BI Perkuat Digitalisasi Pelabuhan Manado dengan E Money
JAKARTA - Transformasi digital di sektor kepelabuhanan terus diperkuat dengan langkah nyata. Bank Indonesia (BI) kembali memfasilitasi distribusi kartu e-money di Pelabuhan Manado, Sulawesi Utara, untuk mempercepat penerapan digitalisasi layanan. Upaya ini diharapkan mampu menghadirkan sistem transaksi yang lebih transparan, bersih, efektif, cepat, dan aman bagi seluruh pengguna pelabuhan.
General Manager PT Pelindo Regional 4 Manado, Nurlayla Arbie, menjelaskan bahwa distribusi kartu e-money merupakan bagian dari komitmen meningkatkan efisiensi pelayanan di kawasan pelabuhan. “Untuk yang kedua kalinya BI memfasilitasi kartu e-money di Pelabuhan Manado sebanyak 1.000 kartu,” kata Nurlayla. Ia menambahkan, hingga saat ini sudah ada 2.000 kartu e-money yang diberikan secara bertahap oleh BI.
Manfaat untuk Buruh, ABK, dan Instansi
Baca Juga
Kartu e-money yang difasilitasi oleh BI ini ditujukan kepada berbagai pihak, termasuk instansi, para buruh pelabuhan, hingga awak kapal (ABK). Melalui digitalisasi transaksi, para pengguna pelabuhan diharapkan semakin terbiasa dengan layanan non-tunai, sekaligus menutup peluang praktik pungutan liar yang selama ini bisa menghambat kelancaran aktivitas.
“Dengan dukungan semua pihak, kami optimistis penerapan digitalisasi ini dapat terlaksana dengan baik,” ujar Nurlayla. Menurutnya, pelayanan berbasis digital akan menjadi pondasi penting untuk membangun iklim kerja yang profesional sekaligus menjaga kepercayaan pengguna jasa pelabuhan.
Strategi BI Dorong Ekonomi Digital
Kepala BI Perwakilan Sulawesi Utara, Joko Supratikto, menegaskan bahwa digitalisasi dalam transaksi kepelabuhanan adalah langkah strategis yang selaras dengan arah kebijakan nasional. “Sebagai regulator, kami memandang digitalisasi yang diterapkan dalam ekosistem kepelabuhanan ini akan membawa perubahan dan keuntungan bagi para pelaku di kawasan pelabuhan,” kata Joko.
Ia menjelaskan, implementasi transaksi digital tidak hanya berdampak pada efisiensi dan transparansi layanan, tetapi juga menjadi bagian dari inisiatif besar menciptakan ekosistem ekonomi yang terintegrasi secara digital. Program ini sejalan dengan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030, yang menjadi panduan BI untuk memperluas digitalisasi dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat.
Langkah Konkret Tingkatkan Layanan Pelabuhan
Digitalisasi di Pelabuhan Manado juga dipandang sebagai salah satu cara memperkuat daya saing pelabuhan. Dengan penggunaan kartu e-money, semua proses transaksi bisa dilakukan secara cepat tanpa kendala perhitungan manual. Hal ini diyakini mampu mengurangi risiko kesalahan sekaligus meningkatkan kepuasan pengguna jasa.
Menurut BI, keberadaan layanan transaksi digital di kawasan pelabuhan juga akan mendorong integrasi dengan sistem pembayaran lain. Ke depan, tidak menutup kemungkinan ekosistem digital ini terkoneksi dengan berbagai layanan transportasi dan logistik, sehingga mempermudah distribusi barang maupun mobilitas masyarakat.
“Digitalisasi ini mendukung visi besar untuk membangun efisiensi dan keterhubungan dalam sistem logistik nasional,” jelas Joko.
Transparansi dan Pencegahan Pungutan Liar
Salah satu tujuan utama penerapan kartu e-money adalah menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan transparan. Dengan sistem non-tunai, interaksi langsung yang berpotensi memunculkan pungutan liar bisa diminimalisasi. Pengguna jasa pelabuhan dapat merasakan kemudahan karena pembayaran dilakukan otomatis melalui saldo kartu, tanpa campur tangan pihak lain.
Nurlayla menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong penerapan sistem ini agar menjadi kebiasaan baru di Pelabuhan Manado. “Kami ingin semua pihak terbiasa dengan layanan digital sehingga tercipta lingkungan kerja yang bebas dari pungutan liar,” ucapnya.
Optimisme Dorong Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
Bank Indonesia menilai digitalisasi Pelabuhan Manado akan memberikan dampak positif yang lebih luas, tidak hanya pada kelancaran operasional, tetapi juga terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara. Dengan layanan yang efisien, cepat, dan modern, Pelabuhan Manado diharapkan menjadi simpul penting dalam mendukung aktivitas perdagangan, distribusi barang, dan pergerakan ekonomi masyarakat.
BI optimistis langkah ini akan membuat Pelabuhan Manado semakin kompetitif dan berdaya saing. “Kami yakin digitalisasi ini akan memberikan pelayanan terbaik sekaligus berkontribusi pada penguatan ekonomi wilayah,” kata Joko.
Mendukung Ekosistem Transportasi yang Terintegrasi
Selain itu, penerapan kartu e-money di pelabuhan juga dipandang sejalan dengan tren transportasi modern yang mengutamakan integrasi. Masyarakat semakin terbiasa dengan pembayaran non-tunai pada transportasi umum seperti bus, kereta, dan tol. Dengan demikian, hadirnya digitalisasi di pelabuhan melengkapi upaya membangun ekosistem transportasi yang terhubung, memudahkan pengguna jasa dalam beradaptasi dengan sistem digital di berbagai lini.
Upaya BI memfasilitasi kartu e-money di Pelabuhan Manado menjadi bukti nyata komitmen mendukung transformasi digital di Indonesia. Dengan 2.000 kartu yang telah didistribusikan, digitalisasi transaksi diharapkan semakin melekat pada aktivitas kepelabuhanan.
Harapan besar digantungkan pada penerapan sistem ini, mulai dari peningkatan transparansi, percepatan layanan, pencegahan pungutan liar, hingga dukungan terhadap ekosistem ekonomi digital nasional. Ke depan, digitalisasi bukan hanya kebutuhan, tetapi menjadi bagian integral dari strategi membangun daya saing dan memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi wilayah Sulawesi Utara.
Rekomendasi
.jpg)
