Gas Amonia Bocor di Pabrik Es Subang: Ratusan Warga Terpapar, Evakuasi Massal Dijalankan

Selasa, 11 Maret 2025 | 13:38:41 WIB
Gas Amonia Bocor di Pabrik Es Subang: Ratusan Warga Terpapar, Evakuasi Massal Dijalankan

JAKARTA - Insiden kebocoran gas amonia terjadi di sebuah pabrik es di Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, memicu kekhawatiran massal pada Senin malam (10/3/2025). Diperkirakan, akibat dari kebocoran tersebut, ratusan warga harus dievakuasi lantaran mengalami gejala keracunan. Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, melalui Kapolsek Patokbeusi, Kompol Anton Indra Gunawan, mengonfirmasi informasi ini setelah menerima laporan dari masyarakat mengenai bau gas menyengat yang tercium hingga ke pemukiman.

“Setelah kami cek ke lokasi dan berkoordinasi dengan pihak pabrik, diketahui memang terjadi kebocoran gas amonia,” ujar Kompol Anton saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Selasa (11/3/2025).

Langkah Antisipasi dan Evakuasi

Demi mencegah dampak yang lebih parah, pihak kepolisian segera mengambil tindakan tegas. Pengelola pabrik dan aparat keamanan setempat memutuskan untuk menghentikan seluruh aktivitas operasional pabrik. “Penutupan dilakukan sampai perbaikan menyeluruh dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) keselamatan,” tambah Anton.

Sedikitnya 400 warga Kampung Sukawaris, Desa Ciberes, terdampak kejadian tersebut. Mereka terpaksa diungsikan dari rumah masing-masing akibat bau menyengat yang akhirnya memicu gangguan pernapasan. Beberapa warga dilaporkan mengalami gejala sesak napas dan iritasi mata, bahkan ada yang memerlukan perawatan medis segera.

“Beberapa dari mereka sempat mendapatkan perawatan medis,” jelas Anton, menyiratkan kondisi yang cukup kritis pascainsiden.

Dampak Kebocoran dan Respon Masyarakat

Efek dari kebocoran ini cukup serius, mengingat gas amonia dikenal berbahaya apabila terhirup dalam jumlah berlebihan. Gas ini dapat menyebabkan kerusakan sistem pernapasan hingga keracunan akut. Situasi ini memaksa warga setempat untuk meninggalkan daerah mereka sampai kondisi dinyatakan benar-benar aman oleh pihak berwenang.

“Kami mengimbau warga agar segera mencari pertolongan medis jika merasakan gejala yang mencurigakan," ujar Anton. "Dan sebaiknya untuk sementara waktu menjauh dari area pabrik sampai ada keterangan aman dari petugas.”

Upaya Pemulihan dan Evaluasi

Meski demikian, sejak dini hari tadi, situasi di lokasi kejadian dilaporkan sudah kembali normal. Pihak pabrik dengan bantuan petugas keamanan dan tim teknis telah berhasil mengatasi kebocoran gas tersebut. Warga juga sudah kembali ke rumah mereka dengan tetap dalam pantauan medis.

Upaya mitigasi dan pengecekan dilakukan secara intensif guna memastikan tidak ada potensi bahaya lanjut. Polisi terus memantau situasi untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak terulang kembali.

Pernyataan Kepolisian dan Pihak Pabrik

Anton menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung untuk mencari tahu penyebab utama kebocoran. Tim teknis diturunkan untuk memeriksa sistem pipa dan peralatan lainnya yang mungkin menjadi sumber masalah.

Masyarakat sekitar tetap diminta untuk waspada khususnya bagi mereka yang dekat dengan lokasi kejadian. Pihak kepolisian berencana untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap SOP keselamatan yang diterapkan oleh pabrik tersebut.

“Prioritas kami adalah keselamatan warga dan pencegahan agar insiden seperti ini tidak terulang di masa mendatang,” ungkap Anton menegaskan pentingnya tindakan pencegahan.

Peristiwa kebocoran gas amonia di pabrik es Patokbeusi merupakan pengingat pentingnya pengelolaan dan pengawasan ketat terhadap industri menggunakan bahan berbahaya. Bahaya kesehatan yang ditimbulkan akibat paparan bahan kimia ini telah dirasakan langsung oleh warga Subang yang terdampak sehingga kesadaran akan pentingnya keselamatan dan protokol tanggap darurat harus ditingkatkan.

Di saat yang sama, insiden ini adalah pengingat bagi pihak pabrik agar lebih serius dalam memastikan setiap operasionalnya berada dalam standar keamanan tertinggi. Kehati-hatian dan ketaatan pada SOP adalah harga yang harus selalu diutamakan demi menghindari bahaya yang lebih besar di masa mendatang.

Terkini

Fitur Baru Instagram Bantu Akses Riwayat Tontonan Video

Rabu, 10 September 2025 | 11:51:27 WIB

Matcha Hadirkan 4 Manfaat Kecantikan Alami Bagi Kulit

Rabu, 10 September 2025 | 11:51:24 WIB

Dokter Peringatkan Bahaya Vape Bagi Kesehatan Paru

Rabu, 10 September 2025 | 11:51:21 WIB

Lima Shio Paling Beruntung Rabu 10 September 2025

Rabu, 10 September 2025 | 11:51:16 WIB

Tiga Aset Crypto Jadi Incaran Whale Menjelang CPI

Rabu, 10 September 2025 | 11:51:11 WIB