Ekonomi Nasional
- 19 September 2025