JAKARTA - PT Era Media Sejahtera Tbk, yang lebih dikenal dengan nama SSPACE (DOOH), kini merambah ranah periklanan berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk memberikan solusi yang lebih interaktif dan berbasis data. Dengan mengadopsi AI, SSPACE mengubah paradigma periklanan di medium luar ruang, termasuk TV Kereta, Digital Totem, Pylon Digital, dan Videotron, agar lebih relevan dan efektif.
Seiring meningkatnya kebutuhan industri periklanan terhadap teknologi canggih, integrasi AI menjadi sebuah keharusan bagi para pelaku bisnis yang ingin tetap kompetitif dan memberikan dampak maksimal. Devi Nisa Suhartono, Direktur Era Media Sejahtera, menegaskan bahwa "pemanfaatan teknologi AI dalam industri periklanan digital bukan lagi sekadar opsi, melainkan sebuah keharusan."
Menurut Devi, AI memberikan kemampuan unik untuk mengotomatisasi pembelian inventaris iklan secara lebih efisien, serta mengoptimalkan penargetan audiens dengan analisis data yang akurat. "Hasilnya, iklan yang ditampilkan lebih relevan, tepat sasaran, dan memiliki daya tarik visual yang tinggi," ungkap Devi dalam keterangan resminya pada Senin (10/3/2025).
Dalam dunia periklanan yang kian didorong oleh data, SSPACE berkomitmen menghadirkan solusi pemasaran pintar yang adaptif terhadap perilaku konsumen yang terus berubah. "Di era data-driven advertising, kami berkomitmen menghadirkan solusi pemasaran yang lebih cerdas, terukur, dan adaptif terhadap perilaku konsumen," tambah Devi.
Pendekatan berbasis AI ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi ekosistem bisnis secara menyeluruh. Inovasi ini sejalan dengan kolaborasi strategis antara SSPACE dan Surge (WIFI) untuk mempercepat penetrasi hingga 40 juta pelanggan dengan memanfaatkan AI. SSPACE akan memperluas strategi pemasarannya dengan ekosistem terintegrasi yang mencakup Key Opinion Leader (KOL), Programmatic Advertising, serta kehadiran kuat di digital dan media sosial.
"Kombinasi antara AI dan infrastruktur digital yang kuat menegaskan posisi SSPACE (DOOH) sebagai pemimpin periklanan berbasis AI di sektor transit media," jelas Devi. Tidak hanya itu, strategi ini juga mendorong peningkatan daya saing di industri DOOH dan menciptakan ekosistem periklanan yang berkualitas tinggi dan inovatif.
Sebagai bagian dari strategi menyeluruh, SSPACE juga memfokuskan diri pada pengalaman pengguna yang lebih engaging dan jangkauan informasi brand yang lebih luas kepada target pasar yang diinginkan. Metode ini diyakini akan menambah nilai tambah pada iklan yang disajikan, menjadikan interaksi dengan audiens lebih bermakna dan efisien.
Devi menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memaksimalkan manfaat dari ekosistem teknologi yang ditawarkan. "Melalui pemanfaatan AI, DOOH akan memperluas pemasaran dengan ekosistem terintegrasi seperti Key Opinion Leader (KOL), Programmatic Advertising, Digital, dan Media Sosial yang terhubung dengan komunitas serta event dan aktivasi interaktif," kata Devi.
Langkah inovatif SSPACE (DOOH) ini tidak hanya bertujuan untuk mengukuhkan posisi di pasar, tetapi juga untuk memimpin arah perubahan dalam industri periklanan dengan teknologi AI. "Strategi ini tidak hanya meningkatkan daya saing industri DOOH, tetapi juga menciptakan ekosistem periklanan yang berkualitas tinggi dan inovatif," tutup Devi.
Dengan optimisme tinggi terhadap teknologi AI, SSPACE (DOOH) diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam evolusi industri periklanan dan menjadi pelopor dalam solusi periklanan yang berkelanjutan dan berorientasi pada masa depan. Langkah ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya adaptasi teknologi untuk tetap relevan di industri yang terus berkembang pesat.