Penjualan Mobil Listrik Global Mengalami Lonjakan Tajam, Tersokong Permintaan Tinggi di China

Jumat, 13 Juni 2025 | 14:01:05 WIB
Penjualan Mobil Listrik Global Mengalami Lonjakan Tajam, Tersokong Permintaan Tinggi di China

JAKARTA  – Penjualan mobil listrik dan hybrid plug-in di seluruh dunia mengalami lonjakan signifikan sebesar 24 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini didorong oleh permintaan yang melonjak di China, yang tercatat sebagai pasar terbesar dalam sektor kendaraan listrik global saat ini. Penjualan yang meningkat tajam ini memberi harapan baru bagi industri otomotif global, meskipun beberapa pasar besar seperti Amerika Utara menghadapi tantangan yang cukup serius.

China Memimpin Pasar Mobil Listrik Global

Menurut data yang dihimpun oleh firma riset pasar Rho Motion, penjualan mobil listrik di China mencatatkan pencapaian luar biasa, dengan angka penjualan melampaui satu juta unit dalam satu bulan. Hal ini menandai pertama kalinya dalam sejarah penjualan mobil listrik di China mencapai angka tersebut. Lonjakan permintaan ini disebabkan oleh dua faktor utama: tingginya permintaan domestik serta peningkatan ekspor yang signifikan oleh produsen mobil China seperti BYD, yang telah memperluas pasar mereka ke berbagai negara.

“Ekspor BYD ke Meksiko, Asia Tenggara, dan Uzbekistan telah mendorong peningkatan penjualan secara signifikan. Kami melihat adanya respons positif terhadap kendaraan listrik dari produsen China yang mampu menawarkan harga lebih kompetitif dan teknologi mutakhir,” ujar Charles Lester, manajer data di Rho Motion.

China, yang merupakan pasar mobil terbesar di dunia, terus mengukir pertumbuhan yang impresif dalam sektor kendaraan ramah lingkungan ini. Selain permintaan dalam negeri yang tinggi, negara tersebut juga aktif dalam memperluas pasar ekspornya, yang kini meliputi berbagai negara di Asia, Amerika Latin, dan Eropa. Hal ini turut mempengaruhi total penjualan global, dimana kontribusi China sangat dominan.

Eropa Menyumbang Peningkatan Penjualan yang Signifikan

Di sisi lain, Eropa juga turut menyumbang angka penjualan yang menggembirakan. Penjualan mobil listrik dan hybrid plug-in di wilayah ini meningkat tajam, dengan kenaikan mencapai 36,2 persen pada Mei 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Total penjualan di Eropa tercatat mencapai 330 ribu unit, yang didorong oleh insentif bagi pembeli mobil perusahaan di Jerman dan perkembangan pasar yang lebih dinamis di Eropa Selatan.

Sejumlah negara Eropa, termasuk Jerman, terus memperkenalkan kebijakan yang mendukung transisi ke kendaraan listrik. Pemerintah memberikan berbagai insentif pajak dan subsidi untuk mendorong pembelian kendaraan listrik, serta menetapkan standar emisi yang lebih ketat, yang mempercepat adopsi mobil listrik di kawasan ini.

Namun, meskipun pertumbuhan di Eropa terbilang solid, beberapa tantangan tetap ada, terutama dalam hal ketersediaan infrastruktur pengisian daya dan ketersediaan model kendaraan listrik yang terjangkau untuk semua kalangan.

Amerika Utara: Pasar yang Menghadapi Tantangan Berat

Berbeda dengan Asia dan Eropa, Amerika Utara tidak mengalami lonjakan yang sama signifikan. Di Amerika Serikat, meskipun insentif pajak untuk kendaraan listrik masih berlaku, ada ketidakpastian yang menghantui pasar. Salah satu faktor penghambat utama adalah tarif impor sebesar 25 persen yang dikenakan pada kendaraan listrik dan komponen impor dari China. Tarif ini berpotensi meningkatkan harga jual mobil listrik, sehingga mengurangi daya beli konsumen.

Selain itu, di Kanada, berakhirnya subsidi pemerintah untuk mobil listrik membuat permintaan di negara tersebut melemah. Pemerintah Kanada sebelumnya memberikan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik, tetapi program tersebut tidak diperpanjang pada 2025, menyebabkan penurunan minat konsumen terhadap kendaraan ramah lingkungan.

Meskipun Tesla, sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di dunia, masih mendapat keuntungan karena Model Y yang diproduksi di Berlin, yang tidak terkena tarif impor, perusahaan ini tetap menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar global. Tesla juga harus menghadapi tekanan dari produsen mobil global lainnya yang mulai meluncurkan kendaraan listrik dengan harga yang lebih kompetitif dan teknologi canggih.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden sempat mengungkapkan dukungannya terhadap pengembangan kendaraan listrik di negara tersebut, namun kebijakan yang tidak konsisten, serta ketidakpastian mengenai standar emisi, membuat banyak perusahaan dan konsumen ragu untuk berinvestasi dalam kendaraan listrik.

Proyeksi Penjualan Mobil Listrik Global 2025

Secara keseluruhan, penjualan global mobil listrik dan hybrid plug-in mencapai 1,6 juta unit, dengan China mencatatkan angka penjualan terbesar yakni 1,02 juta unit. Kenaikan penjualan di China ini tercatat lebih dari 24 persen dibandingkan dengan Mei 2024. Sementara itu, penjualan di Eropa meningkat 36,2 persen menjadi 330 ribu unit, sedangkan di Amerika Utara hanya tercatat kenaikan sebesar 7,5 persen, dengan total penjualan mencapai 160 ribu unit.

“Secara keseluruhan, pasar kendaraan listrik global mengalami pertumbuhan yang signifikan, terutama didorong oleh pasar China. Namun, untuk pasar Amerika Utara, tantangan-tantangan terkait kebijakan tarif impor dan ketidakpastian insentif pemerintah dapat mempengaruhi prospek pertumbuhannya ke depan,” tambah Charles Lester.

Tantangan dan Harapan untuk Tahun 2025

Meskipun sektor kendaraan listrik menunjukkan angka yang menggembirakan, ada beberapa tantangan yang masih harus dihadapi. Salah satunya adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas, terutama di negara-negara berkembang. Tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, adopsi kendaraan listrik akan tetap terbatas.

Selain itu, ketidakpastian kebijakan pemerintah di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, menjadi faktor yang dapat mempengaruhi permintaan di masa depan. Beberapa negara masih perlu meningkatkan kebijakan dan insentif untuk mempercepat transisi menuju kendaraan ramah lingkungan.

Namun, dengan semakin banyaknya produsen mobil besar yang berinvestasi dalam teknologi kendaraan listrik dan semakin ketatnya regulasi emisi di berbagai negara, pasar kendaraan listrik diperkirakan akan terus tumbuh pesat. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim dan kebutuhan untuk mengurangi emisi karbon, kendaraan listrik dapat menjadi pilihan utama bagi konsumen yang peduli terhadap lingkungan.

Pada akhirnya, meskipun ada tantangan yang dihadapi, proyeksi untuk pasar kendaraan listrik tetap optimistis, terutama dengan dorongan dari negara-negara seperti China dan Eropa yang semakin mendukung industri ini. Industri otomotif global kini sedang berada di persimpangan jalan, dengan kendaraan listrik sebagai salah satu kunci utama untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Terkini