Investasi Emas Makin Populer, Permintaan Cicil Emas di BSI Naik
JAKARTA - Meski harga emas per gram telah menembus angka Rp 2 juta, minat masyarakat Indonesia terhadap emas sebagai instrumen investasi tetap tinggi. Bank Syariah Indonesia (BSI) mencatat tren ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan keamanan dan kestabilan investasi berbasis emas.
“Konsumsi emas per kapita Indonesia hanya 0,16 gram per kapita. Ini masih lebih rendah dibanding negara-negara lain di ASEAN seperti Singapura, Thailand, Malaysia, dan Vietnam,” ungkap Anton Sukarna, Direktur Sales & Distribution BSI, dalam keterangannya di Jakarta. Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun secara historis masyarakat Indonesia lebih banyak menggunakan emas untuk perhiasan, potensi investasi emas di tanah air masih terbuka lebar.
Anton menambahkan bahwa tren masyarakat beralih pada emas sebagai instrumen investasi mulai terlihat, terutama melalui skema cicil emas yang ditawarkan BSI. “Kami melihat bahwa fokus bisnis kami sejalan dengan tren masyarakat yang melirik safe haven seperti emas. Harga emas kini telah menembus Rp 2 juta per gram,” katanya.
Baca JugaPraktis! Bayar Paket Internet dengan OVO di MyTelkomsel Basic
Dalam beberapa bulan terakhir, kenaikan harga emas global yang dipengaruhi ketidakpastian ekonomi dan gejolak geopolitik mendorong masyarakat mencari aset yang stabil. Tren ini tercermin dari peningkatan pembiayaan cicil emas BSI yang mencatat pertumbuhan 117,35% year on year pada Juli 2025.
Pertumbuhan signifikan juga terlihat pada pembiayaan berbasis emas secara umum. Anton menuturkan, hingga Mei 2025, pembiayaan BSI tumbuh 15% secara year on year, dengan pertumbuhan tertinggi berada di segmen konsumer, khususnya pembiayaan cicil dan gadai emas yang melonjak 68,68% YOY. Pembiayaan cicil emas sendiri mengalami kenaikan hingga 175% YOY. “Ini merupakan pembiayaan yang aman karena didukung oleh underlying asset berupa emas batang yang solid,” jelas Anton.
Data ini menunjukkan adanya pergeseran perilaku masyarakat dalam mengelola keuangan dan investasi. Di tengah volatilitas pasar saham dan fluktuasi nilai mata uang, emas menjadi alternatif yang lebih aman. Layanan cicil emas BSI menawarkan kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiliki emas tanpa harus membeli dalam jumlah besar secara langsung.
BSI semakin mengukuhkan posisi sebagai pelaku utama investasi emas melalui berbagai inovasi produk dan layanan. Salah satunya adalah layanan Bulion Bank yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada Februari 2025. Layanan ini memfasilitasi pembelian, penyimpanan, dan transaksi emas secara legal dan aman.
Selain itu, BSI bekerja sama dengan PT Hartadinata Abadi Tbk meluncurkan emas batangan bernama BSI Gold seri EMASKU BSI, yang tersertifikasi SNI dengan karatase 99,99 persen. Produk ini tersedia melalui skema BSI Cicil Emas, sehingga masyarakat bisa melakukan investasi emas secara bertahap dan lebih fleksibel sesuai kemampuan finansial.
Anton menekankan, meski harga emas cenderung naik, minat masyarakat untuk berinvestasi tetap stabil karena edukasi yang gencar dari pihak perbankan dan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya aset safe haven. “Pembiayaan cicil emas masuk kategori aman dan memiliki performance bagus, karena didukung aset fisik yang nilainya cenderung stabil,” ujarnya.
Selain itu, adanya produk dan layanan yang memudahkan masyarakat, seperti cicil emas, memicu peningkatan permintaan di kalangan investor ritel. “Tren ini sesuai dengan fokus BSI untuk menghadirkan solusi investasi syariah yang inklusif dan aman bagi masyarakat,” tambah Anton.
Dengan pertumbuhan signifikan tersebut, BSI berharap minat investasi emas di Indonesia semakin meluas. Emas tidak lagi sekadar perhiasan, melainkan juga menjadi sarana proteksi nilai kekayaan dari fluktuasi ekonomi global. Masyarakat dapat memanfaatkan layanan cicil emas dan produk BSI Gold untuk menambah portofolio investasi secara bertahap, aman, dan sesuai prinsip syariah.
Rekomendasi
