JAKARTA - Gas rumah kaca, sebuah istilah yang menggambarkan gas-gas yang dapat menyerap serta memancarkan radiasi panas di atmosfer, menjadi topik penting dalam diskusi lingkungan dan iklim. Gas-gas ini menciptakan efek rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim global. Meski gas rumah kaca telah ada secara alami untuk menjaga suhu Bumi agar tidak membeku, aktivitas manusia kini memperburuk efek tersebut. Tujuan artikel ini adalah mengeksplorasi kontribusi sektor peternakan dalam menyumbang gas rumah kaca.
Komposisi Gas Rumah Kaca
Gas rumah kaca mencakup berbagai jenis gas di atmosfer Bumi seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (NO dan NO2), sulfur dioksida (SO2), dan klorofluorokarbon (CFC). Memang, secara global CO2 paling sering dianggap sebagai ancaman utama. Namun, dalam konteks sektor peternakan, perhatian utama justru tertuju pada metana (CH4).
"Gas metana dalam sektor peternakan 21 kali lebih berbahaya dibandingkan dengan karbon dioksida," ungkap Dr. Roni Pazla, S. Pt, sebagaimana tertulis dalam buku “Upaya Mengurangi Gas Metan dari Sektor Peternakan”.
Pembentukan Gas Metana di Sektor Peternakan
Berikut ini adalah dua proses utama yang menghasilkan gas metana dalam sektor peternakan:
1. Fermentasi Enterik
Fermentasi enterik adalah proses pencernaan alami pada hewan ruminansia seperti sapi, domba, kambing, dan kerbau. Di dalam saluran pencernaan atau rumen, mikroorganisme anaerobik yang disebut metanogen berperan penting. Mereka menguraikan dan memfermentasi makanan sehingga metana pun dihasilkan sebagai produk sampingan. Gas ini kemudian dilepaskan oleh hewan terutama melalui sendawa dan kentut.
2. Pengelolaan Kotoran Ternak
Setelah proses pencernaan selesai, produk akhir berupa feses akan keluar dari tubuh hewan ternak. Di sini, bakteri metanogenik memainkan perannya kembali dengan merombak komponen organik dalam feses sehingga menghasilkan gas metana.
Kontribusi Lain dari Sektor Peternakan
Selain dari proses biologis dalam tubuh hewan ternak, sektor peternakan juga menyumbangkan gas rumah kaca melalui:
- Distribusi Pakan dan Produk Olahan
Proses distribusi pakan dan produk olahan berbasis hewani melibatkan kegiatan transportasi yang mengeluarkan karbon dioksida.
- Penggunaan Pupuk
Pabrik yang memproduksi pakan dan pupuk juga melepaskan emisi gas ke atmosfer.
Solusi dan Langkah Penanganan
Mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor peternakan membutuhkan strategi yang tepat dan berkelanjutan. Solusi potensial mencakup:
- Peningkatan Efisiensi Pakan
Menyediakan pakan yang lebih mudah dicerna dapat menurunkan jumlah metana yang dihasilkan selama fermentasi enterik.
- Pengelolaan Kotoran yang Lebih Baik
Pemanfaatan teknologi pengolahan limbah organik dapat mengolah feses menjadi biogas yang lebih ramah lingkungan.
- Pengembangan Aditif Pakan
Aditif pakan yang mengurangi produksi metana dalam rumen memiliki potensi besar dalam menekan emisi.