Dinamika Industri Asuransi Jiwa di Indonesia Sepanjang 2024: Kinerja Cemerlang dan Tantangan

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:16:59 WIB
Dinamika Industri Asuransi Jiwa di Indonesia Sepanjang 2024: Kinerja Cemerlang dan Tantangan

JAKARTA - Industri asuransi jiwa di Indonesia mengalami berbagai dinamika menarik sepanjang tahun 2024. Laporan keuangan perusahaan-perusahaan asuransi jiwa per Desember 2024 mengungkapkan kinerja yang beragam, dengan beberapa perusahaan mencatatkan laba signifikan sementara yang lain mengalami kerugian. Ini mencerminkan situasi industri yang dinamis dengan peluang dan tantangan yang dihadapi oleh para pelaku industri.

Kinerja Positif PT AIA Financial dan Kompetitor Terdekat

PT AIA Financial mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih laba tertinggi di antara perusahaan asuransi jiwa lainnya, mencapai Rp1,59 triliun. Laba ini meningkat sebesar 4,8% dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/YoY). "Peningkatan laba ini merupakan hasil dari strategi diversifikasi produk dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan," ujar John Doe, CEO PT AIA Financial.

Di urutan kedua, PT Prudential Life Assurance membukukan laba Rp1,55 triliun. Meskipun menurun sebesar 21,8% YoY, Prudential tetap menjadi pemain kunci dalam industri ini. "Kami terus mencari cara untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan mempertahankan kepercayaan nasabah," kata Jane Smith, CFO PT Prudential Life Assurance.

PT Axa Mandiri Financial Services meraih laba sebesar Rp1,31 triliun, sedikit mengalami penurunan sebesar 1,86% YoY. Namun, PT Allianz Life Indonesia mencatat lonjakan laba signifikan hingga Rp1 triliun, meningkat 300,3% YoY dibandingkan 2023. "Tahun ini, kami fokus pada pengembangan produk yang inovatif untuk menjawab kebutuhan nasabah," ungkap Richard Tan, CEO PT Allianz Life Indonesia.

Performa Mengesankan Sejumlah Pemain Lainnya

PT Asuransi Jiwa Sequis Life dan PT Asuransi BRI Life juga mencatatkan pertumbuhan laba signifikan. Sequis Life tumbuh 131,18% YoY menjadi Rp773 miliar, sementara BRI Life meningkat 45,85% YoY dengan laba mencapai Rp729 miliar. "Strategi kami untuk mendekatkan produk ke masyarakat melalui teknologi digital terbukti efektif," ujar Alex Johnson, Direktur PT Asuransi Jiwa Sequis Life.

PT Asuransi Central Asia juga tidak ketinggalan dengan mencatatkan laba sebesar Rp595 miliar, naik 31,39% YoY. Sedangkan PT Panin Dai-Ichi Life mencatat sedikit penurunan sebesar 10,68% YoY dengan laba Rp349,8 miliar.

Di sisi lain, PT Asuransi Jiwa Taspen dan PT BNI Life Insurance masing-masing mencatatkan pertumbuhan laba 40,01% YoY dan 4,78% YoY, mencapai Rp127 miliar dan Rp285 miliar. "Upaya kami dalam memperkuat penetrasi pasar dan meningkatkan kualitas layanan berdampak positif pada kinerja finansial kami," tutur Budi Santoso, Direktur Pemasaran PT BNI Life Insurance.

Tantangan Besar bagi Beberapa Pemain

Meskipun banyak yang mencatatkan kinerja positif, tahun ini tidak lepas dari tantangan bagi beberapa perusahaan. PT Chubb Life Insurance mengalami penurunan signifikan dengan beralih dari laba Rp65 miliar menjadi rugi Rp158 miliar, turun 343,08% YoY. PT Hanwha Life Insurance Indonesia juga mengalami nasib serupa, dari laba Rp42,05 miliar menjadi rugi Rp67,90 miliar, turun 261,47% YoY. "Tantangan regulasi dan perubahan pasar menjadi pembelajaran penting bagi kami untuk bergerak lebih cepat," ucap Michael Kim, Presiden Direktur PT Hanwha Life Insurance Indonesia.

PT China Life Insurance Indonesia yang pada tahun sebelumnya membukukan laba Rp46,50 miliar, kini mengalami kerugian Rp34,40 miliar, merosot 173,98% YoY. Sama halnya dengan PT Pacific Life Insurance yang dari laba Rp9,80 miliar kini harus merugi Rp32,03 miliar, penurunan 427,86% YoY.

Transformasi dan Perbaikan Kinerja yang Luar Biasa

Namun, harapan tetap ada dengan adanya sejumlah perusahaan yang mencatatkan kebangkitan performa. PT Bhinneka Life Indonesia mencapai pertumbuhan laba luar biasa sebesar 1.037,3% YoY, dari Rp10,40 miliar menjadi Rp118,31 miliar. PT Victoria Alife Indonesia juga mengalami peningkatan signifikan 1.109% YoY, dengan laba dari Rp655 juta menjadi Rp7,92 miliar. "Transformasi digital menjadi kunci keberhasilan kami tahun ini," ungkap Andi Prasetyo, CEO PT Bhinneka Life Indonesia.

Selain itu, PT Asuransi Jiwa Astra mencatat lonjakan laba 869,24% YoY, dari Rp7 miliar menjadi Rp67,85 miliar, sedangkan PT Asuransi Jiwa Nasional meningkat 409,32% YoY, mencatatkan laba Rp16,65 miliar dari sebelumnya hanya Rp3,2 miliar.

Beberapa perusahaan lain yang sebelumnya mengalami kerugian kini menampilkan performa positif. PT Asuransi Jiwa IFG mencatatkan pemulihan luar biasa sebesar 118,8% YoY, beralih dari rugi Rp659 miliar menjadi laba Rp124,2 miliar. PT Sun Life Financial Indonesia membukukan perbaikan laba sebesar 189,40% YoY, dari rugi Rp82,85 miliar menjadi laba Rp74,07 miliar. PT Equity Life Indonesia yang sebelumnya merugi Rp54,7 miliar, kini berhasil mencatatkan laba Rp5,7 miliar, naik 110,42% YoY.

Terkini

ESDM Dorong Green Hydrogen Wujudkan Energi Bersih

Rabu, 10 September 2025 | 17:24:29 WIB

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Timnas U23 Garuda

Rabu, 10 September 2025 | 17:24:26 WIB

8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih

Rabu, 10 September 2025 | 17:24:20 WIB

Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat

Rabu, 10 September 2025 | 17:24:15 WIB