JAKARTA - Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Alexandra Askandar, menyuarakan keprihatinannya terhadap maraknya kasus penipuan investasi yang dialami oleh Generasi Z. Fenomena ini terjadi akibat informasi yang kurang memadai dan minimnya edukasi investasi yang tepat bagi kelompok usia muda ini.
Berbicara dalam acara Infobank Financial Love Story: Protect Your Heart, Grow Your Health, Secure Your Future, Sabtu lalu, Alexandra, yang akrab disapa Xandra, menyoroti pentingnya edukasi dalam berinvestasi. "Karena informasi yang kurang atau mungkin tidak dapat edukasi yang tepat, akhirnya malah ketipu. Uang yang diinvestasikan yang berharap bisa bertambah jumlahnya malah akhirnya hilang," ungkap Xandra dengan nada peduli.
Tujuan Berinvestasi: Langkah Awal yang Krusial
Banyak anggota Gen Z yang memulai investasi dengan harapan menambah penghasilan untuk berbagai tujuan, baik jangka pendek seperti berlibur atau membayar uang kuliah, maupun jangka panjang seperti mempersiapkan dana pernikahan. Langkah pertama yang ia sarankan adalah menetapkan tujuan investasi dengan jelas.
"Tujuan yang jelas akan membantu menentukan jenis instrumen investasi yang sesuai," jelas Xandra. Mengenal profil risiko keuangan sendiri menjadi langkah krusial berikutnya. Tanpa pemahaman yang tepat, risiko kehilangan dana investasi sangat tinggi.
Instrumen Investasi Aman untuk Pemula
Bagi pemula yang mungkin belum berani menghadapi risiko tinggi, Xandra merekomendasikan untuk memulai dengan instrumen yang lebih aman dengan risiko rendah, seperti reksadana atau deposito. "Buat teman-teman yang mungkin sebagai (investor) pemula, mungkin belum berani atau sebaiknya jangan dulu memasuki investasi yang risikonya lebih tinggi. Jadi, pilihlah instrumen yang lebih aman seperti deposito ataupun obligasi pemerintah," imbuhnya.
Dengan semakin memahami instrumen investasi, Gen Z disarankan untuk menjajaki reksadana. Reksadana menawarkan diversifikasi, yang berarti bahwa risiko tersebar di berbagai aset, sehingga memberikan keamanan tambahan untuk investor pemula.
### Investasi Saham: Pilihan untuk yang Sudah Berpengalaman
Bagi para investor yang sudah lebih berpengalaman dan memahami dinamika pasar, berinvestasi di pasar saham dapat menjadi pilihan yang menantang namun menguntungkan. Saham dikenal lebih volatile atau berfluktuasi, dan ini memerlukan pemahaman pasar yang mendalam.
“Kalau memang sudah familiar dengan investasi, saya juga menyarankan bisa berinvestasi di saham. Kenapa saham? Karena saham lebih volatile, lebih berfluktuasi," tambah Xandra. Namun, kehati-hatian tetap diperlukan karena fluktuasi harga saham yang tinggi dapat mengakibatkan potensi kerugian yang signifikan.
Komitmen Bank Mandiri dalam Edukasi Investasi
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri percaya bahwa edukasi finansial adalah kunci untuk memperkuat kemandirian ekonomi generasi muda. Menurut Xandra, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat, terutama Generasi Z, mengenai investasi melalui berbagai platform media sosial.
Selain itu, aplikasi Livin’ by Mandiri menjadi salah satu sarana yang direkomendasikan untuk memulai investasi dengan mudah dan aman. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu meminimalkan hambatan akses ke berbagai instrumen investasi, sekaligus meningkatkan literasi keuangan di kalangan anak muda.
Dengan semakin banyaknya informasi dan edukasi yang tersedia, Xandra berharap Generasi Z lebih bijaksana dalam mengelola keuangan mereka, termasuk dalam memutuskan untuk berinvestasi. "Bank Mandiri siap mendukung perjalanan investasi generasi muda Indonesia melalui informasi yang tepat dan edukasi yang menyeluruh," tegasnya.